KHUTBAH JUM’AT TENTANG LIMA OBYEK BERFIKIR DAN LIMA PENGARUHNYA
5 Obyek Berpikir dan 5 Pengaruhnya
Berpikir merupakan salah satu aktifitas yang dianjurkan oleh Islam. Berbagai ayat mengindikasikan hal ini seperti “afala ya’qilun”, “afala yatafakkarun”, “afala tubshirun” dan lain-lainnya. Para arif bijaksana mengiyaskan keutamaan berpikir dengan bahasa berikut ini:
الفكرة سراج القلب فاذا ذهبت فلا إضاءة له
الحمدلله أحمده وسبحانه وتعالى على نعمه الغزار, أشكره على قسمه المدرار, . أشهد ان لا اله الا الله وحده لا شريك له. واشهد ان سيدنا محمدا عبده ورسوله النبي المختار. اللهم صل على سيدنا محمد وعلى أله الأطهار وأصحابهالأخيار وسلم تسليما كثيرا. أما بعد فياأيها الناس اتقوالله حق تقاتهولاتموتن الا وأنتم مسلمون. وقال الله تعالى : َأَمَّا مَنْ أَعْطَىوَاتَّقَى وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى
Ma’asyiral Muslimin Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah
Alhamdulillah di awal bulan Rajab ini kita bisa berkumpul kembali dalam suasana jum’ah yang penuh berkah. Marilah momentum rojab ini kita jadikan titik mula perbaikan segala amal baik kita, baik amal lahir maupun amal batin. Karena sesungguhnya amal itulah yang akan meningkatkan kwalitas taqwa kita.
Hadirin Jamah jum’ah yang Berbahagia
Jumat kali ini khatib mengambil tema tentang kemampuan berpikir manusia dan beberapa pengaruhnya dalam diri seorang hamba. Berpikir merupakan salah satu aktifitas yang dianjurkan oleh Islam. Berbagai ayat mengindikasikan hal ini seperti afala ya’qilun, afala yatafakkarun, afala tubshirun dan masih banyak lagi lainnya. dalam salah satu haditsnya Rasulullah saw pernah bersabda:
سنة ستين عبادة من خير تفكرساعة
Berpikir sesa’at lebih baik dari pada beribadah selama enam puluh tahun.
Para arif bijaksana mengqiyaskan keutamaan berpikir dengan bahasa lain
الفكرة سراج القلب فاذا ذهبت فلا إضاءة له
bahwa berpikir bagaikan lentera hati, barang siapa yang kehilangan pikiran, maka jadi gelaplah hatinya.
Dalam kitab Nashaihul Ibad dikelompokkan lima objek berpikir yang akan membawa pada lima kebaikan. Pertama: (فكرة فى ايات الله يتولد منها التوحيد واليقين) berpikir tentang tanda-tanda kebesaran Allah swt. di alam (ayat kauniyyah) akan melahirkan rasa yakin akan keesaannya. Keyakinan bahwa Alah hanya satu-satunya tuhan yang mampu mencipta alam lengkap dengan berbagai hikmah yang terkandung di dalamnya. Berbagai keajaiban dan keistimewaan setiap makhluk di dunia mulai dari benda terkecil di dalam lubang tanah hingga makhluk berbintang di langit dan juga para malaikat. Karena itulah dalam sebuah ayat diterangkan وَفِي الْأَرْضِ آَيَاتٌ لِلْمُوقِنِينَ
Atinya, jikalau kita benar-benar memikirkan berbagai ciptaan Allah swt, maka akan menimbulkan pemahaman sifat-sifat Allah swt. Misalkan Allah Zat Sang Maha Pemberi Rezeki (Ar-Razzaq) akan terbukti kebesarannya ketika kita memikirkan wujud cicak yang menempel dinding tanpa ada sayap dengan berbagai nyamuk yang berterbangan sebagai santapannya. Begitulah lain-lainnya.
Jama’ah Jum’ah yang Dirahmati Allah
Kedua (وفكرة فى الاء الله يتولد منها المحبة والشكر) berpikir akan segala ni’mat akan melahirkan perasaan cinta dan syukur kepada-Nya. Bagaimana kita tidak bersyukur jika setiap saat kita dapat bernafas dan menikmati udara dengan bebas tanpa ada pajak dan pungutan. Bagaimana tidak bersyukur jika mata kita mampu melihat segala warna-warni dunia? Andaikan semua itu dicabut Allah swt. apa yang dapat kita lakukan sebagai manusia?
Maka bersyukur dengan sepenuh hati, berterimakasih dengan sepenuh jiwa bukanlah terasa belum cukup bila dibandingkan segala nikmat yang terlah diberikannya. Padahal jumlah nikmat yang ada tidak akan mampu dihitung oleh manusia demikian firman Allah swt وإن تعدوا نعمة اللّه لا تحصوها إن اللّه لغفور رحيم
Ketiga, (وفكرة فى وعدالله تعالى يتولد منها الرغبة) berpikir dan berangan-angan akan berbagai pahala dan surga yang dijanjikan oleh Allah swt. kepada orang-orang yang beramal baik, akan menambah nilai kepribadian seorang hamba sehingga ia akan berakhlaq lebih mulia, bertindak sedekat mungkin dengan apa yang dianjurkan Allah dan agama-Nya فَأَمَّا مَنْ أَعْطَى وَاتَّقَى وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Keempat, (وفكرة فى وعيدالله تعالى يتولد منها الهيبة)berpikir dan mengingat-ingat segala pembalasan yang disiapkan Allah untuk mereka yang dhalim dan selalu berada pada barisan ‘musuh Allah’ karena senantiasa mengapresiasi ajakan iblis dn syetan, akan menambah perasaan takut seorang hamba. Takut akan siksa neraka dan ancamannya.
وإن الفجار لفي جحيم
Sebagaimana layaknya orang yang takut tentu ia akan menghindar dan melarikan diri dari sesuatu yang ditakuti. Orang yang takut neraka tentunya akan menghindar dan menjauhi perkara yang berbau neraka. Berbagai maksiat dan kedurhakaan.
Kelima, (وفكرة فى تقصير نفسه عن الطاعة مع احسان الله اليه يتولد منها الحياة)berpikir tentang ketaatan seorang hamba dan kebaikan Allah swt kepadanya akan menjadikan hidup ini lebih bermakna. Artinya kesadaran akan keluasan ilmu Allah swt yang selalu ikut berperan dalam kehidupan ini, seolah Allah swt ikut mempermudah diri seorang hamba dalam beribadah. Akan memantapkan perasaan pasrahnya diri kepada-Nya.وهو معكم أينما كنتم
Demikianlah khutbah Jum’at kali ini, semoga kita semua menjadi bagian orang yang selalu berpikir dan sadar akan kebaradaan diri sebagai hamba yang lemah dihadapa Yang Maha Agung.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإيَّاكُمْ ِبمَا ِفيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذكْر ِالْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ
Khutbah II
اَلْحَمْدُللهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِوَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُوَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَىسَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًاكِثيْرًا
اَمَّابَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَوَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَىوَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍبَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَتَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآاَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِوَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَوَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِاْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْبَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَلَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْبِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
اَللهُمَّاغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَوَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّاْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَوَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَوَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِوَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّااْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِوَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَااِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةًيَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِىاْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَااَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَاْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِوَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِوَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَوَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِيَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