HEBAT PEMILU DULU DARIPADA PEMILU SEKARANG
Dengan santai sambil beristirahat setelah menyiangi rumput di sawahnya, Pak Jufri dan anak laki-lakinya Yanto berbincang soal penghitungan cepat atau quick count yang makin ramai di zaman reformasi ini. Kebetulan Yanto sedang liburan kuliah semester lima, jadi bisa membantu Ayahnya di sawah.
To, kira-kira pemilu kali ini siapa ya pemenangnya?” tanya Pak Jufri kepada anaknya.
“Zaman reformasi seperti sekarang sih gampang Pak, tinggal lihat saja quick count,” jawab Yanto dengan pede-nya.
Oh…gitu toh,” kata Pak Jufri dengan mengangguk-angguk.
“Lah iya Pak, tinggal nunggu saja kira-kira lima jam setelah pencoblosan selesai, kita bisa lihat penghitungan cepat di teve siapa yang menang,” tutur Yanto semangat.
“Wuelah dalah…kalau gitu lebih cepetan zaman Bapak dong waktu orba,” ungkap Pak Jufri.
“Ah…masa sih Pak? Waktu itu kan belum ada Lembaga penghitungan cepat,” sanggah Yanto.
“Loh…Jangan salah To, dulu kita tidak perlu menunggu sampai lima jam untuk tahu siapa yang menang. Sebelum orang-orang pada nyoblos pun, kita sudah tahu siapa yang bakal menang,” jawab Pak Jufri diplomatis.