‘UZLAH(MENGASINGKAN DIRI) DI SAAT DUNIA SEPERTI SEKARANG INI
الباب الخامس والعشرون باب العزلة
صاحب العزلة يحتاج إلى عشرة أشياء :علم الحق و الباطل و الزهد واختيار الشدة و اغتنام الخلوة و السلامة و النظر في العواقب و أن يرى غيره أفضل منه و يعزل عن الناس شره ولا يفتر عن العمل فإن الفراغ بلاء ولا يعجب بما هو فيه و يخلو بيته من الفضول , و الفضول ما فضل عن يومك لأهل الإرادة و ما فضل عن وقتك لأهل المعرفة و يقطع ما يقطعه عن الله تعالى
Bab keduapuluh lima tentang Mengasingkan diri
Orang yang beruzlah / mengasingkan diri membutuhkan 10 hal, yaitu :
- mengetahui tentang hal yang benar dan yang bathil.
- bersikap zuhud.
- kecendrungan untuk memilih kekerasan hidup.
- upaya mengambil manfaat dari kesendirian dan keselamatan.
- perhatian terhadap berbagai akibat.
- mempunyai kesadaran bahwa orang lain lebih utama daripada dirinya.
- pengasingan diri dari kejahatan manusia.
- tidak putus dalam beramal karena menganggur itu sebuah bencana.
- tidak bangga diri dengan apa yang dimiliki.
- mengosongkan rumahnya dari segala bentuk berlebihan/fudhul.
Fudhul adalah sesuatu yang melebihi kadar keperluanmu sehari-hari bagi ahil irodah, sesuatu yang melebihi kadar waktumu bagi ahlil ma’rifat dan sesuatu yang memutuskannya dari mengingat Allah.
قال رسول الله ( صلي الله عليه و سلم ) لحذيفة بن اليمان : ” كن حلس بيتك ” ( الحلس : بساط يبسط في البيت , و هو كناية عن وجوب لزوم الإنسان بيته إلا للضرورة ) .
و قال عيسى بن مريم ( عليه السلام ) : ” أملك لسانك و ليسعك بيتك و أنزل نفسك منزلة السبع الضاري و النار المحرقة , و قد كان الناس ورقاً بلا شوك فصاروا شوكا بلا ورق , و كانوا أدواء يستشفي بهم فصاروا داء لا دواء له
Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda kepada Hudzifah bin al yaman : “Jadilah engkau karpet di rumahmu”
(al halas/karpet adalah karpet yang dihamparkan di dalam rumah, ini adalah kinayah dari wajibnya seseorang utk menetap di dalam rumah kecuali jika keadaan darurat)
Isa bin Maryan -alaihis salaam- berkata : “kuasailah lidahmu, jadikanlah rumahmu sebagai pemberi keleluasaan bagimu, rendahkanlah dirimu pada posisi binatang buas dan api yang membakar, Manusia dulunya adalah daun tanpa duri dan sekarang menjadi duri tanpa daun, dulunya manusia adalah obat yang menyembuhkan da sekarang menjadi penyakit yang tidak ada obatnya.”
قيل لداود الطائي : مالك لا تخالط الناس ؟ فقال : كيف أخالط من يتبع عيوبي , كبير لا يعرف الخلق , و صغير لا يوقر , من استأنس بالله استوحش من غيره .
و قال الفضيل : إن استطعت أن تكون في موضع لا تعرف ولا تعرف فافعل .
و قال سليمان : همي من الدنيا أن ألبس عباءة و أكون بقرية ليس فيها أحد يعرفني ولا غذاء لي ولا عشاء
Dikatakan kepada Dawud At Tho’i : “mengapa engkau tidak bergaul dengan manusia ?” beliau berkata : “bagaimana saya akan bergaul dengan orang yang mengikuti aibku, orang tua tidak mengenal etika dan yang muda tidak mempunyai rasa hormat. barang siapa merasa nyaman bersama Allah maka ia tidak akan merasa nyaman kepada selain-Nya.”
Al Fudhail berkata : “jika engkau mampu berada di suatu tempat yang tidak engkau ketahui dan engkau tidak dikenal, maka lakukanlah”
Sulaiman berkata : “keinginanku di dunia memakai jubah dan berada di suatu tempat yang di sana tidak ada seorangpun mengenalku, tanpa makan siang dan tanpa makan malam.”
وقال رسول الله صلي الله عليه وسلم : ياءتي زمان المتمسك يومئذ بدينه كالقابض علي الجمر وله اجر خمسين منكم. وفي العزلة صيانة الجوارح وفراغ القلب وسقوط حقوق الخلق واغلاق ابواب الدنيا وكسر سلاح الشيطان وعمارة الاهر والباطن
Rasululloh shollallohu alaihi wasallam bersabda : ” akan datang suatu zaman ketika orang yang berpegang teguh kepada agamanya bagaikan orang yang menggenggam bara api, dia meperoleh pahala limapuluh kali lebih besar daripada pahala yang kalian peroleh.” Dalam beruzlah anggota badan terpelihara, hati kosong dari selain Allah, hak-hak makhluk menjadi gugur, pintu-pintu keduniaan tertutup, senjata setan di hancurkan dan lahir dan bathuin dimakmurkan. Wallohu a’lam.