KEUTAMAAN KEUTAMAAN BERBUKA PUASA RAMADHAN

KEUTAMAAN KEUTAMAAN BERBUKA PUASA RAMADHAN

Puasa merupakan salah satu kewajiban terhadap mereka yang mengikrarkan diri sebagai pemeluk agam islam. Dalam rukun islam puasa menempati urutan ketiga dari daftar 5 kewajiban umat muslim selama hidup di dunia. Puasa yang diwajibkan adalah puasa yang ramadhan yang dilakukan selama sebualn penun pada saat bulan ramadhan tiba sebagaimana alasan berpuasa di bulan ramadhan  . Bulan ramadhan sendiri datangnya setiap 1 tahun sekali. Tentunya inilah yang membuat mengapa bulan ini begitu amat dirindukan dan ditunggu oleh seluruh umat muslim di dunia.

Puasa ramadhan  sendiri merupakan kegiatan untuk menahan lapar dan haus serta juga hawa nafsu dari tetbitnya fajar sampai terbenam matahari. Sederhananya ibadah puasa anda akan dimulai saat adzan subuh usai berkumandang dan berakhir setiap harinya pada saat adzan magrib tiba atau dikumandangkan. Esensi dari ibadah ini tidak lain adalah upaya untuk ikut merasakan bagaimana penderitaan saudara -saudara kita yang bahkan tidak mampu untuk makan setiap 3 kali dalam sehari seperti juga amalan di jum’at terakhir di bulan ramadhan .

Bagi mereka yang menjalankan ibadah puasa salah satu nikmat menjalankan puasa pada bulan ramadhan saat tibanya waktu berbuka puasa sebagaimana amalan semasa haid di bulan ramadhan . Kebahagiaan orang berpuasa salah satunya adalah dari hal sederhana ini. Tentu saja hal serupalah yang juga  dirasakan oleh saudara kita ketika mereka kemudian mereka mendapat nikat untuk bisa makan. Dengan demikian maka berbuka menjadi salah satu hal yang paling di tunggu bagi mereka yang berpuasa.

Sekiranya perlu anda ketahui 13 keutamaan saat berbuka puasa.

  1. Keberkahan Bagi Orang yang Berpuasa

Keutamaan berbuka puasa yang pertama adalah merupakan sebuah bentuk keberkahan bagi mereka yang berpuasa. Anda bisa membayangkan bagaimana dengan mereka yang bahkan tidak mampu mendapatkam makanan dlaam seharu. Bagaimana rasanya menahan lapar dan haus selama satu hari. Kemudian bisa menyantap hidangan di ketika waktunya  sudah tiba. Pastinya merupakan berkah tersendiri.

  1. Menyegerakan Untuk Segera Berbuka Puasa

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ

“Manusia akan senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. Bukhari no. 1957 dan Muslim no. 1098)

Dalam hadits yang lain disebutkan,

لَا تَزَالُ أُمَّتِى عَلَى سُنَّتِى مَا لَمْ تَنْتَظِرْ بِفِطْرِهَا النُجُوْمَ

“Umatku akan senantiasa berada di atas sunnahku (ajaranku) selama tidak menunggu munculnya bintang untuk berbuka puasa.” (HR. Ibnu Hibban 8/277 dan Ibnu Khuzaimah 3/275, sanad shahih). Inilah yang ditiru oleh Rafidhah (Syi’ah),

  1. Membaca Do’a Sebelum Berbuka Puasa

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِىَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فِى أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ

“Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta’ala (yaitu membaca ‘bismillah’). Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: “Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)”.” (HR. Abu Daud no. 3767 dan At Tirmidzi no. 1858, hasan shahih)

  1. Menyantap Hidangan yang Ringan

Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ أَنْ يُصَلِّىَ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَعَلَى تَمَرَاتٍ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya berbuka dengan rothb (kurma basah) sebelum menunaikan shalat. Jika tidak ada rothb, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering). Dan jika tidak ada yang demikian beliau berbuka dengan seteguk air.” (HR. Abu Daud no. 2356 dan Ahmad 3/164, hasan shahih)

  1. Membaca Basmallah Sebagai Bentuk Kesyukuran

Dari Wahsyi bin Harb dari ayahnya dari kakeknya bahwa para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,

يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّا نَأْكُلُ وَلاَ نَشْبَعُ. قَالَ « فَلَعَلَّكُمْ تَفْتَرِقُونَ ». قَالُوا نَعَمْ. قَالَ « فَاجْتَمِعُوا عَلَى طَعَامِكُمْ وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهِ يُبَارَكْ لَكُمْ فِيهِ »

“Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami makan dan tidak merasa kenyang?” Beliau bersabda: “Kemungkinan kalian makan sendiri-sendiri.” Mereka menjawab, “Ya.” Beliau bersabda: “Hendaklah kalian makan secara bersama-sama, dan sebutlah nama Allah, maka kalian akan diberi berkah padanya.” (HR. Abu Daud no. 3764, hasan).

  1. Do’a Bagi yang Berbuka Puasa Tidak akan Ditolak

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الإِمَامُ الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

“Ada tiga orang yang do’anya tidak ditolak : (1) Pemimpin yang adil, (2) Orang yang berpuasa ketika dia berbuka, (3) Do’a orang yang terzholimi.” (HR. Tirmidzi no. 2526 dan Ibnu Hibban 16/396, shahih). Ketika berbuka adalah waktu terkabulnya do’a karena ketika itu orang yang berpuasa telah menyelesaikan ibadahnya dalam keadaan tunduk dan merendahkan diri (Lihat Tuhfatul Ahwadzi, 7: 194).

  1. Saling Berbagi Hidangan Berbuka

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ غَيْرَ أَنَّهُ لاَ يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئًا

“Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga.” (HR. Tirmidzi no. 807, Ibnu Majah no. 1746, dan Ahmad 5/192, hasan shahih)

  1. Mengantarkan Ridha Allah

Keutamaan berbuka puasa yang selanjutnya adalah mampu mengantarkan manusia pada ridha allah. Dimana berbuka merupakan salah satu syarat sah puasa ramadhan. Sehingga tanpa melakukam hal ini dengan benar maka esensi ibadah puasa anda kan berkurang. Tentu hal ini dapat mempengaruhi ridha allah pada umatnya.

  1. Waktu Berbahagia bagi yang Menjalankan Puasa

dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang yang berbuka puasa mempunyai dua kebahagiaan yang bisa ia rasakan; kebahagiaan ketika ia berbuka dan kebahagiaan ketika ia bertemu dengan Rabb-nya karena puasa yang dilakukannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  1. Menunggu Waktu Berbuka dengan Melakukan Hal yang Bermanfaat

Dari saat selesai sahur hingga waktu berbuka tentu saja terdapat waktu yang bisa anda gunakan dan manfaatkan dengan baik sebagaimana do’a paling mustajab di bulan ramadhan . Dimana waktu-waktu ketika menunggu waktu berbuka dapat anda manfaatkan untuk melakukan hal yang bisa mendatangkan pahal. Misalnya dengan mengaji, tadarusan atau juga menyipkan hidangan berbuka puasa. Pastinya hal ini akan menyempurnakan ibadah dan buka puasa anda.

  1. Jangan Makan Dan Minum dengan Berlebihan

Berbuka puasa dalam islam diajarkan untuk tidak dilakukan secara berlebihan seperti keistimewaan orang yang berpuasa di bulan ramadhan  . Secukuonyanya saja dan tak perlu juga bermewah mewah. Justru esensi bulan ramadahan adalah untuk mengajarkan kita kepada keseserhanaan. Jadi jangan sampai obadah puasa anda hanya mendpatkan lapar dan haus saja tanpa mendatangkan pahala karena kesukaan anda berlebihan dalam berbuka.

  1. Bukanlah Waktu untuk Balas Dendam

Waktu berbuka puasa bukan merupakan waktu untuk balas dendam. Banyak yang kemudian menjadikan waktu berbuka untuk menyantap semua hidangan yang diinginkan. Alhasil hal ini malah dapat berakibat buruk pada pencernaan anda. Jangan sampai kehilangan keutamaan berbuka puasa hanya gara-gara aksi balas dendam ini ya.

  1. Jangan Melalaikan Adab Makan

Keutamaan berbuka puasa yang selanjutnya adalah dengan tidak melupakan adab makan sebagaimana pahala puasa ramadhan 30 hari . Sebab seseorang bisa saja melupakam ada karena ingin segeran menuntaskan lapar perutnya. Tentu saja hal ini bertentangan dengan kaidah ilmu keislaman. Dimana segala sesuatu telah diatur dan memiliki adab agar bernilai kebaikam bagi manusia.

Leave your comment here: