CARA MENGHORMATI GURU MURSYID BAIK LAHIR MAUPUN BATHIN
Posted by admin at 17th December 2019 with No Comments »


Adapun (cara) menghormati/memulyakan secara dzahir adalah:
- Seorang murid tidak boleh mendebat Sang Mursyid.
- Murid tidak diperkenankan berargumen pada setiap persoalan, walaupun mengetahui kesalahan Mursyid-nya.
- Murid tidak boleh meletakkan sajadah Sang Guru dihadapannya kecuali pada waktu sholat. Dan ketika selesai langsung mangangkatnya.
- Murid hendaknya jangan memperbanyak sholat sunah dihadapannya.
- Dan (hendaknya) melakukan amalan yang diperintahkan Sang Mursyid dengan segenap kemampuan dan semaksimal mungkin.
اما احترام الظاهر فهو الا يجادله ولا يشتغل بالاحتجاج معه في كل مسألة وان علم خطأه، ولا يلقي بين يديه سجادته الا وقت اداء الصلاة فاذا فرغ يرفعها ولا يكثر نوافل الصلاة بحضرته ويعمل ما يأمره الشيخ من العمل بقدر وسعه وطاقته
Adapun memuliakan secara batin yaitu:
- Semua yang didengar dan diterima secara zhohir dari Sang Mursyid itu tidak boleh ditentang secara batin, baik itu dengan ucapan atau perbuatan supaya Si Murid tidak disebut dengan orang yang munafik.
- Jika Si murid belum mampu (melakukan hal tersebut) sebaiknya ia tidak menemani Sang Mursyid sampai batin dan dzahirnya saling bersesuaian.
- Menjaga dari bergaul dengan orang yang berperilaku buruk supaya mempersempit wilayah setan, jin dan manusia dari serambi hatinya sehingga nantinya bersih dari sifat tercela setan.
- Si murid lebih memilih fakir dari pada kaya dalam setiap keadaan
واما احترام الباطن فهو ان كل ما يسمع ويقبل منه في الظاهر لاينكره في الباطن لا فعلا ولا قولا لئلا يتسم بالنفاق. وان لم يستطع يترك صحبته الى ان يوافق باطنه ظاهره. ويحترز عن مجالسة صاحب السوء ليقصر ولاية شياطين الجن والانس عن صحن قلبه فيصفي من لوث الشيطنة. وعلى كل حال يختار الفقر على الغنى.