WAKTU WAKTU YANG DIMAKRUHKAN UNTUK BERHUBUNGAN SUAMI ISTRI

WAKTU WAKTU YANG DIMAKRUHKAN UNTUK BERHUBUNGAN SUAMI ISTRI

y

Tentang hukumnya ML, Making Love atau Jima’ atau Bersenggama atau Bersetubuh atau Hubungan Intim atau Badan pada malam hari raya dan kebetulan  pas malem jum’at?.

و ليلة الاضحى على المشهور # كالليلة الاولى من الشهور
وضف اليها نصف كل شهر # واخر الليالى منه فادر اخبر رحمه الله ان الجماع يمنع فى هذه الليالى الاربعة ؛ ليلة عيد الاضحى لما قيل من ان الجماع فيها يوجب كون الولد سفاكا للدماء……. قرة العيون ٦٦

Syekh penadhom menjelaskan dalam bait-bait Nadhom tersebut, bahwa terdapat empat malam dimana persetubuhan bersama istrinya tidak diperbolehkan yaitu:
1. Malam hari raya kurban
2. Malam pertama disetiap bulan
3. Malam pertengahan disetiap bulan

  1. Malam terahir disetiap bulan

    Beberapa alasannya adalah
    _. Anak akan bertabiat jelek yang senang menumpahkan darah (menjadi pembunuh)
    _. Syetan akan hadir pada persetubuhan yang dilakukan pada malam-malam itu
    _.  Anak yang terlahir akan mudah stress atau berakibat gila

_. Anak yang lahir akan mengidap penyakit kusta

Larangan tersebut hanya sebatas makruh tidaklah sampai mengakibatkan keharaman seperti bersetubuh di kala haid,atau nifas. Dan mengenai dampaknya hanya Allah lah yang maha tahu.

Dari kitab Qurrotul ‘Uyun :

وليلة الأضحى على المشهور كالليلة الأولى من الشهور
وضف اليها نصف كل شهر وآخر الليالى منه فآدر
أخبر رحمه الله أن الجماع يمنع فى هذه الليالى الأربعة ؛ ليلة عيد الأضحى لما قيل من أن الجماع فيها يوجب كون الولد سفاكا للدماء. والليلة الأولى من أول كل شهر, وليلة النصف من كل شهر, والليلة الأخيرة من كل شهر. لقوله عليه الصلاة والسلام لاتجامع رأس ليلة الشهر وفي النصف. وقال الغزالي رحمه الله يكره الجماع في ثلاث ليال من الشهر: الأول, والأخير, والنصف. يقال إن الشياطين يحضرون الجماع في هذه الليالي, ويقال إن الشياطين يجامعون فيها. وروي كراهة ذلك عن علي ومعاوية وأبي هريرة رضي الله عنهم. ويقال إن الجماع في هذه الليالي يورث الجنون في الولد, والله أعلم. لكن المنع في هذه الأربعة بمعنى الكراهة لا التحريم كالحيض والنفاس وضيق الوقت.

                 Ada nukilan dari sebuah kitab, bahwa melakukan hubungan badan (jima) pada malam malam tersebut hukumya makruh, karena akan menghasilkan anak cacat.

Pertama: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu pada permulaan bulan, pertengahan dan akhir bulan. karena hal itu dapat menyebabkan penyakit gila, kusta, dan kerusakan syaraf padanya dan keturunannya.
Kedua:
Wahai Ali, jangan kamu menggauli isterimu sesudah waktu Zhuhur. Karena hal itu (jika membuahkan janin) dapat menyebabkan anaknya kelak punya ganguan psikologis, jiwanya mudah goncang.
Ketiga:
Wahai Ali, jangan menggauli isterimu sambil berbicara. Karena hal itu (jika membuahkan janin) dapat menyebabkan kebisuan bagi anak. Dan jangan melihat kemaluan isterinya, karena dapat menyebabkan kebutaan bagi anak
Keempat: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu dengan dorongan syahwat pada wanita lain (membayangkan perempuan lain), karena (jika membuahkan janin) dikhawatirkan memiliki sikap seperti wanita itu dan memiliki gangguan psikologis.
Kelima:
Wahai Ali, barangsiapa yang bercumbu dengan isterinya di tempat tidur janganlah sambil membaca Al-Qur’an, karena aku khawatir turun api dari langit lalu membakar keduanya.
Keenam: Wahai Ali, jangan menggauli isterimu pada malam ‘Idul Fitri, karena hal itu (jika membuahkan janin) dapat menyebabkan anak memiliki banyak keburukan

Dari kitab Fathul Izar ada keterangan mubah, tapi konon jika hasil hubungan intim di malam ied, baik fitri maupun ied qurban, anaknya akan memiliki jari lebih dari sepuluh, ada jari yg kembar.

Leave your comment here: