KEUTAMAAN BERDZIKIR KEPADA ALLOH SWT.

KEUTAMAAN BERDZIKIR KEPADA ALLOH SWT.

بسم الله الرحمن الرحيم

Bab Ke 21 Keutamaan Dzikrullah ta’ala
(الباب الحادي والعشرون): في فضيلة ذكر الله تعالى

Nabi Shollallohu alaihi wasallam bersabda: {“Dzikir kepada Allah itu tandanya iman, kebebasan dari munafik, tameng dari setan dan penjaga dari neraka. “}
قال النبي الله صلى الله عليه وسلم: {ذِكْرُ الله عِلَمُ الإيمانِ وَبَرَاءَةٌ مِنَ النِّفَاقِ وَحِصْنٌ مِنَ الشِّيْطَانِ وَحِرْزٌ مِنَ النيرانِ}

Nabi Shollallohu alaihi wasallam bersabda: {“Dzikir yg paling utama adalah yang tersembunyi”}
وقال صلى الله عليه وسلم: {أَفْضَلُ الذِّكْرُ الخَفِيُّ}

Nabi Shollallohu alaihi wasallam bersabda: {“Amal yang paling berat itu ada tiga: dzikir kepada Allah ta’ala pada setiap keadaan, menolong saudara dari penguasa dan berbagi kebahagiaan dengan orang miskin yang melarat.”}
وقال صلى الله عليه وسلم: {أَشَدُّ الأَعْمالِ ثَلاَثٌ ذِكْرُ الله تَعَالى عَلَى كُلِّ حَالٍ وَمُوَاسَاةُ الأخِ مِنْ مالِكَ وإنْصَافُ الفَقيرِ البَائِسِ مِنْ نَفْسِكَ}

Nabi Shollallohu alaihi wasallam bersabda: {“Tandanya cinta kepada Allah adalah Dzikir kepada Allah, dan tandanya benci kepada Allah adalah benci dzikir kepada Allah azza wajalla”}
وقال صلى الله عليه وسلم: {عَلاَمَةُ حُبِّ الله حُبُّ ذِكْرِ الله وَعَلامَةُ بُغْضِ الله بُغْضُ ذِكْرِ الله عَز وَجَل}

Nabi Shollallohu alaihi wasallam bersabda -menceritakan dari Allah ta’ala: {“Aku bersama hamba-hamba-Ku ketika ia dzikir kepada-Ku, dan bibrnya bergerak karena-Ku “}
وقال صلى الله عليه وسلم حِكَايَة عَنِ الله تَعَالى: {أَنَا مَعَ عَبْدي إذا ذَكَرني وَتَحَرَّكَتْ بي شَفَتَاهُ}

Nabi Shollallohu alaihi wasallam bersabda: {“Dzikir kepada Allah ta’ala pagi dan sore lebih utama daripada memukulkan pedang fi sabilillah “}
وقال صلى الله عليه وسلم: {ذِكْرُ الله تَعَالَى بالغَدَاةِ والعَشِيِّ أَفْضَلُ مِنْ ضَرْبِ ٱلسُّيُوفِ فِي سَبِيلِ الله}

Nabi Shollallohu alaihi wasallam bersabda: {“Dzikir yang paling utama adalah laa ilaaha illallah”}
وقال صلى الله عليه وسلم: {أَفْضَلُ الذِّكْرِ لا إلهَ إلاَّ الله}

Nabi Shollallohu alaihi wasallam bersabda: {“Dzikir-lah kepada Allah dengan khumul “, ditanyakan kepada beliau: “Apa dzikir khumul itu?” beliau menjawab: “Dzikir dengan tersembunyi “}
وقال صلى الله عليه وسلم: {اذْكُروا الله ذِكْرا خَامِلاً، قيل: وَمَا الذِكْرُ الخَامِلُ؟، قال: الذِّكْرُ الخَفِيُّ}

Nabi Shollallohu alaihi wasallam bersabda: {“Derajat seorang hamba yg paling utama di sisi Allah di hari kiamat kelak adalah orang-orang yg banyak berdzikir kepada Allah “}
وقال صلى الله عليه وسلم: {أَفْضَلُ العِبَادِ دَرَجَةً عِنْدَ الله يَوْمَ القِيَامَةِ الذَّاكِرونَ الله كَثِيرا}

Nabi Shollallohu alaihi wasallam bersabda: {“Sebaik-baik dzikir adalah dzikir yang tersembunyi, sebaik-baik ibadah adalah yg paling tersembunyi dan sebaik-baik rizki adalah yg mencukupi”}
وقال صلى الله عليه وسلم: {خَيْرُ الذِّكْرِ الذِّكْرُ الخَفِيُّ، وَخَيْرُ العِبَادَةِ أَخَفُّها، وَخَيْرُ الرِّزْقِ مَا يَكْفِي}

فصل

Sesuatu yang harus dijadikan pegangan dalam menempuh jalan menuju Allah setelah melakukan semua perintah-Nya dan mejauhi larangan-larangan-Nya adalah tetap selalu ber-dzikir pada Allah. Untuk itu, tetap dan teruslah berdzikir wahai muriid dalam setiap keadaan, waktu dan tempat dengan hati dan lisan.
والذي عليه المُعوَّلُ في طريقِ اللهِ تعالى بعد فعلِ الأوامرِ واجتنابِ المحارمِ ملازمةُ الذكرِ لله فعليك به أيها المريدُ في كلِّ حالٍ وفي كلِّ وقتِ وفي كلِّ مكانٍ بالقلبِ واللسانِ.

