HAKIKAT BENCANA DAN MISTIS DI BULAN SHOFAR
BENCANA
Ibtila’ dan bala’ dalam segi bahasa adalah sama, bisa berarti ujian (cobaan) atau hukuman. Musibah yang turun dari Allah menjadi ujian bagi kaum beriman dan hukuman bagi orang kafir atau fasiq. Hal ini dapat digambarkan : ujian yang diberikan guru kepada muridnya tidaklah sama dengan hukuman yang diberikan kepada muridnya. Ujian diberikan dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan murid, sedangkan hukuman diberikan karena kesalahan murid. Demikian juga latihan fisik (contoh, push up) atau olah raga yang diberikan komandan kepada bawahannya tidaklah sama dengan hukuman yang diberikan kepadanya.
Seorang hamba yang soleh jika mendapatkan musibah adalah sebagai ujian untuk kesabaran dan keridhoannya terhadap Tuhan. Namun hamba yang tidak soleh (kafir atau fasiq) mendapatkan musibah sebagai hukuman atas kesalahannya.
Contoh : Musibah banjir, bagi orang mukmin yang bersabar itu adalah ujian atas keimanan mereka. Sedangkan bagi orang yang kafir dan fasiq, merupakan hukuman atas kekafiran dan kemaksiatan mereka.
Kesimpulan : Walaupun ada kesamaan bentuk antara ujian dan hukuman, namun tujuan berbeda. Ujian diberikan untuk mengetahui keberhasilan seorang hamba yang nantinya dibalas dengan terhapusnya dosa atau meningkatkan derajat di akherat. Sedangkan hukuman semata-mata untuk mengadzab tanpa ada sedikitpun kebaikan setelahnya.
فيض القدير – (ج 1 / ص 316)
– (إذا أحب الله عبدا) أي أراد به الخير ووفقه (ابتلاه) اختبره وامتحنه بنحو مرض أو هم أو ضيق (ليسمع تضرعه) أي تذلله واستكانته وخضوعه ومبالغته في السؤال ليعطى صفة الجود والكرم جميعا فإنهما يطلبانه عند سؤال عبده بالإجابة فإذا دعا قالت الملائكة صوت معروف وقال جبريل يا رب اقض حاجته فيقول دعوا عبدي فإني أحب أن أسمع صوته كذا جاء في خبر
قال الغزالي : ولهذا تراه يكثر ابتلاء أوليائه وأصفيائه الذين هم أعز عباده وإذا رأيت الله عز وجل يحبس عنك الدنيا ويكثر عليك الشدائد والبلوى فاعلم أنك عزيز عنده وأنك عنده بمكان يسلك بك طريق أوليائه وأصفيائه فإنه يراك ولا يحتاج إلى ذلك ، أما تسمع إلى قوله تعالى * (واصبر لحكم ربك فإنك بأعيينا) * بل اعرف منته عليك فيما يحفظ عليك من صلاتك وصلاحك ويكثر من أجورك وثوابك وينزلك منازل الأبرار والأخيار والأعزة عنده (تنبيه) قال العارف الجيلاني التلذذ بالبلاء من مقامات العارفين لكن لا يعطيه الله لعبد إلا بعد بذل الجهد في مرضاته فإن البلاء يكون تارة في مقابلة جريمة وتارة تكفيرا وتارة رفع درجات وتبليغا للمنازل العلية ولكل منها علامة فعلامة الأول عدم الصبر عند البلاء وكثرة الجزع والشكوى للخلق وعلامة الثاني الصبر وعدم الشكوى والجزع وخفة الطاعة على بدنه وعلامة الثالث الرضا والطمأنينة وخفة العمل على البدن والقلب
MISTIS DI BULAN SHOFAR
Sebagaimana kita ketahui hal mistis masih sangat kental saat kita memasuki bulan safar.
Banyak pihak menganggap bahwa bulan safar adalah bulan yang harus banyak waspada sebab banyak penyakit dan musibah yang akan turun.
Dalam kitab “Mandzumah syarh atsar fi ma waroda an syahr shofar” karya Almufakkir islami Habib Abu Bakar Al Adni, yang mana didalamnya menjelaskan beberapa kasus mistik yang terjadi sepanjang sejarah di Arab dan bagaimana sikap kita menanggapinya. Berikut beberapa kasus yang coba saya ringkas :
PERTAMA kasus sugesti banyak orang arab yang menganggap bulan shafar adalah bulan yang banyak terjadi fitnah dan musibah, bahkan orang arab juga menjadikan bulan shafar sebagai syahr harom memanjangkan dari muharram. Padahal nabi sendiri bersabda “tidak (termasuk bulan harom) bulan shofar!!” Dan dalam surat attaubah ayat 37 juga membantah kepercayaan mereka.
KEDUA banyak yang menganggap bulan ini akan terjadi “العدوى al adwa” yaitu proses terjadinya penularan penyakit berbahaya. Dan orang arab juga percaya bahwa jika ada burung hantu dimalam hari pada bulan ini maka arwah orang mati menjelma dalam burung itu meminta tolong. Dan rosulullah sendiri telah menafikan hal itu.
KETIGA banyak orang yang mempercayai “العيافة al Iyafah” yaitu melepas burung dan melihat arah perginya kemana untuk mencari keberuntungan. Dan juga banyak yang percaya “الطيرة atthiroh” yaitu jika melihat ada gagak maka dianggap akan terjadi hukuman dan laknat.
KEEMPAT kepercayaan atas ” الغول al ghoulu” jenis syetan yang dianggap memata matai manusia dan menggelincirkannya dan memberi marabahaya. Dan hingga hari ini masih ada yang percaya bahwa jika bepergian melihat cahaya atau sejenis api tapi setelah didekati menghilang.
Padahal rosulullah saw telah melarang lima hal “العدوى، الطيرة ، الهامة، الصفر ، الغول، والنوء” sebagaimana dalam kitab kanzun najah wassurur.
KELIMA kepercayaan dengan “النوء annau’” yaitu 28 bintang jahiliyah yang diyakini sebagian berupa hujan dan angin, dan menjadikannya sebagai ramalan. Padahal rosulullah telah melarang dalam hadits:
اخاف عن امتي الاستسقاء بالانواء وخوف السلطان والتكذيب بالقدر (الحديث)
KE ENAM orang juga banyak menganggap setiap hari rabu akhir bulan sebagai “Rabu wekasan” bertendensi dalil hadits
آخر يوم الاربعاء آخر يوم نحس مستمر (الحديث)
Imam sakhowi mengomentari hadits ini bahwa keyakinan buruk tergantung persepsi Psikologis yang meyakininya sebagaimana prediksi ahli perbintangan. Namun jika persepsinya tergantung pada allah maka tidak akan berpengaruh apapun.
كما يرون يوم النحس يوم الاربعاء * من كل شهر وكذا باقي الصفر
وشرعنا مخالف لرأيهم * وضابط للاعتقاد والفكر
“Sebagaimana orang menganggap hari Celaka di hari Rabu * setiap bulan ataupun sisa bulan sofar.
Syariat kita berbeda dengan statement mereka * ukurannya kita ukur dari kepercayaan dan Persepsi.
Kesimpulan mari kita semua dalam memasuki bulan shofar ini tetap meningkatkan ibadah dan dzikir kita tanpa khawatir berlebihan perihal kejadian buruk yang belum terjadi.
Pada bulan ini juga merupakan bulan pernikahan Rosulullah s.a.w dengan sayyidatuna Khodijah R.A, serta pernikahan Putri beliau Sayyidatuna Fatimah dengan sayyidina Ali karromallahu wajhahu.
Serta kemenangan peperangan abwa’ dan perang Khoibar.
وابطل المختار شؤما فاسدا * اسبابه الجهل متى الجهل ظهر