SI SOMBONG azazil YANG DI USIR DARI SURGANYA ALLOH SWT.
Dalam kitab Badai’uz Zuhur hal. 37 di jelaskan bahwa :
ثم ان الله تعالى أمرالملائكة أن يسجدوا لآدم فكان أول من سجد جبرائيل ثم ميكائيل ثم اسرافيل ثم عزرائيل ثم الملائكة المقربون صلوات الله وسلامه عليهم أجمعين ثم ان الله تعالى أمرابليس بالسجود لآدم فأبى وامتنع من السجود فقال الله تعالى له(ما منعك أن تسجد لما خلقت بيدي) فقال أبليس أنا خير منه خلقتني من نار وخلقته من طين وأنا الذي عبدتك دهرا طويلا قبل أن تخلقه فقال الله تعالى لقد علمت من سابق علمي منك المعصية فلم تنفعك العبادة أخرج من رحمتي مذموما مدحورا لأملأن جهنم منك وممن تبعك فقال ابليس عند ذلك ربي أنظرني الى يوم يبعثون قال انك من المنظرين فعند ذلك تغير خلقته وصار شيطانا رجيما وكان أسمه عزازيل وكان كبار الملائكة ما ترك بقعة من السماء والأرض الا وله فيها ركعة وسجدة ولكن بعصيانه لم تنفعه عبادته وسمى ابليس لأنه أبلس من رحمة الله أي أيس
Setelah itu ALLOH memberi perintah kepada para malaikat untuk sujud pada adam, dan yang pertama sujud adalah jibril,lalu mikail,lalu isrofil lalu izroil kemudian para malaikat muqorrobin sholawatulloh wasalamuhu ajma’in, kemudian ALLOH memberi perintah pada iblis untuk sujud pada nabi Adam, tapi iblis membangkang dan enggan untuk bersujud. ALLOH bersabda :
Apa yang membuatmu tidak mau bersujud pada mahluk yang aku ciptakan lewat tanganku sendiri ? iblis menjawab,aku lebih mulia dari padanya, Engkau menciptakanku dari api sedangkan ia Engkau ciptakan dari tanah,dan saya telah beribadah kepadaMu lebih dulu dari masa yang sangat lama sebelum ia Engkau ciptakan.
ALLOH menjawab :
Dari dahulu Aku telah mengetahui bahwa kamu akan durhaka padaKu, maka semua ibadah yang kamu lakukan tidak akan bermanfaat, mulai sekarang keluarlah dari rahmatKu, sungguh Aku akan memenuhi isi neraka jahannam darimu dan semua pengikutmu.
Setelah itu iblis berkata ya TUHAN tunggulah saya sampai hari kebangkitan.
ALLOH berfirman :
Sungguh kamu tergolong orang-orang yang menunggu.
Setelah kejadian itu iblis wujudnya berubah menjadi syetan yang terkutuk, nama asli iblis adalah azazil yang jadi pembesar para malaikat, tiada suatu tempat dilangit maupun dibumi kecuali disitu ia melakukan sujud ibadah pada ALLOH, tapi karena durhaka maka semua ibadahnya menjadi sia-sia.
Dinamakan iblis karena ia telah ablas atau bablas atau ambles atau putus dari rahmat ALLOH.
Asal kata azazil :
Azâzîl (Inggris: Azazel, Izazil) adalah nama asli dari Iblis yang merupakan bapak dari bangsa jin, sedangkan pendapat lain mengatakan bahwa nama asli Iblis adalah al-Harits. Menurut syari’at Islam, `Azâzîl adalah pemimpin kelompok syaitan dari kalangan jin dan manusia. Menurut keyakinan agama Islam bahwa sebelum diciptakannya Adam, Azâzîl pernah
menjadi Imam para Malaikat (Sayyid al-Malaikat) dan Khazin al-Jannah (Bendaharawan Surga)
Azâzîl terdiri atas al-‘azâz yang berarti ‘hamba’ dan al-îl yang berarti ‘Allah’ . Kata al-‘azâz berasal dari al-‘izzah yang berarti kebanggaan atau kesombongan. atau dapat diartikan sebagai mahluk yang membawa kesombongannya milik Allah. Dinamakan demikian karena ia tercipta dari api. Kata al-‘azâz terdiri dari empat huruf, yaitu huruf ‘ain, zây, alif, dan zây yang kedua.
Masing-masing huruf menunjukkan sepak terjang iblis, karena setiap nama itu menunjukkan perbuatan pemiliknya.
Dari huruf ‘ain muncul kata ‘ulluw ‘kesombongan’, dari huruf zây muncul kata zuhw ‘sikap takabur’, dari huruf alif muncul kata ibâ’ ‘pembangkangan’ dan istikbâr ‘sifat angkuh’. Kesombongan, sikap takabur, pembangkangan, dan sifat angkuh merupakan sifat-sifat yang dimiliki iblis. Inilah tafsir nama asli iblis yaitu Azâzîl.
Riwayat yang lain :
Cerita tentang kesombongan, tentang takabur, tentang selalu berbangga diri, adalah sebuah kisah yang lebih tua dibanding penciptaan manusia. Ia hadir dan berawal ketika manusia masih dalam perencanaan penciptaan. Karena hanya para malaikat makhluk yang diciptakan sebelum manusia, kesombongan sejatinya berhulu dari malaikat. ADALAH Azazil, yang dikenal penduduk surga karena doanya mudah dikabulkan oleh Allah. Karena selalu dikabulkan oleh Allah, bahkan para malaikat pernah memintanya untuk mendoakan agar mereka tidak tertimpa laknat Allah.
Tersebutlah suatu ketika saat berkeliling di surga, malaikat Israfil mendapati sebuah tulisan “Seorang hamba Allah yang telah lama mengabdi akan mendapat laknat dengan sebab menolak perintah Allah.” Tulisan yang tertera di salah satu pintu surga itu, tak pelak membuat Israfil menangis. Ia takut, itu adalah dirinya. Beberapa malaikat lain juga menangis
dan punya ketakutan yang sama seperti Israfil, setelah mendengar kabar perihal tulisan di pintu surga itu dari Israfil. Mereka lalu sepakat mendatangi Azazil dan meminta didoakan agar tidak tertimpa laknat dari Allah. Setelah mendengar penjelasan dari Israfil dan para malaikat yang lain, Azazil lalu memanjatkan doa.
“Ya Allah. Janganlah Engkau murka atas mereka.”
Di luar doanya yang mustajab, Azazil dikenal juga sebagai pemimpin Malaikat dan Khazinul Jannah (bendaharawan surga). Semua lapis langit dan para penghuninya, menjuluki Azazil dengan sebutan penuh kemuliaan meski berbeda-beda.
Pada langit lapis pertama , ia berjuluk Abid, ahli ibadah yang mengabdi luar biasa kepada Allah pada langit lapis pertama,
Di langit lapis kedua, julukan pada Azazil adalah Raki’ atau ahli ruku kepada Allah,
Di langit lapis ke tiga, ia berjuluk Sajid atau ahli sujud,
Di langit ke empat ia dijuluki Khasyi karena selalu merendah dan takluk kepada Allah,
Di langit lapis kelima menyebut Azazil sebagai Qanit Karena ketaatannya kepada Allah,
Di langit keenam bergelar Mujtahid, karena ia bersungguh-sungguh ketika beribadah kepada Allah.
Pada langit ketujuh, ia dipanggil Zahid, karena sederhana dalam menggunakan sarana hidup.
Selama 120 ribu tahun, Azazil menyandang semua gelar kehormatan dan kemuliaan, hingga tibalah ketika para malaikat melakukan musyawarah besar atas undangan Allah. Ketika itu, Allah, Dzat pemilik kemutlakan dan semua niat, mengutarakan maksud untuk menciptakan pemimpin di bumi.
“Sesungguhnya Aku hendak menciptakan seorang khalifah (pemimpin) di muka bumi.”(QS. Al Baqarah : 30)
Semua malaikat hampir serentak menjawab mendengar kehendak Allah.
“Ya Allah, mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di muka bumi, yang hanya akan membuat kerusakan dan menumpahkan darah di bumi, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau.” (QS. Al Baqarah : 30)
Allah menjawab kekhawatiran para malaikat dan meyakinkan bahwa :
“Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. Al Baqarah : 30)
Allah lalu menciptakan manusia pertama yang diberi nama Adam. Kepada para malaikat, Allah memperagakan kelebihan dan keistimewaan Adam, yang menyebabkan para malaikat mengakui kelebihan Adam atas mereka. Lalu Allah menyuruh semua malaikat agar bersujud kepada Adam, sebagai wujud kepatuhan dan pengakuan atas kebesaran Allah. Seluruh malaikat pun bersujud, kecuali Azazil.
“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat “Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk
golongan orang-orang yang kafir”. (Al Baqarah: 34)
Sebagai komandan para malaikat dengan semua gelar dan sebutan kemuliaan, Azazil merasa tak pantas bersujud pada makhluk lain termasuk Adam karena merasa penciptaan dan statusnya yang lebih baik. Allah melihat tingkah dan sikap Azazil, lalu bertanya sembari memberi gelar baru baginya yaitu Iblis. “Hai Iblis, apakah yang menghalangimu untuk bersujud
kepada yang telah Kuciptakan dengan kedua tangan-Ku. Apakah kamu menyombongkan diri (takabur) ataukah kamu merasa termasuk orang-orang yang lebih tinggi?”
Mendengar pernyataan Allah, bukan permintaan ampun yang keluar dari Azazil, sebaliknya ia malah menantang dan berkata,
“Ya Allah, aku (memang) lebih baik dibandingkan Adam. Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan Adam Engkau ciptakan dari tanah.”
Mendengar jawaban Azazil yang sombong, Allah berfirman :
“Keluarlah kamu dari surga. Sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang diusir”.
Azazil alias Iblis, sejak itu tak lagi berhak menghuni surga. Kesombongan dirinya, yang merasa lebih baik, lebih mulia dan sebagainya dibanding makhluk lain telah menyebabkannya menjadi penentang Allah yang paling nyata. Padahal Allah sungguh tak menyukai orang-orang yang sombong.
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri. Dan sederhanakanlah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.”
Bibit kesombongan dari Azazil sejatinya sudah bersemai sejak Israfil dan para malaikat mendatanginya agar mendoakan mereka kepada Allah. Waktu itu, ketika mendengar penjelasan Israfil, Azazil berkata :
“Ya Allah! Hamba-Mu yang manakah yang berani menentang perintah-Mu, sungguh aku ikut mengutuknya.”
Azazil lupa, dirinya adalah juga hamba Allah dan tak menyadari bahwa kata “hamba” yang tertera pada tulisan di pintu surga, bisa menimpa kepada siapa saja, termasuk dirinya.
Lalu, demi mendengar ketetapan Allah, Iblis bertambah nekat seraya meminta kepada Allah agar diberi dispensasi. Katanya :
“Ya Allah, beri tangguhlah aku sampai mereka ditangguhkan.”
Allah mengizinkan, dan Iblis mendapat apa yang dia minta yaitu masa hidup panjang selama manusia masih hidup di permukaan bumi sebagai khalifah. Dasar Iblis, Allah yang maha pemurah, masih juga ditawar. Ia lantas bersumpah akan menyesatkan Adam dan anak cucunya, seluruhnya, Kecuali hamba-hambaMu yang mukhlis di antara mereka.
Ternyata Azazil bukan dari golongan malaikat.
Tetapi azazil pernah berada didalam golongan para malaikat dan mejadi pemimpin para malaikat selama 80 000 tahun.