Dzikir yang mencakup seluruh makna berbagai macam dzikir dan buahnya secara batin dan lahir adalah ucapan: laa ilaha illallah (لا إلهَ إلا اللهُ) –tidak ada tuhan selain Allah-. Ini merupakan dzikir yang diperintahkan untuk terus-menerus dilakukan oleh orang yang baru memulai (menapaki jalan Allah). Dan orang yang telah mencapai puncak (makrifat) pun kembali pada dzikir tersebut (لا إلهَ إلا اللهُ).
الذكرُ الذي يجمعُ جميعَ معاني الأذكارِ وثمراتِها الباطنةِ والظاهرةِ هو قولُ “لا إلهَ إلا اللهُ” وهو الذكرُ الذي يؤمرُ بملازمتِه أهلُ البدايةِ ويرجِعُ إليه أهلُ النهايةِ.

Barang siapa yang ingin diberi kesenangan dengan (mampu) merasakan sesuatu dari rahasia-rahasia menempuh jalan menuju Allah dan tersingkap berbagai macam hakikat, maka hendaknya ia terus-menerus berdzikir kepada Allah dengan hati yang hudhur (konsentrasi dan merasa hadir bersama-sama Allah), tata karma (adab) yang sempurna, mendekati-Nya dengan tulus dan menghadap-Nya dengan cara yang tidak seperti biasanya (terkhusus).
Maka (dengan melakukan dzikir dengan cara tersebut) pengertian-pengertian ini tidak akan terkumpul kecuali ia akan dibukakan alam malakut yang paling tinggi, ruhnya akan mengetahui hakikat alam al ashfa (alam yang suci) dan mata hati terdalamnya akan menyaksikan al jamal al aqdas al asmaa (secara bahasa artinya; keindahan yang suci dan luhur, penerj.)
ومن سرَّه أن يذوقَ شيئاً من أسرارِ الطريقةِ، ويُكاشفُ بشيء من أنواعِ الحقيقةِ؛ فليعكف على الذكرِ للهِ تعالى بقلبٍ حاضرٍ، وأدبٍ وافرٍ، وإقبالٍ صادقٍ، وتوجيهٍ خارقٍ. فما اجتمعت هذه المعاني لأحدٍ إلا كُوشِفَ بالملكوت الأعلى ، و طالعت روحُهُ حقائقَ العالمِ الأصفى، وشاهدت عينُ سرِّهِ الجمالَ الأقدسَ الأسمى.

Dan hendaknya kau wahai muriid memperbanyak tafakkur (kontemplasi/perenungan). Hal ini ada tiga macam, yakni:
(pertama) memikirkan dan merenungkan dalam keajaiban kekuasaan-Nya, keindahan kerajaan langit dan bumi. Buah dari memikirkan ini semua adalah ma’rifat billah (makrifat pada Allah).
ولتكن أيها المريدُ مُكثراً من التفكُّرِ، وهو على ثلاثةِ أقسامٍ:
تفكرُ في عجائبِ القدرةِ، وبدائعِ المملكةِ السماويةِ والأرضيةِ، وثمرتُه المعرفةُ باللهِ.

(kedua) memikirkan dan merenungkan dalam kenikmatan-kenikmatan dan pemberian-Nya. Hasil akhir dari bagian ini adalah mahabbah lilllah (mencintai Allah).
وتفكرٌ في الآلاءِ والنِّعمِ، ونتيجتُه المحبَّةُ للهِ.

(ketiga) memikirkan dan merenungkan dalam perkara yang ada di dunia, akhirat serta keadaan para makhluk di dalamnya. Manfaatnya adalah berpaling dari dunia dan akan mendatangi (mendekati) akhirat.
Aku telah memberi keterangan dan penjelasan bagian pembahasan mengenai “alur/kecenderungan berfikir dan hasilnya” di kitab Risalah al mu’awanah. Carilah di kitab tersebut bagi yang menginginkannya.
وتفكرٌ في الدنيا والآخرةِ وأحوالِ الخلقِ فيهما، وفائدتُه الإعراضُ عن الدنيا والإقبالُ على الأخرى. وقد شرحنا شيئاً من مجاري الفكر و ثمرته في (رسالة المعاونة)؛ فليطلبه من أراده.

Wallohu a’lam

Leave your comment here: