BULAN SHAFAR DAN BANTAHAN KEMISTISAN DI DALAMNYA

BULAN SHAFAR DAN BANTAHAN KEMISTISAN DI DALAMNYA

Sebagaimana kita ketahui hal mistis masih sangat kental saat kita memasuki bulan safar. Banyak pihak menganggap bahwa bulan safar adalah bulan yang harus banyak waspada sebab banyak penyakit dan musibah yang akan turun.

Dalam kitab “Mandzumah syarh atsar fi ma waroda an syahr shofar” karya Almufakkir islami Habib Abu Bakar Al Adni, yang mana didalamnya menjelaskan beberapa kasus mistik yang terjadi sepanjang sejarah di Arab dan bagaimana sikap kita menanggapinya.

Berikut beberapa kasus yang telah di ringkas :

PERTAMA kasus sugesti banyak orang arab yang menganggap bulan shafar adalah bulan yang banyak terjadi fitnah dan musibah, bahkan orang arab juga menjadikan bulan shafar sebagai syahr harom memanjangkan dari muharram. Padahal nabi sendiri bersabda “tidak (termasuk bulan harom) bulan shofar!!” Dan dalam surat attaubah ayat 37 juga membantah kepercayaan mereka.

KEDUA banyak yang menganggap bulan ini akan terjadi “العدوى al adwa” yaitu proses terjadinya penularan penyakit berbahaya. Dan orang arab juga percaya bahwa jika ada burung hantu dimalam hari pada bulan ini maka arwah orang mati menjelma dalam burung itu meminta tolong. Dan rosulullah sendiri telah menafikan hal itu.

KETIGA banyak orang yang mempercayai “العيافة al Iyafah” yaitu melepas burung dan melihat arah perginya kemana untuk mencari keberuntungan. Dan juga banyak yang percaya “الطيرة atthiroh” yaitu jika melihat ada gagak maka dianggap akan terjadi hukuman dan laknat.

KEEMPAT kepercayaan atas ” الغول al ghoulu” jenis syetan yang dianggap memata matai manusia dan menggelincirkannya dan memberi marabahaya. Dan hingga hari ini masih ada yang percaya bahwa jika bepergian melihat cahaya atau sejenis api tapi setelah didekati menghilang.

Padahal rosulullah saw telah melarang lima hal “العدوى، الطيرة ، الهامة، الصفر ، الغول، والنوء” sebagaimana dalam kitab kanzun najah wassurur.

KELIMA kepercayaan dengan “النوء annau’” yaitu 28 bintang jahiliyah yang diyakini sebagian berupa hujan dan angin, dan menjadikannya sebagai ramalan. Padahal rosulullah telah melarang dalam hadits:

اخاف عن امتي الاستسقاء بالانواء وخوف السلطان والتكذيب بالقدر (الحديث)

KE ENAM orang juga banyak menganggap setiap hari rabu akhir bulan sebagai “Rabu wekasan” bertendensi dalil hadits

آخر يوم الاربعاء آخر يوم نحس مستمر (الحديث)

Imam sakhowi mengomentari hadits ini bahwa keyakinan buruk tergantung persepsi Psikologis yang meyakininya sebagaimana prediksi ahli perbintangan. Namun jika persepsinya tergantung pada allah maka tidak akan berpengaruh apapun.

كما يرون يوم النحس يوم الاربعاء * من كل شهر وكذا باقي الصفر

وشرعنا مخالف لرأيهم * وضابط للاعتقاد والفكر

“Sebagaimana orang menganggap hari Celaka di hari Rabu * setiap bulan ataupun sisa bulan sofar.

Syariat kita berbeda dengan statement mereka * ukurannya kita ukur dari kepercayaan dan Persepsi.

Kesimpulan :

Mari kita semua dalam memasuki bulan shofar ini tetap meningkatkan ibadah dan dzikir kita tanpa khawatir berlebihan perihal kejadian buruk yang belum terjadi.

Pada bulan ini juga merupakan bulan pernikahan Rosulullah s.a.w dengan sayyidatuna Khodijah R.A, serta pernikahan Putri beliau Sayyidatuna Fatimah dengan sayyidina Ali karromallahu wajhahu.

Serta kemenangan peperangan abwa’ dan perang Khoibar.

وابطل المختار شؤما فاسدا * اسبابه الجهل متى الجهل ظهر

Sekian WALLOHU A’LAM

Leave your comment here: