KISAH HIKMAH TENTANG ULAR VERSUS GERGAJI
![KISAH HIKMAH TENTANG ULAR VERSUS GERGAJI KISAH HIKMAH TENTANG ULAR VERSUS GERGAJI](https://www.jejakislam.com/wp-content/themes/magz2/thumb.php?src=http://www.jejakislam.com/wp-content/uploads/2016/06/OLAR.jpg&w=300&h=200&zc=0&q=90)
Alkisah, seekor ular memasuki gudang tempat kerja tukang kayu di sore hari. Kebiasaan si tukang kayu, membiarkan sebagian peralatan kerjanya masih berserakan dan tidak merapikannya.
Nah ketika ular itu berjalan kesana kemari di dalam gudang, tanpa sengaja ia merayap di atas gergaji.
Tajamnya mata gergaji, menyebabkan perut ular terluka. Tapi ular beranggapan gergaji itu menyerangnya.
Ia pun membalas dengan mematuk gergaji itu berkali-kali.
Serangan itu menyebabkan luka parah di bagian mulutnya.
Marah & putus asa, ular berusaha mengerahkan kemampuan terakhirnya untuk mengalahkan musuhnya.
Ia pun membelit kuat gergaji itu. Maka tubuhnya terluka amat parah dan akhirnya ia pun mati..
Kadangkala, di saat kita marah, kita ingin melukai orang lain. Tapi sesungguhnya tanpa disadari, yang dilukai adalah diri kita sendiri.
Mengapa?
Karena perkataan dan perbuatan di saat marah adalah perkataan dan perbuatan yang biasanya akan kita sesali di kemudian hari..
Orang kuat bukanlah orang yg berotot besar sehingga bisa mengangkat barang seberat apapun akan tetapi orang kuat adalah orang yang sanggup mengendalikan diri meredam amarah
حدثنا عبد الله بن يوسف اخبرنا مالك عن ابن شهاب عن سعيد بن المسيب عن ابي هريرة رضي الله عنه ان رسول الله صلي الله عليه وسلم قال ليس الشديد بالصرعة انما الشديد الذي يملك نفسه عند الغضب
رواه البخاري
Rosululloh SAW bersabda,orang kuat bukanlah orang yang menang dalam pergulatan akan tetapi orang kuat adalah orang yang bisa mengendalikan dirinya ketika dalam keadaan marah
Hr. Al-Bukhori
ان الغضب من الشيطان وان الشيطان خلق من النار وانما تطفأ النار بالماء فإذا غضب احدكم فليتوضأ
رواه احمد
Sesungguhnya marah itu dari syetan dan sesungguhnya syetan itu diciptakan dari api dan api itu dipadamkan dengan air,jika salah satu dari kalian marah maka berwudlu-lah
Hr. Ahmad