PERGUNAKAN MALAM ASYURO UNTUK MENDEKATKAN DIRI KEPADA ALLOH SWT.

PERGUNAKAN MALAM ASYURO UNTUK MENDEKATKAN DIRI KEPADA ALLOH SWT.

Malam ini adalah malam tanggal 10 Muharrom, yaitu Asyuro. Di mana banyak di terangkan amalan amalan yang hendaknya di lakukan pada hari asyuro di dalam kitab klasik seperti Nihayatuz Zain dan Kanzun Najah was Surur.

Mari kita tingkatkan kualitas dan kuantitas ibadah di hari asyuro tahun ini, agar kita tergolong orang yang bisa mensyukuri nikmat Alloh swt.

Nabi saw bersabda :

خَصْلَتَانِ مَنْ كَانَتَا فِيْهِ كَتَبَهُ اللهُ شَاكِرًا صَابِرًا، وَمَنْ لَمْ تَكُوْنَا فِيْهِ لَمْ يَكْتُبْهُ اللهُ شَاكِرًا صَابِرًا, مَنْ نَظَرَ فِى دِيْنِهِ إِلىٰ مَنْ هُوَ فَوْقَهُ فَاقْتَدٰى بِهِ، وَنَظَرَ فِى دُنْيَاهُ إِلىٰ مَنْ هُوَ دُوْنَهُ فَحَمِدَ اللهَ عَلىٰ مَا فَضَّلَهُ بِهِ عَلَيْهِ كَتَبَهُ اللهُ شَاكِرًا صَابِرًا، وَمَنْ نَظَرَ فِى دِيْنِهِ إِلىٰ مَنْ هُوَ دُوْنَهُ وَنَظَرَ فِى دُنْيَاهُ إِلىٰ مَنْ هُوَ فَوْقَهُ فَأَسِفَ عَلىٰ مَا فَاتَهُ لَمْ يَكْتُبْهُ اللهُ شَاكِرًا وَلاَ صَابِرًا. (رواه الترمذى)

“Dua hal (dua sebab), jika keduanya dimiliki seseorang maka Allah mencatatnya sebagai orang yang syukur dan sabar, orang yang tidak memiliki dua-duanya maka Allah tidak mencatatnya sebagai orang yang syukur dan sabar, yaitu barang siapa membandingkan kualitas agama dirinya dengan orang yang berkualitas lebih tinggi lalu meningkatkan diri, dan membandingkan dunianya dengan orang yang lebih rendah, kemudian memuji Allah atas kelebihan yang dimilikinya itu, maka Allah akan mencatatnya sebagai orang yang syukur dan sabar. Barang siapa membandingkan kualitas agama dirinya dengan orang yang lebih rendah dan membandingkan dunianya dengan orang yang lebih tinggi, kemudian merasa gundah karena belum memperoleh setinggi (dunia itu), maka Allah tidak mencatatnya sebagai orang yang bersyukur dan sabar.” (H.R. AT-TURMUDZI)

 Kemudian Rosul juga bersabda tentang orang yang berusaha fokus pada amalan akhirat sebagaimana berikut ini :

مَنْ كَانَتْ نِيَّتُهُ اْلآخِرَةَ جَمَعَ اللهُ شَمْلَهُ وَجَعَلَ غِنَاهُ فِى قَلْبِهِ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا رَاغِمَةً، وَمَنْ كَانَتْ نِيَّتُهُ الدُّنْيَا فَرَّقَ اللهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلاَّ مَا كُتِبَ لَهُ. (رواه ابن ماجه)

“Barang siapa memfokuskan segala niatnya untuk memperoleh kesuksesan akhirat, maka Allah menghimpunkan potensinya, membuatnya kaya jiwa dan duniapun datang melimpah kepadanya, tapi barang siapa memfokuskan segala niatnya memperoleh dunia, maka Allah mencerai beraikan urusannya, membuat kemelaratan di depan matanya dan tidak memperoleh dunia kecuali apa yang telah ditentukannya.” (H.R. IBNU MAJAH)

Dalam menjalani kehidupan, kita harus punya sikap, sebab orang yang tidak punya sikap hidup bagaikan orang yang berjalan tidak punya tujuan, akan sia-sia dan akibatnya rugi. Inilah dua sabda Nabi kita Muhammad SAW. yang menuntun kita untuk menyikapi hidup.

Dan berikut ini adalah 12 AMALAN PADA HARI ASYURO’

1. Sholat (yang paling utama adalah mengerjakan sholat tasbih)

2. Puasa

3. Sedekah

4. Memberikan kelapangan kepada keluarga

5. Mandi

6. Bertamu kepada orang ‘alim yang sholih

7. Menjenguk orang sakit

8. Mengusap kepala anak yatim

9. Memakai celak

10. Memotong kuku

11. Membaca surat ikhlas, sebanyak 1000 kali

12. Silaturrahim.

Keterangan dari kitab NIHAYATUZ ZEN, Hal: 196

وَنقل عَن بعض الأفاضل أَن الْأَعْمَال فِي يَوْم عَاشُورَاء اثْنَا عشر عملا الصَّلَاة وَالْأولَى أَن تكون صَلَاة التَّسْبِيح وَالصَّوْم وَالصَّدَقَة والتوسعة على الْعِيَال والاغتسال وزيارة الْعَالم الصَّالح وعيادة الْمَرِيض وَمسح رَأس الْيَتِيم والاكتحال وتقليم الْأَظْفَار وَقِرَاءَة سُورَة الْإِخْلَاص ألف مرّة وصلَة الرَّحِم

Leave your comment here: