KEUTAMAAN DAN MANFAAT MEMBACA HIZIB SAIFI AT TIJANY

Pada kesempatan ini, marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya takwa, yaitu menjalankan segala perintahNya serta menjauhi segala laranganNya. Karena sebaik-baiknya bekal menuju Akhirat adalah takwa.
Allah SWT berfirman yang artinya:“Dan Tuhanmu berfirman,: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu” (QS. Al-Mu’min :60).
Sudah menjadi kebiasaan dalam keseharian umat islam adalah berdoa. Dimanapun berada dan kapan saja tentu orang yang bertakwa akan selalu berdoa kepada Allah SWT, terlebih usai salat lima waktu. Dalam hal ini, sahabat Nu’man bin Basyir berkata, Rasulullah SAW bersabda:
الدعاء هو العبادة (رواه أبو داود والترميذي) حديث حسن صحيح
“Artinya: Doa merupakan Ibadah (HR. Abu Dawud & Tirmidzi)”
Anjuran berdoa kepada Allah SWT sudah jelas termaktub dalam Alquran dan Hadits Rasulullah SAW, hingga redaksi doa-doanya pun dapat kita dapatkan didalam kedua kitab tersebut. Kendati demikian, orang yang berdoa tidak hanya dianjurkan mengambil dari Alquran dan Hadits saja, akan tetapi masih banyak doa-doa lainnya sesuai kebutuhan orang yang berdoa. Dalam kajian ini, jika ditelisik lebih detail akan kita dapati doa-doa seperti Hizib Saifi, Hizib Mughni, Hizib Nashar, Hizib Nawawi, Hizib Bahr, dan lainnya. Adapun dalam tulisan pendek ini, penulis akan mengkaji Hizib Saifi dan Hizib mughni serta faedah dari keduanya.
Hizib Saifi memiliki banyak nama, diantaranya adalah: “Saifullah”, “Yaminullah”, “Hizbul Yamani”, “Burhanullah” “Hizbul A’dzom” dan lain sebagainya.
Adapun faedahnya, Maulana Syekh Ahmad bin Muhammad at-Tijany menuturkan: “Hizib Saifi dan Salawat Fatih keduanya sudah mencukupi dari seluruh wirid yang lain, sebab hizib ini datangnya dari Rasulullah SAW”. Hal ini menunjukan betapa dahsyatnya faedah membaca doa hizib saifi. Adapun redaksi hizib saifi bisa didapatkan dari para Guru/Mursyid Tarekat sesuai tarekatnya masing-masing.
Kemudian, Syekh Umar al-Futiy at-Tijany menyebutkan faedah hizib saifi, diantaranya adalah:
- Siapa saja yang membacanya pagi dan sore, akan dicintai oleh Allah SWT secara khusus
- Siapa saja yang membacanya pagi dan sore, akan diampuni dosanya oleh Allah SWT
- Siapa saja yang membacanya, akan diberi pahala oleh Allah SWT seperti puasa Ramadhan
- Siapa saja yang membacanya 41 kali, akan diberi oleh Allah SWT keramat kewalian, dan lain-lain.
Lantas, apakah semua orang boleh membaca hizib saifi tersebut? Tidak. Jadi, tidak sembarang orang yang boleh mengamalkan hizib tersebut kecuali mendapat izin dari Guru/Mursyidnya, sedangkan Guru/Mursyid tersebut mendapat izin dari Gurunya sampai seterusnya hingga dari Baginda Rasulullah SAW.
Selanjutnya, dalam tata cara membaca hizib saifi, Syekh Abu Bakar Zaid al-Futiy at-Tijani berkata: “Para pengamal hizib saifi, setelah selesai membaca hizib saifi, seyogyanya diteruskan membaca hizib mughni, sebab dimana para pembaca hizib saifi dicintai oleh Allah SWT secara khusus, dia akan di uji dengan kemiskinan dan atau sebagainya, untuk itu sebagai penawarnya (dengan izin Allah) maka bacalah hizib mughni”.
Hal senada disampaikan oleh Muridnya Syekh al-Qutb Ahsan Ba’qili al-Hassani, yaitu Guru kami Syekh Muhammad Arobi bin Mahdi al-Maghribi at-Tijani: “Pengamal doa hizib saifi akan di uji oleh Allah SWT dengan kefakiran atau kemiskinan hingga miskin tidak punya apa-apa”. Diakhir perkataan, beliau mengatakan sebaiknya memperbanyak salawat fatih, sebab orang yang banyak membaca salawat kepada Rasulullah SAW sudah mesti dia akan dicintai oleh Allah SWT.
Ref :
- Al-Jami’, li Syekh Muhammad Ibnu Masyri
- Jawahirul Ma’ani, li Syekh Ali Harazem Barradah
- Miftahus Sa’adah al-Abadiyah, li Syekh Abu Bakar Zaid al-Futiy, dan
- Keterangan dari Syekh Muhammad Arobi bin Mahdi al-Maghribi.