AMALAN AMALAN MALAM JUM’AT YANG DI PERDEBATKAN

AMALAN AMALAN MALAM JUM’AT YANG DI PERDEBATKAN

MALEM JUM'ATADA YANG MENULIS

           Sunah Malam Jumat identik dengan “kegiatan tertentu”. Ada salah paham dan salah kaprah tentang amalan sunah malam Jumat. Menurut para ulama, tidak ada satu pun ayat dan hadits shahih yang menyebutkan bahwa “kegiatan tertentu” itu merupakan sunah malam jumat atau sunah dilakukan malam jumat.

Yang ada adalah hadits tentang sunah mandi sebelum shalat Jumat. Mungkin hadits itu yang lalu dihubung-hubungkan dengan “kegiatan tertentu” pada malam jumat tersebut.


Bukan hanya itu, beredar pula bahwa “kegiatan tertentu” itu sama dengan “membunuh sekian Yahudi”. Menurut para ulama, sama sekali tidak ada dasar dalil, Quran ataupun hadits, tentang hal tersebut.

TANGGAPAN SAYA:

Bahwa “kegiatan tertentu” di malam jum’at adalah memang di sunahkan, karena ada keterangan dalam satu kitab bahwa apabila melakukan “kegiatan tertentu” di malam jum’at, ketika ternyata Alloh menghendaki menjadi seorang anak, maka anak tersebut akan menjadi orang yang hafal dan menjaga Al Qur’an.

Anda tentu paham, bahwa orang yang menjaga dan hafal Al Qur’an adalah hamba Alloh yang mulia, yang tinggi derajatnya di sisi Alloh, yang mana memang orang yahudi tidak akan mampu mengalahkan orang orang yang seperti ini.

TULISAN SELANJUTNYA ….

Ini Amalan Sunah Malam Jumat yang Sebenarnya!

Yang jelas ada dalilnya tentang amalan sunah malam Jumat adalah Membaca Surat Al-Kahfi. Ada juga dalil tentang baca Surat Yasin, namun dalilnya disebut lemah (dhoif) oleh para ahli hadits.

Dari Sa’id al-Khudriy ia berkata, Rasulullah Saw bersabda:

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ فِيمَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْبَيْتِ الْعَتِيقِ.

“Barangsiapa membaca surat Al Kahfi pada malam Jum’at, maka ia akan mendapat cahaya antara dirinya dan rumah yang mulia (Mekkah)” (HR. Ad Darimi).

Selain membaca Surat Al-Kahfi, amalan sunah malam Jumat lainnya adalah Memperbanyak Sholawat kepada Nabi Muhammad Saw.

“Perbanyaklah shalawat untukku pada hari jum’ah dan malam jumah, karena barangsiapa yang bershalawat untukku dengan satu shalawat, niscaya Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali” (HR. Baihaqi).

Hanya dua amalan itulah yang dalilnya kuat mengenai amalan sunah malam Jumat: Baca Quran Surat Al-Kahfi dan Perbanyak Sholawat. Lainnya, lemah, bahkan palsu, atau lebih parah lagi tidak bersumber dari mana pun. Jadi, kedua hal itulah Amalan Sunah Malam Jumat yang Sebenarnya!

Dalam beribadah kita tidak bisa mengarang-ngarang, tapi harus sesuai dengan Al-Quran dan hadits, termasuk contoh dari Rasulullah Saw dan para sahabatnya. Jika tidak, amalan itu ditolak. Islam itu mudah, kita yang suka bikin susah dengan menambah-nambah amalan tertentu.

Islam itu sudah sempurna, sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah SWT:

الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإسْلامَ دِينًا

“ … Pada hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agama-mu, dan telah Aku cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Aku ridhai Islam sebagai agama bagimu …” [QS. Al-Maa’idah: 3].

Menurut Tafsir Ibnu Katsir: 

“(Ayat) ini merupakan nikmat Allah Azza wa Jalla terbesar yang diberikan kepada umat ini (umat Islam), tatkala Allah menyempurnakan agama mereka. Sehingga, mereka tidak memerlukan agama lain dan tidak pula Nabi lain selain Nabi mereka, yaitu Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Oleh karena itu, Allah Azza wa Jalla menjadikan beliau sebagai penutup para Nabi dan mengutusnya kepada seluruh manusia dan jin. Sehingga, tidak ada yang halal kecuali yang beliau halalkan, tidak ada yang haram kecuali yang diharamkannya, dan tidak ada agama kecuali yang disyari’atkannya. Semua yang dikabarkannya adalah haq, benar, dan tidak ada kebohongan, serta tidak ada pertentangan sama sekali.”

Jadi, jika menambah-nambah amalan, maka menyelisihi ayat tersebut. Wong Allah SWT saja sudah menyatakan Islam lengkap, sempurna, kok

ditambah-tambah?

 

TANGGAPAN SAYA

 

Bahwa amalan di malam jum’at hanya itu saja karena berdasarkan hadits sebagaimana di sebutkan adalah masih perlu di luruskan. Karena saya menemukan banyak hadits yang menerangkan tentang amalan di malam jum’at. Lebih mudahnya lihat di “TAHARAT” karya syaikh Sholeh Muhammad ba Salamah.

Kemudian masalah bahwa agama telah sempurna. Hal itu juga masih sangat perlu di luruskan.

Kata kata menambah nambah amalan, maka menyelisihi ayat, adalah kata kata yang kurang bijaksana.

Mari kita ambil contoh..

Bayi yang baru lahir dari rahim ibunya baik laki laki atau perempuan juga di katakan sempurna tak kurang suatu apa oleh dokter atau bidan yang membantu proses persalinan, hal itu tentu ketika di tanyakan oleh ayahnya sang bayi, tapi ayah sang bayi juga dokter tidak pernah mengatakan bayi itu tidak sempurna, walau bayi itu sebenarnya belum ada giginya, belum ada kumisnya, dan yang lainya. Karena memang sempurna sebagai bayi.

Kalau kita kaitkan dengan masalah agama, tentu bayi itu hanya sebagai contoh saja. Tetapi bukankah ayat ayat Alloh selalu menyebut kata kata “Yahkumu” atau “ Yatafaqqohu” di dalam menerangkan tentang hukum dan syari’at Alloh. Yang mana kedua kata tersebut adalah merupakan fi’il mudlori’ yang mempunyai faidah, yang tentu tidak di ketahui oleh penulis tulisan di atas.

Juga masalah agama telah sempurna di sini adalah masalah ibadah mahdloh atau murni. Seperti sholat, zakat puasa dan haji dan yang lainya.

Tetapi apakah anda setuju kalau saya menyuruh anda menemukan satu ayat saja di dalam al Quran yang menerangkan caranya melakukan sholat?

Sehingga semua ini perlu kebijakan dalam menyikapinya, kebijakan dalam hal ini adalah ilmu. Karena hanya dengan ilmu kita mampu meneladani Rosululloh, dengan ilmu kita mampu memahami apa yang di syari’atkan oleh Alloh, dengan ilmu kita mampu lebih bijak menyikapi perintah agama dan tentu dengan ilmu kita tidak akan menyalahkan orang lain.

Satu satunya yang di wariskan oleh Rosululloh kepada umatnya adalah ilmu.

Leave your comment here: