INILAH JAWABAN AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH ATAS BEBERAPA PERNYATAAN ORANG WAHABY SALAFY

INILAH JAWABAN AHLUS SUNNAH WAL JAMAAH ATAS BEBERAPA PERNYATAAN ORANG WAHABY SALAFY

  HAJ            Inilah jawaban Ahlussunnah wal jamaah atas beberapa pernyataan yang dilontarkan oleh orang-orang Wahaby Salafy. Sebuah pernyataan yang berdasarkan pemikiran yang teramat dangkal, tanpa dilandasi pemahaman ilmu syariat yang mendalam.

DALAM HAL SHOLAT

  1. Agar meninggalkan kebiasaan membaca Usholi dengan suara keras. Karena niat itu pekerjaan hati, cukup dalam hati saja.

JAWAB

Hal ini merupakan ijtihad Imam Syafii Rahimahullah. Imam Syafii adalah Imam besar yang lahir pada th 150 H, beliau adalah murid Al hafidh Al Muhaddits Imam Malik rahimahullah, beliau sudah hafidh Al-Quran sebelum usia baligh, dan ia sudah melewati derajat Al Hafidh dimasa mudanya, yaitu telah hafal 100 ribu hadits dengan sanad dan matan, dan beliau telah pula melewati derajat Alhujjah dimasa dewasanya, yaitu hafal 300 ribu hadits dengan sanad dan matan.

Beliau kemudian terus memperdalam Syariah dan hadits hingga diakui oleh para Muhadditsin sebagai Imam, dan salah satu murid beliau sendiri yaitu Imam Hanbali (Ahmad bin Hanbal) hafal 1 Juta hadits dengan sanad dan matan, dan murid Imam syafii banyak yang sudah menjadi Muhaddits dan Imam pula, ratusan para Muhaddits dan Imam yang juga bermadzhabkan syafii jauh setelah beliau wafat, diantaranya Alhafidh Al Muhaddits Imam Jalaluddin Abdurrahman Assuyuthi, Imam Al Hafidh AL Muhaddits Syarafuddin Abu Zakariya Yahya bin Syaraf Annawawi, Al Hafidh Al Imam Ibn Hajar Al Atsqalaniy dan imam imam lainnya.

Maka sangkalan seperti itu sangatlah batil karena hanya menyangkal tanpa ilmu, bukan seorang mujtahid, apalagi Muhaddits, mengenai penggunaan lafadh itu sudah muncul dalam kalangan Imam Madzhab, maka yang bermadzhabkan syafii boleh menggunakannya, dan tak satupun dalil atau ucapan para Imam dan muhadditsin yang mengharamkannya, lalu bagaimana bisa mereka mengharamkannya?

  1. Bada shalat, imam tidak perlu baca wirid, dzikir dengan suara keras, cukup dalam hati, dan imam bada shalat tidak perlu memimpin doa bersama dengan jamaah. Imam dan jamaah berdoa sendiri- sendiri dalam hati.

JAWAB

Rasulullah SAW bila selesai dari shalatnya berucap Astaghfirullah 3X lalu berdoa Allahumma antassalam, wa minkassalaam.dst (Shahih muslim hadits no.591,592)

Kudengar Rasulullah SAW bila selesai shalat membaca : Laa ilaaha illallahu wahdahu Laa syariikalah, lahulmulku wa lahulhamdudst dan membaca Allahumma Laa Maania limaa athaiyt, wala muthiydst (shahih Muslim hadits no.593)

Hadits semakna pada Shahih Bukhari hadits no.808, dan masih banyak puluhan hadits shahih yang menjelaskan bahwa Rasul SAW berdzikir selepas shalat dengan suara keras, sahabat mendengarnya dan mengikutinya, hal ini sudah dijalankan oleh para sahabat radhiyallahu anhum, lalu Tabiin dan para Imam dan Muhadditsin tak ada yang menentangnya.

Mengenai doa bersama sama Demi Allah tak ada yang mengharamkannya, tidak pada Al-Quran, tidak pada hadits shahih, tidak Qaul sahabat, tidak pula pendapat Imam Madzhab.

  1. Jamaah bada shalat, tidak perlu mencium tangan imam, cukup bersalaman saja.

JAWAB

Kebiasaan mencium tangan merupakan kebiasaan baik sebagai tanda penghormatan, hal ini telah dilakukan dan diajarkan oleh Rasulullah SAW, sebagaimana diriwayatkan bahwa Ibn Abbas ra setelah wafatnya Rasul SAW beliau berguru pada Zeyd bin Tsabit ra, maka Ibn Abbas ra disuatu hari menuntun tunggangan Zeyd bin tsabit ra, maka berkata Zeyd ra : jangan kau berbuat itu, maka berkata Ibn Abbas ra : beginilah kita diperintah utk menghormati ulama ulama kita, maka turunlah Zeyd bin tsabit ra dari tunggangannya seraya mencium tangan Ibn Abbas ra dan berkata : Beginilah kita diperintah memuliakan keluarga Rasulullah SAW. (Faidhul Qadir oleh Al hafidh Al Imam Abdurrauf Almanaawiy Juz 2 hal 22), (Isaful Mubtha oleh Al Hafidh Al Muhaddits Imam Assuyuthi ).

Dalam kalimat : beginilah kita diperintah.., kiranya siapa yang memerintah mereka?, siapa yang mengajari mereka?, mereka tak punya guru selain Muhammad Rasulullah SAW.

Riwayat lain adalah ketika Kab bin malik ra gembira karena taubatnya diterima Allah swt, ia datang kepada Rasul SAW dan mencium tangan dan juga kedua paha beliau SAW (Fathul Baari Al masyhur oleh Imam Al Hafidh Al Muhaddits Ibn Hajar Al Atsqalaniy juz 8 hal 122)

Riwayat lain : Kami mendekat pada Nabi SAW dan mencium tangan nabi SAW (Sunan Imam Al Baihaqi Alkubra hadits no.13.362)

Riwayat lain : Berkata Tamiim ra bahwa Mencium tangan adalah sunnah. (Sunan Imam Baihaqi Alkubra hadits no.13.363)

Demikian Rasul SAW tak melarang cium tangan, demikian para sahabat radhiyallahuanhum melakukannya.

  1. Dalam shalat subuh, imam tidak perlu membaca doa qunut, kecuali bila ada suatu bahaya terhadap kehidupan umat Islam secara keseluruhan. Doa qunut boleh dibaca disetiap shalat, bila ada keperluan yang bersifat darurat, tidak hanya dalam shalat subuh.

JAWAB

Berikhtilaf para Imam Madzhab mengenai pembacaan doa qunut, dan Imam Syafii berpendapat bahwa Qunut itu diwaktu setiap subuh, dan Imam Hanbali dan Imam Malik berpendapat Qunut adalah setiap waktu shalat.

Namun satu hal.. tidak ada yang mengharamkan Qunut dibaca setiap subuh, bahkan para Mufassirin menjelaskan tak ada qunut kecuali saat shalat subuh, sebagaimana diriwayatkan pada tafsir Imam Attabari Juz 2 hal 566, dan ini merupakan Ijtihad para Imam yang mengeluarkan pendapat dengan beribu pertimbangan, dengan keluasan ilmu syariah yang mendalam, dan telah diakui pula oleh puluhan Imam dan ratusan Huffadhulhadits dan Muhadditsin setelah mereka, maka menyangkal dan mengharamkan hal ini adalah kesesatan yang nyata.

  1. Shalat Rawatib / shalat sunah qobliah / badiah adalah sebagai berikut : Qobla subuh, qobla dan bada dhuhur, shalat ashar tidak ada rawatib, bada magrib dan bada shalat isya.

JAWAB

Banyak riwayat lain mengenai rawatib Qabliyah asar, bahwa Rasul SAW shalat Rawatib Qabliyah Asar dan tak pernah meninggalkannya (Shahih Imam Ibn Khuzaimah hadits no.1114, 1118, Shahih Ibn hibban hadits no.2452, Mustadrak ala shahihain hadits no.1173, Sunan Attirmidziy hadits no.429 dan masih terdapat belasan riwayat hadits shahih mengenai shalat Qabliyah Asar diantaranya diriwayatkan pada Shahih Ibn Hibban, Shahih Muslim dll.

Leave your comment here: