SIFAT AGUNG DAN KETEGASAN ROSULULLOH SAW.
Di antara sifat-sifat Rasulullah SAW:
1. Tidak bicara tanpa ada keperluan
2. Selalu bertafakur
3. Menganggap besar satu nikmat walaupun sedikit
4. Tidak marah karena dirinya tidak pula membalas untuk dirinya
5. Berpaling dari orang yang berbicara tidak baik
6. Tidak menyembunyikan kecerahan wajahnya pada seorang pun
7. Berbicara dengan ringkas dan padat
8. Fleksibel (tidak kaku)
9. Menyatukan manusia tidak membuat mereka terpecah belah
10. Menganggap besar kehormatan seseorang
11. Siapa yang baru melihatnya akan terpengaruh wibawanya dan yang mengenalnya dengan baik akan mencintainya.
12. Tidak berdiri dan tidak pula duduk kecuali dalam keadaan berdzikir
13. Tidak memutus pembicaraan orang
14. Lebih pemurah dalam kebaikan daripada angin yang berhembus
15. Memberi dengan pemberian orang yang tidak takut miskin
16. Tidak membalas keburukan dengan keburukan melainkan memaafkan dan mengampuni
MARAHNYA RASULULLAH ﷺ
? Ketika cucu angkat Rasulullah ﷺ (Usamah bin Zaid) mencoba meminta pengampunan untuk perempuan yang bernama Fatimah dari kabilah Quraisy yang ternama, supaya tidak jadi dihukum, maka Rasulullah ﷺ dengan tegas menolaknya, sambil bersabda, “Demi Allah, kalau Fatimah anak Muhammad mencuri, maka saya akan memotong tangannya!”.
? Ketika Rasulullah ﷺ membuka kota Makkah, beliau bersabda dengan tegas, tanpa memperhatikan keluarganya sendiri, “Semua kebiasaan jahiliyah saya hilangkan!! Riba saya hilangkan!! Dan riba yang pertama kali akan saya hilangkan adalah ribanya ‘Abbas bin Abdul Muthalib (paman Rasulullah ﷺ).
? Dari cerita diatas kita tidak dibolehkan memberi toleransi dalam hal yang menyangkut hukum-hukum Allah ﷻ, termasuk hukum mengangkat pemimpin kafir yang jelas haram. Kita harus tegas menegakkan hukum-hukum Allah ﷻ dan Rasulullah ﷺ.
Berbeda dengan cerita berikut ini:
? Diceritakan bahwa Nabi ﷺ ketika sedang tidur, datanglah seorang laki-laki musyrik menghunus pedangnya akan membunuh Nabi ﷺ. Orang ini membangunkan Nabi ﷺ lalu berkata, “Wahai Muhammad, siapa yang menyelamatkanmu?” Nabi menjawab, “Allah…!!!” Lalu orang ini ketakutan dan jatuhlah pedangnya.
Nabi ﷺ memberi pengampunan dan dibebaskanlah orang ini.
? Ketika Rasulullah ﷺ membuka kota Makkah, orang-orang Quraisy yang dulu menyakiti Nabi ﷺ dan mengatakan yang jelek-jelek kepada Nabi ﷺ, mereka dikumpulkan semuanya di depan Ka’bah. Algojo-algojo Nabi ﷺ tinggal menunggu titah dari Nabi ﷺ untuk memenggal leher mereka. Tapi apa yang terjadi? Nabi ﷺ justru mengatakan, “Pergilah kalian! kalian semuanya saya bebaskan”.
Dari dua cerita diatas ini dapat kita ambil pelajaran, bahwa, bila pribadi kita, martabat pribadi kita yang disakiti oleh orang lain, maka disunnahkan kita untuk memberi pengampunan kepada mereka. Namun sebaliknya, bila hukum-hukum Allah ﷻ yang dilanggar, bahkan Al Qur’an dinistakan, syi’ar-syi’ar Agama Allah ﷻ dihina, maka hukum harus ditegakkan dengan tegas dan tanpa pandang bulu.
Itulah teladan mulia yang final dari Manusia Terbaik ﷺ.
? Semoga tulisan ini dapat menjadi jalan hidayah,terbukanya hati kita, bermanfaat, bisa dipahami, dan bisa dilakukan.
? Bersholawatlah kalian semuanya kepada Nabi ﷺ!!!
Allahumma sholli ‘ala Sayyidina Muhammad!!!