Keutamaan Keutamaan bagi Orang yang Anaknya Meninggal Dunia
106/143. Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
١٠٦/١٤۳ – لاَ يَمُوْتُ لأَِحَدٍ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ ثَلاَثَةُ مِنَ الْوَلَدِ فَتَمَسَّهُ النَّارَ إِلاَّ تَحِلَّةَ الْقَسَمِ
“Tidaklah meninggal tiga orang anak dari salah seorang muslim, lalu ia terkena api neraka, kecuali hanya sekejap.”
Shahih, di dalam kitab Takhrijus-Sunnah (862). (Bukhari, 23-Kitab Al Janaiz, 6-Bab Fadhlu Man Mata Lahu Waladun. Muslim, 45-Kitab Al Birru wash-Shilatu wal-Adab, hadits 150).
107/144. Dari Abu Hurairah, bahwa seorang wanita sambil membawa bayi mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu berkata.
١٠٧/١٤٤ – أَنَّ امْرَأَةً اَتَتِ النَّبِيَّ صَلَى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِصَبِىِّ فَقَالَتْ اُدْعُ لَهُ فَقَدْ دَفَنْتُ ثَلاَثَةً فَقَالَ اِحْتَظَرْتِ بِحِظَارِ شَدِيْدِ مِنَ النَّارِ
“Doakanlah (kepada Allah) untuknya, karena anakku sudah meninggal tiga orang.” Lalu Nabi bersabda, “Engkau telah membuat benteng yang kuat dari siksa neraka.”
Shahih, (Muslim, 45- Kitab Al Birru wash-Shilatu wal-Adabu, hadits 155)
106/145. Dari Khalid Al ‘Abasi, dia berkata,
١٠٨/١٤٥– مَاتَ اِبْنٌ لِي، فَوَجَدْتُ عَلَيْهِ وَجَدًا، فَقَالَتْ يَا أَبَا هُرَيْرَةُ! مَا سَمِعْتُ مِنَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ شَيْءًا تَسَخِّي بِهِ أَنْفُسَنَا عَنْ مَوْتَانَا؟ قَالَ: سَمِعْتُ مِنَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ: صِغَارُكُمْ دَعَامِيْصُ الْجَنَّةِ
“Anak lelakiku telah meninggal, lalu aku memandang dia dengan perasaan yang berat. Lalu aku berkata, ‘Wahai Abu Hurairah! Apakah engkau pernah mendengar sesuatu dari Rasulullah SAW yang menghibur kita atas kematian anak kita?.’ Abu Hurairah menjawab, Aku mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Anak laki-lakimu yang masih kecil laksana jentik-jentik surga yang kecil.””
Shahih As-Silsilah Ash-Shahihah (431). (Muslim, 45- Kitab Al Birru was-Shilatu wal Adab, hadits 154)
109/146. Dari Jabir bin Abdullah, dia berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
١٠۹/١٤٦ – مَنْ مَاتَ لَهُ ثَلاَثَةُ مِنَ الْوَلَدِ، فَاحْتَسَبَهُمْ دَخَلَ الْجَنَّةَ، قُلْنَا: يَا رَسُوْلُ اللهِ! وَاثْنَانَ؟ قَالَ: وَاثْنَانِ، قُلْتُ لِجَابِرٍ: وَاللهِ! أَرَى لَوْ قُلْتُمْ وَاحِدٌ لَقَالَ. قَالَ: وَأَنَا أَظُنُّهُ وَاللهِ!
‘Barang siapa tiga orang anaknya telah meninggal lalu dia mengikhlaskan mereka, muka orang itu akan masuk surga.’ Kami bertanya, ‘Wahai Rasulullah! bila dua orang?.’ Rasulullah menjawab, ‘Juga dua orang’.” Saya berkata kepada Jabir, “Demi Allah! saya kira seandainya kalian berkata satu, maka niscaya Rasulullah (akan berkata) satu.” Jabir berkata, “Saya akan kira seperti itu, demi Allah.”
Hasan di dalam kitab At-Ta’liqu Ar-Raghib (3/92).
110/148. Dari Abu Hurairah,
١١٠/١٤٨ – جَاءَتِ امْرَأَةُ إِلَي رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَتْ: يَا رَسُوْلُ اللهِ! إنَّا لاَ نَقْدِرُ عَلَيْكَ فِي مَجْلِسِكَ فَوَاعَدْنَا يَوْمَا نَأْتِكَ فِيْهِ فَقَالَ: مَوْعِدُكُنَّ بَيْتُ فُلاَنٍز
فَجَاءَهُنَّ لِذَلِكَ الوَعْدِ، وَكَانَ فِيْمَا حَدَّثَهُنَّ: مَا مِنْكُنَّ امْرَأَةٌ، يَمُوْتُ لَهَا ثَلاَثَةُ مِن الْوَلَدِ فَتَحْتَسِبُهُمْ إِلاَّ دَخَلَتِ الْجَنَّةَ، فَقَالَتْ امْرَأَةٌ : وَاثْنَانِ؟ قَالَ: وَاثْنَانِ
“Seorang wanita datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, ‘Wahai Rasulullah! kami (para wanita) tidak mempunyai waktu dari majelismu, maka buatlah janji kepada kami pada suatu hari yang kami bisa datang pada hari itu.” Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Berkumpullah kalian di rumah fulan.’ Lalu Nabi mendatangi mereka karena janji tersebut, dan perkataan yang disampaikan kepada mereka adalah, ‘Tidak ada seorang wanita di antara kalian dimana tiga orang anaknya meninggal, lalu dia mengikhlaskan mereka, kecuali dia akan masuk surga.’ Lalu seorang wanita berkata, ‘Juga dua orang anak?.‘ Nabi menjawab, ‘Juga dua orang anak.’
Suhail (Ibnu Abu Shalih perawi hadits ini dari bapaknya, dari Abu Hurairah) adalah orang yang sangat berhati-hati dalam hafalan hadits, dan tidak ada seorangpun yang menulis hadits dari Suhail.
Shahih, di dalam kitab At-Ta’liqu Ar-Raghib (3/90), Ash-Shahihah (2302) (Hadits ini diriwayatkan oleh Abu Said Al Khudri dan disepakati oleh Abu Hurairah. Bukhari, 3- Kitab Al Ilnti, 35- Bab Hal yaj’alu Lin-Nisa’i Yauman Ala Hiddatin?. Muslim, 45- Kitab Al Birru wash-Shilatu wal-Adab, hadits 152,153).
Saya berkata, “Keduanya tidak menyampaikan lafazh hadits Abu Hurairah, malainkan keduanya menyebutkan dari Abu Hurairah, bahwasanya dia berkata, ‘Tiga orang yang (meninggal) yang belum baligh.”‘
111/149. Dari Ummu Sulaim berkata,
١١١/١٤۹ – كُنْتُ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسّلَّمَ فَقَالُ: يَا أُمُّ سُلَيْمٍ! مَا مِنْ مُسْلِمِيْنَ يَمُوْتُ لَهُمَا ثَلاَثَةُ أَوْلاَدٍ، إِلاَّ أَدْخَلَهُمَا اللهُ الْجَنَّةَ بِفَضْلِ رَحْمَتِهِ إِيَّاهُمْ قُلْتُ: وَاثْنَانِ؟ قَالَ: وَاثْنَانِ
“Aku berada di samping Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam lalu beliau bersabda, ‘Wahai Ummu Sulaim! Tidak ada dua orang muslim yang tiga anaknya meninggal, melainkan Allah akan memasukkan keduanya ke surga dengan sebab rahmat Allah kepada mereka.” Saya berkata, “Juga dua orang anak?” Nabi bersabda, “Juga dua orang anak.”
Shahih, di dalam kitab Ar-Raudhun-Nadhir (951).
112/150. Dari Sha’sha’ah ibnu Muawiyah, bahwasanya dia bertemu Abu Dzar sedang memakai geriba sambil berkata, “Bagaimana pendapatmu tentang seorang anak wahai Abu Dzar?,” Abu Dzar berkata, ” Apakah ingin aku ceritakan kepadamu?,” Saya (Sha’sha’ah) berkata, “Tentu” Abu Dzar berkata, “Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
١١٢/١٥٠– مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوْتُ لَهُ ثَلاَثَةُ مِنَ الْوَلَدِ لَمْ يَبْلُغَوا الْحِنْثَ، إِلاَّ أَدْخُلَهُ اللهُ الْجَنَّةَ، بِفَضْلِ رَحْمَتِهِ إِيَّاهُمْ
وَمَا مِنْ رَجُلٍ أَعْتَقَ مُسْلِمًا إِلاَّ جَعَلَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ كُلَّ عُضْوٍ مِنْهُ، فَكَاكُهُ لِكُلِّ عُضْوٍ مِنْهُ
‘Tidak ada seorang muslim yang tiga anaknya yang belum baligh meninggal, kecuali Allah pasti memasukkannya ke surga berkat rahmat-Nya kepada mereka. Tidak ada seseorang yang memerdekakan (hambasahaya) orang Islam kecuali Allah Azza wa Jalla akan menjadikan setiap organtubuhnya (si budak tersebut) sebagai pembebas (dari neraka) bagi setiap organ tubuhnya.”
Shahih, di dalam kitab Ash-Shahihah (567, 226). (Nasa’i, 21-Kitab Al Janaiz, 25- Bab Man Yutawaffa Lahu Tsalatsatun).
113/151. Dari Anas bin Malik, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda,
١١۳/١٥١ – مَنْ مَاتَ لَهُ ثَلاَثَةُ لمَ ْيَبْلُغُوا الْحِنْثَ أَدْخَلَهُ اللهُ وَإِيَّاهُمْ بِفَضْلِ رَحْمَتِهِ الْجَنَّةَ
“Barang siapa yang tiga anaknya yang belum baligh meninggal dunia, maka Allah akan memasukkannya dan mereka ke dalam surga dengan rahmat-Nya.”