MENGAKTUALISASIKAN CINTA KEPADA NABI SAW DALAM KEHIDUPAN

MENGAKTUALISASIKAN CINTA KEPADA NABI SAW DALAM KEHIDUPAN

Al Tashdiq al Muthlaq, yaitu percaya sepenuhnya kepada Nabi adalah ekspresi yang paling dalam yang dimiliki para sahabat. Dalam sebuah hadits panjang, Abu Hurairah meriwayatkan: ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mewakilkan padaku untuk menjaga zakat Ramadhan (zakat fitrah). Lalu ada seseorang yang datang dan menumpahkan makanan dan mengambilnya. Aku pun mengatakan, “Demi Allah, aku benar-benar akan mengadukanmu pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Lalu ia berkata, “Aku ini benar-benar dalam keadaan butuh. Aku memiliki keluarga dan aku pun sangat membutuhkan ini.” Abu Hurairah berkata, “Aku membiarkannya. Lantas di pagi hari, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata padaku: “Wahai Abu Hurairah, apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?” Aku pun menjawab, “Wahai Rasulullah, dia mengadukan bahwa dia dalam keadaan butuh dan juga punya keluarga. Oleh karena itu, aku begitu kasihan padanya sehingga aku melepaskannya.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dia telah berdusta padamu dan dia akan kembali lagi.”

Aku pun tahu bahwasanya ia akan kembali sebagaimana yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam katakan. Aku pun mengawasinya, ternyata ia pun datang dan menumpahkan makanan, lalu ia mengambilnya. Aku pun mengatakan, “Aku benar-benar akan mengadukanmu pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Lalu ia berkata, “Biarkanlah aku, aku ini benar-benar dalam keadaan butuh. Aku memiliki keluarga dan aku tidak akan kembali setelah itu.” Abu Hurairah berkata, “Aku pun menaruh kasihan padanya, aku membiarkannya. Lantas di pagi hari, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata padaku: “Wahai Abu Hurairah, apa yang dilakukan oleh tawananmu?” Aku pun menjawab, “Wahai Rasulullah, dia mengadukan bahwa dia dalam keadaan butuh dan juga punya keluarga.Oleh karena itu, aku begitu kasihan padanya sehingga aku melepaskannya pergi.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dia telah berdusta padamu dan dia akan kembali lagi.”

Pada hari ketiga, aku terus mengawasinya, ia pun datang dan menumpahkan makanan lalu mengambilnya. Aku pun mengatakan, “Aku benar-benar akan mengadukanmu pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ini sudah kali ketiga, engkau katakan tidak akan kembali namun ternyata masih kembali. Ia pun berkata, “Biarkan aku. Aku akan mengajari suatu kalimat yang akan bermanfaat untukmu.” Abu Hurairah bertanya, “Apa itu?” Ia pun menjawab, “Jika engkau hendak tidur di ranjangmu, bacalah ayat kursi ‘Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum …‘ hingga engkau menyelesaikan ayat tersebut. Faedahnya, Allah akan senantiasa menjagamu dan setan tidak akan mendekatimu hingga pagi hari.” Abu Hurairah berkata, “Aku pun melepaskan dirinya dan ketika pagi hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya padaku, “Apa yang dilakukan oleh tawananmu semalam?”Abu Hurairah menjawab, “Wahai Rasulullah, ia mengaku bahwa ia mengajarkan suatu kalimat yang Allah memberi manfaat padaku jika membacanya. Sehingga aku pun melepaskan dirinya.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apa kalimat tersebut?”Abu Hurairah menjawab, “Ia mengatakan padaku, jika aku hendak pergi tidur di ranjang, hendaklah membaca ayat kursi hingga selesai yaitu bacaan ‘Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum’. Lalu ia mengatakan padaku bahwa Allah akan senantiasa menjagaku dan setan pun tidak akan mendekatimu hingga pagi hari. Dan para sahabat lebih semangat dalam melakukan kebaikan.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Adapun dia kala itu berkata benar, namun asalnya dia pendusta. Engkau tahu siapa yang bercakap denganmu sampai tiga malam itu, wahai Abu Hurairah?” “Tidak”, jawab Abu Hurairah.Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Dia adalah setan.” (HR. Bukhari no. 2311).

Pada hadis di atas bahwa Nabi memberitahukan kepada Abu Hurairah dengan menanyakan terlebih dahulu tentang tawanannya semalam dan Nabi berkata bahwa dia akan datang lagi, walaupun dia berjanji kepada Abu Hurairah tidak akan datang lagi. Di sini, Abu Hurairah percaya sepenuhnya kepada Nabi dengan bukti ia tetap menjaga tetap gudang zakat walaupun si tawanan sudah berjanji.

Ketaatan sepenuhnya kepada nabi juga merupakan cara lain dalam ekspresi cinta sahabat kepada nabi. Hampir-hampir tiap kali Nabi memanggil sahabat dan memerintahkan kepada mereka, selalu ucapakan yang mereka lafalkan adalah: Labbaika ya Rasulullah. Misalnya, pernah suatu waktu terdapat orang yang meminta hutangnya dibayar di masjid hingga suara gaduh terdengar. Dan Nabi memanggil si pemilik hutang, Ka’ab bin Malik dan berkata: wahai Ka’ab, gugurkanlah hutangnya separuhnya. Dan seketika juga Ka’ab bin Malik menjawab: Labbaik. Jika dilihat, sebenarnya urusan ini adalah bukan kewajiban Ka’ab, namun sahabat kala itu lebih mendahulukan perintah nabi, tidak membedakan antara yang perintah yang wajib dan perintah yang tidak wajib selama itu adalah perintah dari nabi. Dan tentu masih banyak lagi contoh-contoh dalam buku hadis tentang ketaatan para sahabat kepada Nabi.

Menyukai apa yang Nabi suka, walaupun dalam urusan yang terkait dengan keduniaan, misalnya tentang makanan. Ketika nabi diundang jamuan, lalu beliau makan salah satu makanan dalam jamuan kemudian mengomentarinya, para sahabatpun juga langsung menirunya bahkan ikut menyukainya, padahal hal itu bukan sebuah kewajiban agama. Namun, itulah mereka mencintai Nabi dengan begitu tulus.

Ittiba’ kepada syariat yang dibawa adalah hal yang sangat diperlukan oleh kita saat ini. Ketika nabi sudah tidak ada di antara kita sejak berabad-abad lalu, maka mengikuti syariatnya adalah sebuah keharusan dalam berekspresi rasa cinta ini kepadanya. Ittiba’ sesuai kemampuan masing-masing.

قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ (31)

Katakanlah: jika kalian mencintai Allah, maka ikuti aku (Nabi Muhammad) niscaya Allah mencintai kalian dan mengampuni kalian dan Maha Maha Mengampuni dan Maha Penyayang. (QS. Ali Imran: 31)

Leave your comment here: