KEISTIMEWAAN SHOLAT 5 WAKTU DAN SHOLAT SECARA UMUM

KEISTIMEWAAN SHOLAT 5 WAKTU DAN SHOLAT SECARA UMUM

Imam Qatadah berkata:

“Sesungguhnya Allah memerintahkan sesuatu kepada kalian bukan karena berhajat padanya, dan tidak melarang sesuatu atas kalian karena bakhil. Akan tetapi Dia memerintahkan sesuatu pada kalian karena di dalamnya terdapat kemaslahatan untuk kalian, dan melarang sesuatu karena di dalamnya terdapat mafsadat (kerusakan). Oleh karenanya bukan hanya satu tempat di dalam al-Qur’an yang memerintahkan berbuat perbaikan dan melarang berbuat kerusakan.”

—–

1. Manusia memiliki dorongan nafsu kepada kebaikan dan keburukan, yang pertama ditumbuhkan dan yang kedua direm dan dikendalikan. Sarana pengendali terbaik adalah ibadah shalat.

Kenyataan membuktikan bahwa orang yang menegakkan shalat dengan benar adalah orang yang paling minim melakukan tindak kemaksiatan dan kriminal, sebaliknya semakin jauh seseorang dari shalat, semakin terbuka peluang kemaksiatan dan kriminalnya.

Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala ;

“Dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar. ” (Al-Ankabut: 45).

2. Sumber petunjuk.

Rasulullah bersabda : “Shalat adalah sumber cahaya.” Barang siapa yang menjaganya, maka kelak di hari kiamat ia akan mendapatkan cahaya dan petunjuk. Dan barangsiapa yang tidak menjaganya, maka tiada cahaya atau petunjuk baginya.

3. Pelipur jiwa dan hati menjadi tentram.

Allah Swt. berfirman : “…dirikanlah shalat untuk mengingatku” (20 : 13-14). “Dan bukankah dengan mengingatku hati menjadi tenteram?” (QS. 13 : 28).

Diriwayatkan bahwa setiap kali Rasul mengalami kesulitan beliau akan memerintahkan kepada Bilal : “Buatlah kami merasa tenteram dengannya wahai Bilal”. Maksud beliau, hendaklah Bilal mengumandangkan iqamat agar Rasul dan para sahabatnya dapat melakukan shalat setelah itu.

Pada kesempatan lain beliau menyatakan : “Dijadikan bagiku shalat sebagai penyejuk jiwa.”

4. Motivasi dan Terapi Psikologis,

Studi yang dilakukan oleh Ramchandran, seorang peneliti Amerika, bersama-sama dengan sekelompok peneliti lainnya.

Hasil penelitian tersebut melaporkan bahwa sebuah gambar yang ditangkap melalui CT scan menunjukkan adanya aktivitas kerja otak yang sangat menakjubkan selama seseorang itu berdoa (shalat). Tercatat bahwa gambar otak seseorang dalam keadaan berdoa (shalat) atau meditasi berbeda dengan gambar(otak) dalam keadaan normal. Aktivitas sel-sel saraf di otak telah berkurang dan terdapat warna mengkilap yang muncul di radiologi. Ramchandran menegaskan bahwa hasil gambar ini merupakan bukti ilmiah mengenai apa yang yang disebut “spiritual transenden” dan kehadiran agama di dalam otak, yang membawa dampak terhadap seluruh anggota, seperti otot, mata, sendi dan keseimbangan organ-organ tubuh.

Ia juga menambahkan bahwa semua anggota tubuh mengirim sinyal ke otak selama seseorang berdo’a (shalat) atau meditasi, hal inilah yang menyebabkan aktivitas otak meningkat, sehingga otak kehilangan kontak dengan tubuh sepenuhnya hanya menjadi pikiran murni.

Juga disampaikan oleh tokoh terkemuka Mihaly Csiksenmihayi.

Ahli psikologi ini memperkenalkan suatu keadaan dalam diri manusia yang disebutnya sebagi “flow”. Bukan saja “flow” adalah sumber kebahagian, ia sekaligus adalah sumber kreativitas. Shalat yang khusyuk menghasilkan kondisi “flow” dalam diri pelakunya. Dengan demikian, dapat diduga bahwa, selain mendatangkan kebahagian, shalat yang dilakukan secara teratur akan dapat melahirkan kreativitas.

5. Berdasar penemuan-penemuan mutakhir yang menyatakan bahwa kesehatan tubuh dan penyakit sebenarnya berasal dari penyakit jiwa, dan bahwa banyak penyakit tubuh sesungguhnya dapat disembuhkan melalui ketenangan jiwa, maka shalat dapat dilihat sebagi sarana kesehatan tubuh juga.

Telah banyak dilakukan penelitian untuk melihat manfaat mengerjakan shalat secara teratur bagi kesehatan tubuh. Banyak orang bersusah-payah mencari jalan dalam mencapai hal ini dengan mengembangkan berbagai bentuk meditasi transendental, hipnosis, mencari konsultasi psikologis dan medis, bahkan lari kepada obat-obat penenang atau, kalau tidak, mesti hidup dalam kebingungan serta tekanan stress dan depresi, sementara sebagai Muslim kita telah diajari teknik-teknik yang fool proof yang datang dari Dia Yang Maha tahu? Masihkah, setelah ini, kita akan menyia-nyiakannya dengan tidak menjalankannya?

6. Sarana untuk menghubungkan diri dengan Allah.

Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. (QS Thaha : 14)

7. Sarana penolong bagi dirinya bersama dengan kesabaran.

Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.(QS Al Baqarah: 153)

8. Sarana berdisiplin diri (terhadap waktu)

Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat. (QS Hud: 114)

9. Sarana untuk memupuk rasa persamaan, persatuan, dan persaudaraan.

Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat bersama-sama mereka, maka hendaklah segolongan dari mereka berdiri (shalat) besertamu dan menyandang senjata, kemudian apabila mereka (yang shalat besertamu) sujud (telah menyempurnakan seraka`at), maka hendaklah mereka pindah dari belakangmu (untuk menghadapi musuh) dan hendaklah datang golongan yang kedua yang belum bersembahyang, lalu bersembahyanglah mereka denganmu, dan hendaklah mereka bersiap siaga dan menyandang senjata. Orang-orang kafir ingin supaya kamu lengah terhadap senjatamu dan harta bendamu, lalu mereka menyerbu kamu dengan sekaligus. Dan tidak ada dosa atasmu meletakkan senjata-senjatamu, jika kamu mendapat sesuatu kesusahan karena hujan atau karena kamu memang sakit; dan siap-siagalah kamu. Sesungguhnya Allah telah menyediakan azab yang menghinakan bagi orang-orang kafir itu. (QS An Nisa; 102)

10. Sarana untuk tetap menjaga kebersihan diri.

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan ni`mat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. (QS Al Maidah: 006)

11. Seandainya seseorang telah terlanjur terjatuh kedalam kemaksiatan dan hal ini pasti terjadi karena tidak ada menusia yang ma’shum (terjaga dari dosa) selain para nabi dan rasul, maka shalat merupakan pembersih dan kaffarat terbaik untuk itu.

Dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu

berkata, aku mendengar Rasulullah shallalahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Menurut kalian seandainya ada sungai di depan pintu rumah salah seorang dari kalian di mana dia mandi di dalamnya setiap hari lima kali, apakah masih ada kotorannya yang tersisa sedikit pun?” Mereka menjawab,”Tidak ada kotoran yang tersisa sedikit pun.” Rasulullah saw bersabda, “Begitulah perumpamaan shalat lima waktu, dengannya Allah menghapus kesalahan-kesalahan.” (HR. al-Bukhari dan Muslim).

12. Hidup memiliki dua sisi, nikmat atau musibah, kebahagiaan atau kesedihan. Dua sisi yang menuntut sikap berbeda, syukur atau sabar. Akan tetapi persoalannya tidak mudah, karena manusia memiliki kecenderungan kufur pada saat meraih nikmat dan berkeluh kesah pada saat meraih musibah, dan inilah yang terjadi pada manusia secara umum, kecuali orang-orang yang shalat. Orang yang shalat akan mampu menyeimbangkan sikap pada kedua keadaan hidup tersebut.

Firman Allah, (artinya), “Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah. Dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya. ” (Al-Ma’arij: 19-23).

13. Menjaga kesadaran dan pengendalian diri, dengan shalat manusia akan selalu ingat kepada Allah, ingat akan dirinya sebagai hamba yang harus selalu mengabdi kepada Allah. Sehingga mereka sadar akan dirinya dan selalu menjaga dirinya dari segala hal yang dilarang oleh Allah SWT.

“ Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku. “ ( At Thoha 14 ).

Di samping hikmah di atas, tentu masih terdapat hikmah-hikmah lain sebagaimana dijelaskan oleh As Sunah dan analogi terhadap Al Quran dan As Sunah tersebut.

Keistimewaan-keistimewaan shalat lima waktu adalah:

1. Shalat 5 waktu merupakan ibadah yang Allah Ta’ala syariatkan kepada Nabi-Nya shallallahu alaihi wasallam secara langsung tanpa perantara malaikat.

Berbeda halnya dengan kewajiban lainnya yang diwajibkan melalui perantara malaikat.

2. Shalat 5 waktu diwajibkan di langit sementara kewajiban lainnya diwajibkan di bumi.

Karenanya sangat pantas kalau shalat 5 waktu dikatakan sebagai ibadah badan yang paling utama.

3. Shalat 5 waktu akan menghapuskan semua dosa dan kesalahan.

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Shalat lima waktu dan shalat Jum’at ke Jum’at berikutnya adalah penghapus untuk dosa antara keduanya selama tidak melakukan dosa besar.” (HR. Muslim)

Dari Utsman bin Affan radhiallahu anhu dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Tidaklah seorang muslim didatangi shalat fardlu, lalu dia membaguskan wudlunya dan khusyu’nya dan shalatnya, melainkan itu menjadi penebus dosa-dosanya terdahulu, selama dia tidak melakukan dosa besar. Dan itu (berlaku) pada sepanjang zaman.” (HR. Muslim)

4. Shalat lima waktu adalah kewajiban paling utama setelah dua kalimat syahadat dan merupakan salah satu rukun islam.

Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda, “Islam itu dibangun di atas lima perkara, yaitu: bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan shalat, mengeluarkan zakat, mengerjakan haji ke Baitulloh, dan berpuasa pada bulan Ramadhan .”

5. Shalat lima waktu merupakan pembeda antara muslim dan kafir

Rasulullah shallallahu alaihi wa salam bersabda, “Sesungguhnya batasan antara seseorang dengan kekafiran dan kesyirikan adalah shalat. Barangsiapa meninggalkan shalat, maka ia kafir”.

6. Shalat adalah tiang agama dan agama seseorang tidak tegak kecuali dengan menegakkan shalat.

Diriwayatkan dari Mu’adz bin Jabal, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ” Inti (pokok) segala perkara adalah Islam dan tiangnya (penopangnya) adalah shalat .”

7. Amalan yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah Tabaroka wa Ta’ala mengatakan,’Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang. Begitu juga amalan lainnya seperti itu .” Dalam riwayat lainnya, ”Kemudian zakat akan (diperhitungkan) seperti itu. Kemudian amalan lainnya akan dihisab seperti itu pula .

8. Shalat merupakan Penjaga Darah dan Harta Seseorang.

Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda, ”Aku diperintahkan untuk memerangi manusia sampai mereka mau mengucapkan laa ilaaha illalloh (Tiada sesembahan yang haq kecuali Allah), menegakkan shalat, dan membayar zakat. Apabila mereka telah melakukan semua itu, berarti mereka telah memelihara harta dan jiwanya dariku kecuali ada alasan yang hak menurut Islam (bagiku untuk memerangi mereka) dan kelak perhitungannya terserah kepada Allah

Ta’ala.”

8. Mendapatkan cinta dan ridho Allah.

Orang yang mengerjakan shalat berarti menjalankan perintah Allah, maka ia pantas mendapatkan cinta dan keridhoan Allah.

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Katakanlah (wahai muhammad): “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mencintai dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali Imran: 31)

9. Selamat dari api neraka dan masuk kedalam surga.

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Dan Barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, Maka Sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (QS. Al Ahzab: 71).

Syaikh Abu Bakr Jabir Al Jazairi Rahimahullahu ta’ala berkata, “Yang dimaksud dengan kemenangan dalam ayat ini adalah selamat dari api neraka dan masuk kedalam surga”. Dan melaksanakan sholat termasuk mentaati Allah dan Rasul-Nya.

10. Pewaris surga Firdaus dan kekal di dalamnya.

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Sungguh beruntung orang-orang yang beriman dan orang-orang yang memelihara sholatnya mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi syurga Firdaus. mereka kekal di dalamnya. ” (QS. Al Mu’minun: 1-11)

11. Pelaku shalat disifati sebagai seorang muslim yang beriman dan bertaqwa.

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.” (QS. Al Baqarah: 2-3)

12. Akan mendapat ampunan dan pahala yang besar dari Allah.

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mu’min, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam keta’atannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyu’, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al Ahzab: 35 )

13. Shalat tempat meminta pertolongan kepada Allah sekaligus ciri orang yang khusyuk Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’ .” (QS. Al Baqarah: 45)

14. Shalat Maghrib itu adlh saat di mana taubat Nabi Adam As diterima

Seorang Mukmin jika mengerjakan Shalat Maghrib yang dilakukan dg benar – benar ikhlas maka memintalah sesuatu daripada Alloh, Maka Allah akan memperkenankan atau mengambulkan-nya.

15. Sesuai dg Sabda Nabi Muhammad Saw yg berbunyi :

” Shalat Isya (Atamah) katakan kubur itu adalah sangat gelap dan begitu juga pada hari kiamat, maka seorang mukmin yang berjalan dalam malam yang gelap untuk pergi menunaikan shalat Isya berjamaah, maka Alloh Swt haramkan dirinya daripada terkena nyala apii neraka dan diberikann kepadanya cahaya untuk menyeberangii Titian Sirath “

16. Sabda Nabi Muhammad Saw tentang manfaat shalat subuh yang berbunyi :

” Jika seseorang mukmin yang mengerjakan shalat subuh selama 40 hari secara berjamaah, diberikan kepadanya oleh Alloh kebebasan daripada api neraka dan dibebaskan dari nifaq.”

17. Manfaat dan Keutamaan Shalat Dhuhur.

Saat Menyalanya Neraka Jahannam, maka tidak seorang mukmin yg melakukan Shalat itu melainkan diharamkan atasnya uap neraka jahannam itu pada hari kiamat.

5. Manfaat dan Keutamaan Shalat Ashar.

Sabda Nabi Muhammad Saw yg berbunyi :” Manakala Shalat Ashar adalah saat dimana Nabi Adam A.s memakan buah khuldi, Orang-orang mukmin yg mengerjakan Shalat Ashar akan diampunkan dosanya seperti bayi yang baru lahir”.

Nabi Muhammad Saw bersabda lagi : ” tidak akan masuk neraka seseorang yg shalat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya matahari”.

Shalat ashar yang merupakan shalat wustha -sebagaimana dalam riwayat Al-Bukhari- dikhususkan penyebutannya dibandingkan shalat-shalat lainnya.

Dan ini menunjukkan keistimewaan shalat ashar -dari satu sisi- di bandingkan shalat lainnya.

Allah Ta’ala berfirman:

“Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wusthaa.” (QS. Al-Baqarah: 238)

Menjaga shalat subuh dan ashar merupakan sebab terbesar masuk surga dan selamat dari neraka.

Dari Imarah bin Ru’aibah radhiallahu anhu dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Tidak akan masuk neraka seseorang yang shalat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya.” (HR. Muslim no. 1003)

Dari Abu Musa radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Barangsiapa mengerjakan shalat pada dua waktu dingin, maka dia akan masuk surga.” (HR. Al-Bukhari no. 540 dan Muslim no. 1005)

Dari Jundab bin Abdullah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Barangsiapa shalat subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah, oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu dari kalian sebagai imbalan jaminan-Nya, sehingga Allah menangkapnya dan menyungkurkannya ke dalam neraka jahannam.” (HR. Muslim no. 1050)

Dari Jarir bin ‘Abdullah radhiallahu anhu dia berkata: Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

“Sesungguhnya kalian akan melihat Rabb kalian sebagaimana kalian melihat bulan purnama ini. Dan kalian tidak akan saling berdesakan dalam melihat-Nya. Maka jika kalian mampu untuk tidak terlewatkan untuk melaksanakan shalat sebelum terbit matahri dan sebelum terbenamnya, maka lakukanlah.” (HR. Al-Bukhari no. 521 dan Muslim no. 1002).

Wallohu a’lam

Leave your comment here: