MACAM MACAM WAQOF DAN TANDANYA DALAM AL QUR’ANUL KARIM
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai waqaf. Mulai dari pengertiannya, macamnya, tanda-tandanya dan sekaligus contohnya dalam Al qur’an.
Pengertian waqaf secara bahasa adalah berhenti atau menahan. Sedangkan secara istilah, wakaf dapat diartikan menghentikan bacaan dengan memutuskan suara di akhir kalimat untuk bernafas dengan niat ingin meneruskan kembali bacaan.
Berikut ini adalah macam-macam waqaf dan tanda-tandanya dalam Al-qur’an.
Macam Macam Waqaf :
Waqaf Tamm (Sempurna) adalah memberhentikan pada suatu bacaan yang dibaca secara sempurna, tidak memutuskan di tengah-tengah ayat atau bacaan, dan tidak memengaruhi arti dan makna dari bacaan karena tidak memiliki kaitan dengan bacaan atau ayat yang sebelumnya maupun yang sesudahnya.
Waqaf Kaaf (Memadai) adalah mewaqafkan atau memberhentikan pada suatu bacaan secara sempurna, tidak memutuskan di tengah-tengah ayat atau bacaan, namun ayat tersebut masih berkaitan makna dan arti dari ayat sesudahnya.
Waqaf Hasan (Baik) adalah mewaqafkan bacaan atau ayat tanpa memengaruhi makna atau arti, namun bacaan tersebut masih berkaitan dengan bacaan sesudahnya.
Waqaf Qabih (Buruk) adalah mewaqafkan atau memberhentikan bacaan secara tidak sempurna atau memberhentikan bacaan di tengah-tengah ayat, wakaf ini harus dihindari karena bacaan yang diwaqafkan masih berkaitan lafaz dan maknanya dengan bacaan yang lain.
Tanda – tanda Waqaf dan Contohnya:
- Waqaf La Washal (لا): Tanda wakof لا berarti “tidak boleh berhenti”. Apabila anda menemukan tanda wakaf ini di tengah-tengah ayat, maka tidak diperbolehkan berhenti. Tetapi apabila anda menemukan tanda wakaf ini di akhir ayat maka boleh berhenti.
- Waqaf Saktah (س): Wakaf saktah (ساكته) berarti “Berhenti sejenak tanpa bernafas”. Jadi apabila anda menemui tanda waqaf ini maka anda harus berhenti sejenak sehingga memutus bacaan tetapi tidak diperbolehkan bernafas.
- Waqaf Waslu Ula (صلى): Tanda waqaf ini berarti “diutamakan untuk melanjutkan bacaan”. Apabila anda menemukan tanda waka ini, anda boleh berhenti atau melanjutkan. Tetapi lebih diutamakan untuk melanjutkan.
- Waqaf Mutlaq (ط): Tanda waqaf ini berarti “harus berhenti”. Jadi apabila anda menemukan tanda waqaf ini maka anda harus berhenti.
- Waqaf Lazim (م): Tanda waqaf lazim ini berarti “berhenti”. Waqaf lazim juga disebut waqaf tamm (sempurna), karena tanda waqaf ini menandakan sempurnanya sempurnanya kalimat. Jadi kalimat sebelumnya tidak ada hubungannya dengan kalimat setelahnya.
- Waqaf Muraqabah/Mu’anaqah (. ۛ. . ۛ.): Tanda waqaf muraqaba atau juga di sebut waqaf mu’anaqah ini berarti “berhenti disalah satu tanda”. Waqaf ini akan selalu muncul sebanyak dua kali, sehingga anda harus berhenti disalah satu tadanya.
- Waqaf Jaiz (ج): Tanda waqaf ini berarti “boleh berhenti atau boleh melanjutan”. Apabila anda menemukan tanda waqaf jaiz ini, maka anda diberi dua pilihan: berhenti atau melanjutkan.
- Waqaf Qabih (ق): Tanda waqaf qobih ini berarti “diutamakan meneruskan”. Jadi, apabila anda menemukan tanda waqaf ini, maka dianjurkan untuk tidak berhenti.
- Waqaf Mustahab (قيف): Tanda waqaf ini berari “diutamakan berhenti”. Apabila anda menemukan tanda waqaf ini, berarti anda dianjurkan untuk berhenti daripada melanjutkan.
- Waqaf Waqfu Ula (قال): Tanda waqaf ini berarti “diutamakan berhenti”. Jadi dianjurkan untuk berhenti apabila anda menemui tanda waqaf ini.
- Waqaf Mujawaz (ز): Tanda waqaf ini berarti “diutamakan terus”. Untuk tanda waqaf mujawaz ini anda dianjurkan untuk melanjutkan membaca.
- Waqaf Muraqas (ص): Tanda waqaf ini berarti “tidak berhenti”. Selama tidak menemukan alasan untuk berhenti, maka anda meneruskan bacaan.
- Wakaf Khatalik (ﻙ): Tanda waqaf ini berarti “sama dengan waqaf sebelumnya”. Jadi apabila anda menemukan tanda waqaf ini, maka anda harus menyamakan dengan tanda waqaf sebelumnya.
14.. Waqaf Qif (ﻗﻴﻒ): Tanda waqaf ini berarti “Berhenti”. Apabila anda menemukan tanda waqaf ini maka biasanya diteruskan membacanya, tanpa berhenti.
- Waqaf Waqfah (ﻭﻗﻔﻪ): Tanda waqaf waqfah ini sama dengan waqaf saktah yaitu “berhrnti tanpa bernafa”. Tetapi waqaf waqfah ini berhenti sedikit lebih lama dari waqaf saktah.
Cara Mewaqafkan:
Jika tanda waqaf berada di akhir kalimat yang berharakat sukun (mati), maka membacanya harus dibunyikan mati dengan jelas.
Jika tanda waqaf berada di akhir kalimat yang hurufnya berharakat. Makan cara membacanya harus disukunkan lebih dahulu kemudian dibaca mati dengan jelas menurut bacaan masing masing huruf.
Jika tanda waqaf berada di akhir kalimat yang hurufnya berupa ta’ marbutah cara membacanya harus mengubah ta’ marbutah tersebut menjadi ha’ sukun.
Jika tanda waqaf berada di diakhir kalimat yang hurufnya didahului huruf mati, dan setelah mematika huruf akhir maka terdapat dua huruf mati. Cara membacanya yaitu dibunyikan sepenuhnya dengan menyuarakan setengah huruf yang terakhir, dengan suara pendek.
Jika tanda waqaf berada di akhir kalimat yang hurufnya didahului dengan mad atau mad layyin. Cara membacanya dengan mematika huruf terakhir dan dibaca panjang seperti mad aridl lissukun.
Jika tanda waqaf berada di akhir kalimat yang hurufnya berharakat fathah tanwin. Cara membacanya dengan membunyikan menjadi fathah yang dibaca panjang dua harakat dan berubah menjadi mad iwadh.
Itulah perincian materi kita tentang macam-macam waqaf beserta contohnya, Semoga dapat bermanfaat untuk kita semua.
HUKUM MIM MATI KETIKA BERTEMU DENGAN HURUF HIJAIYYAH YANG 28
Hukum mim mati saat behadapan atau menghadapi huruf hijaiyyah yang dua puluh
delapan(28) ada tiga.
1.Ikhfa Syafawi
2.Idgham Mitslain.
3.Idhar Syafawi.
اَحْكَامُهَاثَلاَثَةٌلِمَنْ ضَبَطْ اِخْفَاءُاِدْغَامٌ وَاِظْهَارٌ فَقَطْ
Hukumnya Tiga,ikhfa idgham dan idhar tidak salah.
Sabda syeh Sulaiman al jamjuri dalam kitab tukhfatul athfal:
فَالاْ َوَّلُ الاِْخْفَاءُقَبْلَ الْبَاءِ وَسَمِّهِ الشَّفَوِيَّ لِلْقُرَآءِ
Kesatunya Ikhfa kalau sebelumnya BA,namanya ikhfa safawi mungguh quro.
Yang dimaksud ikhfa disini adalah membaca mim mati antara sifat idhar dan idgham serta harus menggunakan ghunnah.
وَالثَّانِىاِدْغَامٌ بِمِثْلِهَااَتَى وَسَمِّ اِدْغَامًاصَغِيْرًايَافَتَى
Keduanya idgham kalau kedepannya mim lagi, mistlain shagir ketenarannya.
Dan yang dimaksud idgham disini adalah membaca nun mati harus dimasukkan pada huruf idghamnya serta harus menggunakan Ghunnah.
وَاثَّالِثُ الاِْظْهَارُفىِالْبَاقِيَةِ مِنْ اَحْرُفٍ وَسَمِّهَاشَفْوِيَّةِ
Ketiganya idhar syafawi hukumnya,menghadapi huruf yang sesisanya.
Sedangkan yang dimaksud Idhar disini adalah Membaca Mim mati harus jelas,
(jangan menggunakan Ghunnah)
Apa sebabnya hukum yang kesatu dan yang ketiga disebut Syafawi ? Sebab Mim makhrajnya
di syafatain (Bibir dua).
Apa sebab yang kedua disebut Mitslain ? Sebab sama makhrajnya dengan sifatnya
(Mim dengan Mim)
1.Huruf Ikhfa Safawi ada satu yaitu “BA”
2.Sedangkankan huruf idgham mitslain sama ada satu yaitu MIM.
3.Sedangkan huruf idhar syafawi ada dua puluh enam huruf(26) yaitu :
ء,ت,ث,ج,ح,خ,د,ذ,ر,ز,س,ش,ص,ض,ط,ظ,ع,غ,ف,ق,ك,ل,ن,و,ها,ي.
Apakah ada ketika mim mati menghadapi huruf yang dua puluh enam(26)
harus hati-hati membacanya ? Ada !
yaitu mim mati menghadapi dua huruf yaitu WAU dan Fa.
Sebabnya harus berhati-hati adalah
- Sebab saling berdekatan makhraj MIM dengan FA
- Dan makhraj WAU dengan MIM.
Keterangannya menurut syehk Sulaiman aljamjuri dalam kitab tukhfatul athfal :
وَاحْذَرْلَذَىوَاوٍوَفَااَنْتَحْتَفِ لِقُرْبِهَاوَالاِْتِّهَادِفَاعْرِفِ
Mim mati Idharkan harus sangat hati-hati,pada WAU
INILAH ARTI DARI SELURUH HURUF HIJAIYYAH
Dari Husein bin Ali bin Abi Thalib as. :
Seorang Yahudi mendatangi Nabi Muhammad SAW. Pada saat itu Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as bersama Nabi.
Yahudi itu berkata kepada Nabi Muhammad SAW : “apa faedah dari huruf hijaiyah ?”
Rasulullah SAW lalu berkata kepada Ali bin Abi Thalib as, “Jawablah”.Lalu Rasulullah SAW mendoakan Ali, “ya Allah, sukseskan Ali dan bungkam orang Yahudi itu”.Lalu Ali berkata : “Tidak ada satu huruf-pun kecuali semua bersumber pada nama-nama Allah swt”.Kemudian Ali berkata :
- “Adapun Alif artinya tidak ada Tuhan selain Dia yang Maha Hidup dan Kokoh,
- Adapun Ba artinya tetap ada setelah musnah seluruh makhluk-Nya.
- Adapun Ta, artinya yang maha menerima taubat, menerima taubat dari semua hamba-Nya,
- adapun Tsa artinya adalah yang mengokohkan semua makhluk “Dialah yang mengokohkan orang-orang beriman dengan perkataan yang kokoh dalam kehidupan dunia”
- Adapun Jim maksudnya adalah keluhuran sebutan dan pujian-Nya serta suci seluruh nama-nama-Nya.
- Adapun Ha adalah Al Haq, Maha hidup dan penyayang.
- Kha maksudnya adalah maha mengetahui akan seluruh perbuatan hamba-hamba-Nya.
- Dal artinya pemberi balasan pada hari kiamat,
- Dzal artinya pemilik segala keagungan dan kemuliaan.
- Ra artinya lemah lembut terhadap hamba-hamba-Nya.
- Zay artinya hiasan penghambaan.
- Sin artinya Maha mendengar dan melihat. Syin artinya yang disyukuri oleh hamba-Nya.
- Shad maksudnya adalah Maha benar dalam setiap janji-Nya.
- Dhad artinya adalah yang memberikan madharat dan manfaat.
- Tha artinya Yang suci dan mensucikan,
- Dzha artinya Yang maha nampak dan menampakan seluruh tanda-tanda.
- Ayn artinya Maha mengetahui hamba-hamba-Nya.
- Ghayn artinya tempat mengharap para pengharap dari semua ciptaan-Nya.
- Fa artinya yang menumbuhkan biji-bijian dan tumbuhan.
- Qaf artinya adalah Maha kuasa atas segala makhluk-Nya
- Kaf artinya yang Maha mencukupkan yang tidak ada satupun yang setara dengan-Nya, Dia tidak beranak dan tidak diperanakan.
- Adapun Lam maksudnya adalah maha lembut terhadap hamba-nya.
- Mim artinya pemilik semua kerajaan.
- Nun maksudnya adalah cahaya bagi langit yang bersumber pada cahaya arasynya.
- Adapun Waw artinya adalah, satu, esa, tempat bergantung semua makhluk dan tidak beranak serta diperanakan.
- Ha artinya Memberi petunjuk bagi makhluk-Nya.
- Lam alif artinya tidak ada tuhan selain Allah, satu-satunya serta tidak ada sekutu bagi-Nya.
- Adapun Ya artinya tangan Allah yang terbuka bagi seluruh makhluk-Nya”. Rasulullah lalu berkata “Inilah perkataan dari orang yang telah diridhai Allah dari semua makhluk-Nya”.
Mendengar penjelasan itu maka yahudi itu masuk Islam.
معاني الحروف الهجائية على لسان الإمام علي عليه الصلاه السلامجاء يهودي إلى النبي صلى الله عليه و آله سلم وعنده أمير المؤمنينفقال له : ما الفائدة في حروف الهجاء؟فقال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم لعلي : أجبه , وقال اللهم وفقه وسددهفقال علي : مامن حرف إلا وهو اسم من أسماء الله عز وجلثم قال :أما الألف : الله الذي لا إله إلا هو الحي القيوموأما الباء : باق بعد فناء خلقهوأما التاء : تواب يقبل التوبة عن عبادهوأما الثاء : الثابت الكائن يثبت الله الذين آمنوا بالقول الثابتوأما الجيم : جل ثناؤه وتقدست أسماؤهوأما الحاء : حق حي حليموأما الخاء : خبير بما يعمل العبادوأما الدال : ديان يوم الدينوأما الذال : ذو الجلال والإكراموأما الراء : رؤوف بعبادهوأما الزاي : زين المعبودينوأما السين : سميع البصيروأما الشين : شاكر لعباده المؤمنينوأما الصاد : صادق في وعده ووعيدهوأما الضاد : الضار النافعوأما الطاء : الطاهر المطهروأما الظاء : الظاهر المظهر لآياتهوأما العين : عالم بعبادهوأما الغين :غياث المستغيثينوأما الفاء : فالق الحب والنوىوأما القاف : قادر على جميع خلقهوأما الكاف : الكافي الذي لم يكن له كفوا احد ولم يلد ولم يولدوأما اللام : لطيف بعبادهوأما الميم : مالك الملكوأما النون : نور السماوات والأرض من نور عرشهوأما الهاء : هادي لخلقهوأما الواو : واحد صمد لم يلد ولم يولدوأما اللام : لا إله إلا الله وحده لا شريك لهوأما الياء : يد الله باسطة على خلقهفقال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم : هذا هو القول الذي رضي الله عز وجل لنفسه من جميع خلقه,فاسلم اليهودي
“Telah datang seorang yahudi pada Nabi Saw yang disamping beliau sahabat Ali, Amiir al-Mukminiin ra,Si Yahudi berkata “Apakah faidah huruf-huruf Hijaiyyah ?”Rasulullah Saw berkata pada Ali “Jawablah..!!, Dan Rasulullah berdoa “ Ya Allah, berilah taufik dan kekuatan pada Ali”Sahabat Ali berkata “Tidaklah terdapat huruf hijaiyyah kecuali mengandung Asma-asma Allah ‘Azza Wa Jalla, kemudian ia melanjutkan paparannya
Arti Alif = ALLAH ALLADZI LAA ILAAHA ILLA HUWA AL-HAYYU AL-QAYYUUM (Allah tiada tuhan selainNya Yang Maha Hidup dan Mengurusi)
Arti Ba’ = BAAQIN BA’DA FANAA-I KHOLQIHI (Yang Maha Langgeng setelah kehancuran makhlukNya)Arti Ta’ = AT-TAWWAAB YAQBALU AT-TAUBATA ‘AN ‘IBAADIHI (Yang Maha menerima Taubat dari hamba-hambaNya)
Arti Tsa’ = dan seterusnya…..(s.d.a)
فصل قال القرطبي لما قال رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم. أن لله تسعة وتسعين اسما من أحصاها دخل الجنة. أردت أن يكون لي في هذا الإحصاء نصيب. وذكر بعضهم أنه من أراد الإحصاء فليقرأ القرآن من أوله إلى آخره فيستوفي الأسماء كلها في إضعاف التلاوة. قال الخطابي وذكر أبو عبد الله الزبيدي أنه أخرج الأسماء كلها من القرآن وذكر أنها ثلاثمائة وثلاثة عشر اسما وهي هذه مرتبة على حروف المعجم. “حرف الألف” الله-اللهم-إله-أحد-أول-آخر-ال في أحد وجوه -آيل-أعز-أعظم-أحكم-آجل-أقدر-أوسع-أكثر-أكبر-أكرم–أعلم-أقرب-أحسن-أصدق-أعلى-أهل التقوى-المغفرة-آمر-أبد-أمين.”حرف الباء الموحدة” باق-باطن-بصير-بديع-باري-بريء-بر-بار-باسط-باعث-بالغ أمره-بادي-بدى-برهان “حرف التاء الفوقية” تواب-تام “حرف الثاء المثلثة” قال الأقليشي ولم يرد اسم مفتح بالثاء ولم يجيء ثابت في القرآن ولا في الأثر وأن كان يوصف الله تعالى به في معرض المدح فيقال الله ثابت سلطانه وثابت علمه وثابت قدمه إلى غير ذلك مما يستحق.
حرف الجيم” جليل-جبار-جامع-جواد-جاعل-جميل-جابر “حرف الحاء المهملة” حكيم-حكم-حاكم-حاسب-حسيب-حليم-حنان-حفي-حافظ-حفيظ-حق “حرف الخاء المعجمة” خبير-خلاق-خافض-خليفة-خير-خفي
11″حرف الدال المهملة” دائم-دهر-ديان-دافع-داع “حرف الذال المعجمة” ذو الجلال والإكرام-ذو الفضل-ذو الطول-ذو المعارج-ذو العرش-ذو القوة-ذو الرحمة-ذو رحمة واسعة-ذو مغفرة-ذو عقلب-ذاري-ذات-وفي كتاب الترمذي يا ذا الحيل الشديد بالياء المعجمة بائنتين وهو الصحيح ومن رواه بالباء الموحدة فقد غلط والحيل هو القوة ومنه لا حول ولا قوة ولا حيل إلا بالله ولا احتيال.”حرف الراء المهملة” رحمن-رحيم-رؤوف-رقيب-راشد-رشيد-رازق-رزاق-رافع-رفيع الدرجات-رب-رفيق-راض-راتق-رابع ثلاثة.”حرف الزاي المعجمة” زكي- ذكره ابن برجان- زارع أم نحن الزارعون- ذكره ابن العربي.”حرف الطاء المهملة” طاهر-طالب-طيب-طبيب.
“حرف الظاء المعجمة” ظاهر.”حرف الكاف” كبير-كريم-كاف-كاشف-كاين-كثير-قال الأقليشي وليس في الصفات كامل وصفا لله تعالى في أثر ولورود كان معناه كمعنى تام فإن ذات الله تعالى وأفعاله تامة كاملة.”حرف اللام” لطيف.”حرف الميم” موجود-معهود-مذكور-منسئ-مصور-مكون-مخرج-موجد- مبدع-مبتدع-محدث- ملك-مليك-ملك الملوك-مالك الملك-مجيد-ماجد-متكبر-مقتدر-متعال- محصي-محيط-مؤمن-مهيمن-مقسط-مقيت-مبين-منير-مجيب-مستجيب-مناد-مناج-مغيث-منيع-ماي-معصي-مغني-مانع-معز-مذل-مقدم-مؤخر-مبدئ-معيد-محيي-مميت-منتقم-محسن-محسان-مفضل-منان-مولى-مستعان-مدبر-مريد-مكلم-متكلم-مبرم-منذر-مرسل-منزل-مهلك-معدم-معذب-مبغض-معاذ-مسعر-مبلي-مبتلى-ممتحن-متوف-مفن-مبق-مكرم-
12مطهر-مؤمل-موسع-ماهد-موهن-مقلب القلوب-مثبتها-مجري السحاب-مصرفها-مستهزئ-ماكر-مضل-متم نوره-مقبل-ممرض-منصح-مداوي-مجير-معلم-ميسر-مسهل-مسترزق-متكفل.”حرف النون” نور-نافع-ناصر-نصير-ناظر-نظيف-نعم المولى ونعم النصير-ناه.”حرف الصاد المهملة” صمد-صبور-صادق-صاحب.”حرف الضاد المعجلة” ضار.”حرف العين المهملة” عالم-علام-علي-عزيز-عدل-عفو-عظيم-عاصم-عدو-عامل-عادل.”حرف الغين المعجمة” غافر-غفور-غفار-غالب-غيور-غضبان.”حرف الفاء” فتاح-فاعل-فعال-فارج-فاكل-فاطر-فالق-فليق-فائق-فرد.”حرف القاف” قادر-قدير-قوي-قيوم-قايم-قهر-قدوس-قابض-قريب-قديم-قاطن-قاض-قابل التوب.”
حرف السين المهملة” سامع-سميع-سلام-سيد-سريع الحساب-سريع العقاب-ساخر-ساخط-ستير-ستار-ساتر-سادس خمسة.”حرف الشين المعجمة” شئ-شهيد-شاكر-شكور-شديد العقاب-شافي-شفيع.”حرف الهاء”هاد-قال الأقليشي وليس في القرآن ولا في الأثر من أسماء الله الله تعالى اسم مفتتح بها غيرها وقد ذكر بعض العلماء في شرح الأسماء هو والهوى “قلت” قال القرطبي غفر الله له وفيه اسم رابع هازم الأحزاب.”حرف الواو” واحد-واجد-واسع-وكيل-وال-ودود-وهاب-وارث-وتر-وفي-ولي.
13″حرف اللام والألف” قال الأقليشي وليس في الأسماء اسم مفتتح بلام ألف. قلت. قال القرطبي غفر الله له فيه لا إله إلا هو.”حرف الياء” وليس في الأسماء مفتتح بياء غير ما ذكره بعض العلماء في يس أنه من أسماء الله تعالى كسائر حروف التهجي وهي أربعة عشر حرفا. حا-را-طا-كاف-لام-ميم-نون-صاد-عين-قاف-سين-ها-يا.
اسم الكتاب: الجواهر المضيئة في طبقات الحنفية رقم الجزء: 1 رقم الصفحة: 8
MENGENAL MAKHARIJUL HURUF DAN SIFATUL HURUF HIJAIYYAH Bag. 2
- Mutawassith (Pertengahan), yaitu:
Menyederhanakan suara ketika melafalkan huruf. Sifatnya antara Syiddah dan Rakhawah. Hurufnya ada 5, yaitu yang tergabung dalam kalimat: - Shafir, yaitu:
Suara tambahan yang mirip suara siulan. Sifatnya kuat. Hurufnya ada 3, yaitu: Zay, Sin dan Shad - Qalqalah, yaitu:
Terjadinya getaran sewaktu menuturkan huruf yang sukun, sehingga terdengar semacam aspirasi suara yang kuat. Sifatnya kuat. Hurufnya ada 5, yaitu yang tergabung dalam kalimat: - Layin, yaitu:
Keluarnya suara dengan mudah dan memanjang. Sifatnya lemah. Hurufnya ada 2, yaitu: Wau dan Ya. - Inhiraf, yaitu:
Beralihnya suatu huruf setelah keluar dari makhrajnya kepada makhraj huruf lain. Sifatnya kuat. Hurufnya ada 2, yaitu: Lam dan Ra. - Takrir, yaitu:
Bergetarnya ujung lidah ketika melafalkan huruf. Sifatnya kuat. Hurufnya ada 1, yaitu: Ra. - Tafasysyi, yaitu:
Tersebarnya udara dalam mulut ketika melafalkan huruf. Sifatnya kuat. Hurufnya ada 1, yaitu: Syin. - Istithalah, yaitu:
Memanjangnya suara pada makhraj huruf. Sifatnya kuat. Hurufnya ada 1, yaitu: Dhad. - Khafa’, yaitu:
Hilangnya sebagian suara huruf ketika melafalkannya. Sifatnya lemah. Hurufnya ada 3, yaitu: Ha, Wau dan Ya.
10.Ghunnah, yaitu:
Hilangnya sebagian suara huruf ketika melafalkannya. Sifatnya lemah. Hurufnya ada 3, yaitu: Ha, Wau dan Ya.
MENGENAL MAKHARIJUL HURUF DAN SIFATUL HURUF HIJAIYYAH
Huruf-Huruf Halqiyah
Huruf-hurufnya adalah: hamzah, ha’, ‘ain, ha, ghain dan kha.
Huruf hamzah dan ha’ makhrajnya di tenggorokan bagian dalam.
Huruf ‘ain dan ha makhrajnya di tenggorokan bagian tengah.
Huruf ghain dan kha makhrajnya di tenggorokan bagian luar.
Huruf-Huruf Lahawiyah
Huruf-hurufnya adalah: qaf dan kaf.
Huruf qaf makhrajnya di pangkal lidah dekat tenggorokan, sejajar dengan langit-langit lunak.
Huruf kaf makhrajnya di pangkal lidah, sejajar dengan langit-langit lunak, sedikit di bawah makhraj qaf.
Huruf-Huruf Syajariah
Huruf-hurufnya adalah: jim, syin, ya dan dhad.
Huruf jim, syin dan ya makhrajnya di lidah bagian tengah, sejajar dengan langit-langit keras bagian atas.
Huruf dhad makhrajnya di sisi lidah, sejajar dengan geraham bagian atas.
Huruf-Huruf Asaliyah
Huruf-hurufnya adalah: zay, sin dan shad.
Huruf zay, sin dan shad makhrajnya di ujung lidah lewat gigi seri atas, yaitu di atas gigi seri bawah dengan sedikit kelonggaran.
Huruf-Huruf Dzalaqiyah
Huruf-hurufnya adalah: lam, nun dan ra.
Huruf lam makhrajnya adalah di ujung lidah sejajar dengan gusi atas.
Huruf nun makhrajnya adalah di ujung lidah, sedikit di bawah makhraj lam.
Huruf ra makhrajnya adalah di ujung lidah, sedikit di bawah makhraj nun.
Huruf-huruf Nith’iyah
Huruf-hurufnya adalah: tha, dal dan ta.
Huruf tha, dal dan ta makhrajnya di ujung lidah lewat pangkal gigi seri atas.
Huruf-huruf Litsawiyah
Huruf-hurufnya adalah: zha, dal dan tsa.
Huruf zha, dal dan tsa keluar dengan menempelkan ujung lidah di ujung gigi seri atas.
Huruf-huruf Syafawiyah
Huruf-hurufnya adalah: ba, wau, mim dan fa.
Huruf ba, wau dan mim makhrajnya di antara dua bibir.
Huruf fa makhrajnya di bagian dalam bibir bawah serta ujung gigi seri atas.
SIFATUL HURUF
SIFAT BERLAWANAN
Hams dan Jahr
Hams, yaitu:
Meluncurnya nafas ketika melafalkan huruf tanpa ada hambatan, karena persentuhan antara dua organ penutur di tempat makhraj sangat lemah. Sifatnya lemah, lawannya Jahr. Hurufnya ada 10, yaitu yang tergabung dalam kalimat:
Jahr, yaitu:
Tertahannya nafas di tempat makhraj ketika melafalkan huruf karena persentuhan/tempelan antara dua organ penutur sangat kuat di tempat makhraj tersebut. Sifatnya kuat, lawannya Hams. Hurufnya ada 18, yaitu selain huruf-huruf Hams.
Isti’la’ & Istifal
Isti’la’, yaitu:
Terangkatnya sebagian besar lidah ketika melafalkan huruf. Sifatnya kuat, lawannya Istifal. Hurufnya ada 7, yaitu yang tergabung dalam kalimat:
Istifal, yaitu:
Menuturkan huruf dengan menurunkan sebagian besar lidah ke dasar permukaan mulut. Sifatnya lemah, lawannya Isti’la’. Hurufnya ada 21, yaitu selain huruf-huruf Isti’la’.
Ithbaq & Infitah
Ithbaq, yaitu:
Mengangkat lidah ke arah langit-langit lunak ketika melafalkan huruf. Sifatnya kuat, lawannya Infitah. Hurufnya ada 4, yaitu: Shad, Dhad, Tha dan Zha.
Infitah, yaitu:
Merenggangkan lidah dari langit-langit lunak ketika melafalkan huruf. Sifatnya lemah, lawannya Ithbaq. Hurufnya ada 24, semua huruf hijaiyah selain Shad, Dhad, Tha dan Zha.
Ishmat & Idzlaq
Ishmat, yaitu:
Huruf yang agak berat dan tidak dapat dilafalkan dengan cepat karena makhrajnya jauh dari ujung lidah. Sifatnya kuat, lawannya Idzlaq. Hurufnya ada 22, yaitu selain huruf Idzlaq.
Idzlaq, yaitu:
Huruf yang dapat diucapkan dengan ringan dan cepat karena makhrajnya di ujung lidah. Sifatnya lemah, lawannya Ishmat. Hurufnya ada 6, yaitu yang tergabung dalam kata:
Syiddah & Rakhawah
Syiddah, yaitu:
Menahan suara sejenak di tempat makhraj, kemudian melepaskannya secara tiba-tiba bersama udara. Sifatnya kuat, lawannya Rakhawah. Hurufnya ada 8, yaitu yang tergabung dalam kalimat:
Rakhawah, yaitu:
Meluncurnya suara ketika melafalkan huruf tanpa ada hambatan karena pertemuan dua organ penutur di tempat makhraj lemah. Sifatnya lemah, lawannya Syiddah. Hurufnya ada 15, yaitu selain huruf Syiddah dan Mutawassith.
KITAB TUHFATUL ATHFAL DAN TERJEMAHNYA SEBAGAI DASAR TAJWID SETELAH HIDAYATUS SIBYAN
Tuhfatul Athfal adalah Kitab Nadzoman Ilmu Tajwidz di atas Hidayatus Sibyan.
- يَقُوْلُ رَاجِى رَحْمَةَ الْغَفُوْرِ دَوْمًاسُلَيْمَانُ هُوَا الْجَمِزُوز 1.
Berkata yang mengharap ampunan Tuhan # Al Jamzuri yang bernama Sulaiman
- اَلْحَمْدُللهِ مُصَّلِيًّا عَلَى مُحَمَّدٍ وَألِهِ وَمَنْ تَلاَ 2.
Puji bagi Allah sambil bersholawat # pada nabi keluarganya dan umat ·
وَبَعْدُهَدَ النَظْمُ لِلمُرِيْدِ فِى النُّوْنِ وَالتَنْوِيْنِ وَالْمُدُدِ 3.
Ini kitab untuk murid di Nazomkan # tentang nun tanwin dan panjangnya bacaan
- سَمَّيْتُهُ بِنُخْفَةِ ألأَطْفَل عَنْ ثَيْخِنَا ألمَهْيِ ذِى الكَمَالِ 4.
Dengan Tuhfatul Alfal aku namakan # dari Syehk Mahyi yang berkesempurnaan
- اَرْجُوْبِهِ اَنْ يَنْقَعَ الطُّالاَّبَ وَالاَجْرَوَ الْقَبُوْلَ وَالثَرَابَ 5.
Semoga berguna bagi para santri # di terima berpahala hari nanti ·
لِلنُّوْنِ إِنْ تَسْكُنْ وَلِتَّنْوِيْنِ اَرْبَعُ اَحْكَامِ فَخَدٌ تُبْيِيْن 6.
Nun mati dan tanwin padanya berlaku # 4 hukum ambilah penjelasanku
- فَااْلأَوَّلُ اْلأِظْهَارُ قُبْلَ اْلأَحْرُفْ لِلْحَق سِتٌّ رَتِبَتْ فَتُعَرفِ 7.
Yang pertama Idzhar terjadinya dalam # menghadapi huruf Halaq jumlah 6
- هَمْنٌ فَهَاءُ ثُمَّ عَيْنُ خَاءُ مُحْمَلَتَانِ ثُمَّ غَيْنُ خَاءُ 8.
Hamzah dan Ha huruf Kha huruf Ain # kemudian huruf Kha dan huruf Ghoin·
وَالثَانِى إِدْغُامُ بِسِّتَةٍ اَتَتْ فِىْ يَرْمَلُوْنَ عِنْدَهُمْ قَدْ ثَبَتَتُ 9.
2 Idzghom oleh ulama di himpun # hurupnya 6 dalam kata yaimulun
- لَكِنَّهَا قِسْمَانٍ قِسْمٌ يُدْغَمَا فِيْهِ بَغُنَّةٍ بِيَنْمُوْ عُلَمَا 10.
Namun Ia ada 2 ingat kamu # yang pertama Bigunnah di singkat yanmu
- إِلاَ إِذَاكَانَ بِكِلْمَةٍ فَلاَ تُدْغِمْ كَدُنْيَا تُمَّ ضِنْوَانٍ تَلاَ 11.
Jangan idgom bila dalam satu kata # seperti dunya dan sinwan baca nyata
- وَالَثَانِى إِدْغَامٌ بِغَيْرِ غُنَّة فِى الَلاَمِ وَالرَّثُمَّ كَرِرَنَّه 12.
Yang kedua idqom bigouin gunnah # pada Lam dan Ra maka ulang- ulanglah
- وَالثَالِثُ الاِقِلاَبُ عِنْدَالبَاءِ مِمَّانِغُنَّةٍ مَعَ اْلاِخْفَاءِ 13.
Tiga pada huruf Ba Iglab terdengar # suara Mim berdengung beserta samara
- وَالؤَّابِعُ اْلإِخْفَاءُ عِنْدَالْفَضِلِ مِنَ الْحُرُوْفِ وَاجِبِ لِلْفَاضِلِ 14.
Bacaan ikhfa itu hokum ke 4 # disisa huruf kata ulama umat
- فِى خَمْسَةٍ مِنْ بَعْدِ عَشْرِ رَمْزُهَا فِىْ كِلْمِ هدَ الْبِيْتِ قَدْضَمَنْتُهَا 15.
Lima belas sedang huruf rumusannya # dalam bait ini aku merangkumnya
- صِفْدَا تَّنَاكَمْ جَادَ شَخْصِ قَدْسَمَا دُمْطَيِّبًازِدْ فِى تُقَى ضَعْ ظَالِمَا 16.
Pujilah orang yang murah lagi mulia # berbakti bertaqwa jangan aniaya
- وَغُنَّ مَيْمَا ثُمَّ نُوْنَ شُدِّرَا وَسَمٍ كُلاَّ حَرْفِىفُنَّةٍ بَدَا 17.
Baca dengan Mim dan Nun yang ditaszidkan dengan huruf ghunnah Ia di namakan
- وَالْمِيْمُ اِنْتَسْكُنْ تَجِى قَبْلَ الْحِجَاء لاَأَلِفُ لَيِّنَةٍ لِدَى الْحِجَاء 18.
Mim sukun sebelum huruf hijaiyah # asalkan bukan huruf Alif layinah
- اَحْكَامُهَا ثَلاَثَةٌ لِمَنْ خَبَطْ إِحْفَاءُ اِدْغَامُ وَاِظْهَارُفَقَطْ 19.
Hukumnya hanya terbagi jadi 3 # ikhfa dengan Idhghom serta Idzar juga
- فَااْلاَوَّلُ اْلاِخْفَاءُ قَبْلَ اِليَاءِ وَالثّمِدِ الشَّفْوِيَّ لِلْفُرَاء 20.
Ikhfa bila bertemu Ba yang pertama # Ikhfa safawi menyebutya ulama
- وَالثَّاتِى اِدْغَاُ بِمِثْلِهَا أَتَى وَسَمِّ اِدْغَامًا صَغِيْرًا يَافَتَى 21.
Bila setelahnya huruf Mim yang hadir # cara bacanya dengan Idgom Shogir
- وَالثَالِثُ الاِظْهَارُ فِى الْقَيَّه مِنْ اَحْرَفٍ وَشَمِّهَاشَفِويَّه 22.
Pada sisa hurufnya di baca # Idzar Izhar safawi Ia di beri gelar
- وَاحْدَرْلَكَه وَاوِ وَفَاأَنْ تَخْتِفى لِّقُرْبِهَاوَالأِتِّحَادِّ فَاغْرِفْ 23.
Hindari Ikfah pada Fa atau wawu # karena makrojnya Idhar semoga kau maklum ·
لِلاَّمِ الْحَلاَنِ قَبْلَ اِلاَحْرُفِ أَوْلاَ هُمَاإِظْهَارُهُ فَلْتُعْرَفِ 24.
Alif Lam itu terbagi dua hukum # yang pertama Idhar semoga kau maklum
- قَبْلَ ارَبْعَ مَعْ عَشَّرَةٍ خُدْعِلْمَهُ مِنْ اَبْغِ حَجَتَكَ وَخَفْ عَقِيْمَه 25.
Sebelum Ia hirup camkanlah # pada Abgi Hajaka Wakhop Aqimah ·
ثَانِيْهِمَا اِدْمُهَا فِى اَرْبَع وَحَشْرَةٍ أَيْضًا وَرَمْزُهَافَاءِ 26
Yang ke 2 Idghom ia juga # rumus hurufnya hendaknya engkau jaga
- طِبْ ثُمَّ حِلْ رَحْمًا تَفْدَانِعَم دَعْسُوْءَ ظَنَّ زَرْشَرِيْفًا لِلُكَرَاص 27.
- وَالَّلاَمُ اْلاُوْلَى سَمِّهَاقَمَرِيَّه وَالَلاَّمُ الأُخْرَه سَمْهَا سَكِيَّه 28.
Alif Lam pertama itu Qomariah # yang keduanya dinamakan Syamsyiah
- وَأَظْهِرَنَّ لاَمَ فِعْلِ مُطْلَقَا فِى نَحْوِ قُلْ نِعَمُ وَقُلْنَا وَالْتَقَى 29.
Lam Fi’il secara Mu’laq di idzharkan # Qulnaam kulna ittaqo di contohkan
- إِنَّا الصِّفَاتِ وَالْمَخَارِجِ انَفَقَ حَرْفَانِ فَاالْمِثْلاَنِ فِيْهِمَا أَحَقْ 30.
Dua huruf yang sifat makrojnya sama # hukumnya Idgom misli di beri nama
- وَإِنْ يَكُوْن مُخْرَجًا تَقَارَبَا وَفَى الصِّفَاتِ اخْتَلَفَا يُلَقَّبَا 31.
Sedangkan yang makhrajnya saling berdekatan # namun sifatnya berbeda di namakan
- مُتَقَارِبَيْنِ أَوْيَكُوْنَ اتَفَقَا فَى مُخَرْجٍ دُوْنَ الصِّفَاتِ حُقَِقَا 32.
Mutaqoribain dan yang sama makrojnya # serta berbeda sifat itu namanya
- بَاالْمُتَجَانَسَيْنِ ثُمَّ إِنْ سَكَنْ أَقَلْ كُلَّّ فَاالصَّغَيْرَ سَمِيَّنْ 33.
Mutajanisain kemudian jika mati # permulaannya Idgom sogir namai ·
اَوْحَرِّ كَ الْحَرْفَان فِى كُلِّ فَقُلْ كُلُّ كَبِيْرُ وَافْهَمَنْهُ بِاالْمُثُل 34.
Atau bila terdapat harokat di awal # bernama Idgom kosir berilah missal
- وَالمَدُأصَبِيْ وَفَرْعِيُ لَهُ وَسَمِّ أَوَّلاً طَبِيْعِيَّاوَهُو 35.
Bacaan panjang itu asli dan par’i # Mad asli di sebut juga Mad tobi’i ·
مَالاَتُوَ قُفُ لَهُ عَلَى سَبَبِ وَلاَبِدُوْنِهِ الْحُدُوْفِ تُجْتَلَبْ 36.
Yang tidak pada sebab di gantungkan # tidak pula ada huruf di dapatkan
- بَلْ اِيُّ حَرْفٍ غَيْرُهَمْزِاَوْسُكُنْ جَاَعدَ مَدِّ فَاالطَّبِيْعِىُّ يَكُوْنَ 37.
Selain sukun atau hamzah yang datang # setelah itu mad tobi’i di pandang
- وَاْلاَحْرُا الْفَرْعِيُّ مَوْقُفَ عَلى سَتَتْ كَهَمْزٍأَسْكُنِ مُسْجَلاَ 38.
Adapun hukum mad far’i di tentukan # sebab hamzah atau dengan disukunkan
- حُرَوْ فَهُ نلاَ ثَةُ فَعِيْهَا مِنْ لَفْظٍ وَايٍ وَهْيَ فِىْ نُوْحِيْهَا 39.
Huruf mad itu Alif, wawu, ya # dalam lafal nuhiha di terangkan ia
- وَالْكَسَرُقَبْلَ الْيَاءُ وَقَبْلَ الوَ فِصَم شَرْطُ وَفَتْحٌ قَبْلَ الْفٍ مُلْتَزَمْ 40.
Kasroh sebelum ya, wawu beda domah # seperti itu Alif setelah pathah
- وَاِللْيَنُ مِنْهَا اليَاوَاوَوٌ سَكَنَا إِنِ انفِتَاحٌ قَبْلَكِيْلً أَمْكَنَا 41.
Bacaan Nun ya wau di sukunkan # jika sebelumnya huruf di patahkan
- لِلْمَدِّ اَحْكَامُ تَلاَثَةُ تَلُوْمُ وَهْيَ الوُجُوْبُ وْالْجَوَازُ زَاللزُوْمُ 42.
Mad itu terbagi dalam 3 hukum # hukum wajib hukum zaiz hukum luzum
- فَوَاجِبٌ إِنْ جَاء هَمْنٌ بَعْدَمدْ فِىكِلْمَةٍّ 43.
Mad wajib Muttasili bila ada Hamzah # datang setelah mad di satu kalimat
- وَجَائِزٌ مَذَ وَقَصْرُإِنْ فُصِل كُلُّ بِكِلْمَةٍ وَهَذَ الْمُقَهِل 44.
Jaiz boleh panjang boleh koshor tandanya mad dan hamzah dalam 1 apadz berbeda
- وَمِثْلُ ذَا أِنْ عَرَضَالسُّكُُوْنُ وَقَفً كَتَعْلَمُوْنَ نَسْتَعِيْنُ 45.
Begitupula hukum mad aridli sukun # seperti lafad nasta’in dan ta’lamun
- وَقَدِّمِ المَدَّ عَلَى الهَمْزِوَذَا بَدَلْ كَأمَنُوْ وَإِيْمَانًا خُدَا 46.
Dahulukan hamzah atas mad semisal # lapad amana dan imana mad badal
- وَلاَزِمُ اِذَا سُكُوْنُ أَصُل وَصْلاً وَوَ قْفًا بَعْدَمَدِ طُوِّلاَ 47.
Hukum yang asal urakof ataupun washol setelahnya mad namanya lazim mutawal
- أَقْسَامُ لاَزِمٍ لَدَيْهِمْ أَرْبَعَه وَتِلْكَ كِلْمِيٌ وَحَرْفِيْ مَعَه 48.
Yang namanya mad lazim itu terbagi # empat lazim kilmi dan lazim harfi ·
كِلاَ هُمَا مُخَفَّفٌ مُثَقَل فَهَدِهِ اِرْبَعَةُ تَفَصَل 49.
Bisa Mukhofaf dan bisa Musaqol # semua empat ini berikut urainnya
- فَاءِبِكِلْمَةٍ سُكُوْنُ لِجْتَ صَعَ حَرْفِ مَدٍ فَهْوَكِلْمِيٌ وَقَعْ 50.
Bila sukun dan huruf kumpul bersama # disatu kata kilmi di beri nama ·
أَوْفِى ثُلاَثِيْ الْحُرُوْفِ وَجِدَا وَالْمَدُّ وَسْطُهُ فَحَرْفِيُّ جَدَا 51.
Atau didalam huruf bangsa sulasi # yang di tengahnya huruf mad itu harfi
- كَلاَهَمَا مُثَقْلَ إِنْ أدٌ غِمَا مُخَفَّفٌ كُتٌّل إِذَالَمْ يُدْ غَمَا 52.
Di baca Musaqol bila di Idgomkan # dan Mukhofaf bila tidak di Idghomkan
- وَالَّزِ مُ الْحَرْفِيُّ اَوَّلَ الَسُّوَرْ وَحُوْدُهُ وَفِى ثَمَانِ انْحَصُ 53.
Mad lazim harfi itu diawali surat # semuanya ada 8 tercatat
- يَجْمَعُهَا حُرُوْفُ لَمْ عَسَلْ نَقَصْ وَعَيْنُ ذَرْوَجْهَيْنِوَالطُّوُ أَخَصْ 54.
Pada kata kam asal Naqos cuma # Ain dua wajah dan panjang ulama
- وَمَاسِوَ الْحَرْفِ الثَانِى لاَأَلِفْ فَمَدُّهُ مَدَّاطَبِيْعِيًّا أَلِفْ 55.
Selain Alif atau huruf ke dua # ukuran panjangnya madtobi’i dia
- وَذَالَ أَيْضًا فِى فَوَ إِنْح السُّوَرْ فِىلَفْظ حَىٍّ طَاهِرٍ قَدِتخْحَص 56.
Ada juga yang pada pembuka surat # pada lapaz hayun thoirin di muat
- وَيَجْمُعْ الفَوَائِحِ اْلاَرْبَعَ عَشَر ضِلْ سُحَيرًا مَنْ قَطَعَكَ ذَاشُتَهَرْ 57.
Berjumlah 14 huruf pembuka # rumus hurufnya Silsuhairo Mankotoaka ·
وَتَمَّذَ النَّظْمُ يَحِمْدِاللهِ عَلى تَمَامِه بِلاَتِنَاهِى 58.
Alhamdulillah tamat ini Nadhoman # dengan pujian yang tanpa kesudahan
- ثُمَ الصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ أَبَدًا عَلى خِتَامِ اْلأَنْبِيَاءِ أَحْمَدَا 59.
Sholawat dan salam untuk selamanya # atas Rahmat penutup para nabi
- وَاْألِ وَالصَّحْبِ كُلِّ تَابِع وَكُلِّ قَارِئ وَكُلَّ سَمِّع 60.
Keluarga sahabat serta tersebar # tabi’in para Qori juga pendengarnya
- اَبْيَاتُهَانَدُ بَدَالِدِى النُّهَى تَارِيْخُهُ بْشَرَى لِمَنْ يّقِيْنُهَا 61.
Baitnya 61 Nadzoman # tahunnya satu satu sembilan delapan
KITAB HIDAYATUS SIBYAN DAN TERJEMAHNYA SEBAGAI DASAR PELAJARAN TAJWID
Kitab Hidayatus Sibyan adalah kitab nadzaman berisi tentang dasar-dasar Ilmu Tajwid.
Nadzaman ini berisi 40 (empat puluh) bait.
اَلْحَمْدُ للهِ وَصَلَّى رَبُّنَا # عَلَى النَّبِيِّ الْمُصْطَفى حَبِيْبَنَا 1
Puji bagi Allah dan shalawat Tuhan
kepada Nabi terkasih dan pilihan
وَألِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ قَرَى # وَهَاكَ فِى التَجْوِيْدِ نَظْمًا حُرِّرَا 2.
Keluarga sahabat pembaca al-Qur’an
ini nadzom tajwid telah dibersihkan ·
سَمَّيْتُهُ هِدَايَةَ الصِّبْيَانِ # اَرْجُوالِهِ غَايَةَ الرِّضْوَانِ 3.
Ku namakan kitab Hidayatussibyan
ku mohon Allah curahkan keridhoan
حْكَامُ التَنُوْيِنِ وَنُوْنٍ تَسْكُنُ عِنْدَالْهِجَاءِ خَمْسَةٌ تُبَيَّنُ 4.
Hukum tanwin dan nun mati berhadapan
huruf hijaiyah lima di jelaskan ·
اِظْهَرُاِدْغَامٌ مَعَ الْغُنَّةِ اَوْ بِغَيْرِ هَاوَالْقَلب وَاْلأِخْفَاء رَوَوا 5.
Idzhar Idzghom ma’al gunnah yang berdengung
Bila Gunnah Iqlab Ikhfa jangan bingung.
فَظْهِر لَذَى حَمْزٍ فَهَاءٍ حاء وَالْعَيْنِ ثُمَّ الْغَيْنِ ثُمَّ الِخَاءِ 6.
Pada huruf hamzah Ha ha ain serta
ghoin dan ho Idzhar dibacanya nyata ·
وَادْغِمْ بِغُنَّةٍ بِيَنُّو لاَاِذَا كَانَ بِكِلْمَةٍ كَدُنْيَا فَامْبِذَا 7.
Idzghom Bigunnah ya nun mim serta wau
bila disatu kalimah Idzhar kama.
- وَادْ غِمْ بِلاَ عُنَّهِّ فِى لاَمِ وَرَا فَالْقَلْبُ عِنْدَ الْبَاءِ مِيْمَا ذُكِرَ 8.
Lam dan ra bila gunnah hukumnya
Iqlab P huruf ber mim dibacanya! ·
وَاَخْفِبَنِّ عِنْدَ بَاقِى الأَحْرُفِ جُمْلَتُهَا خَمْسَةُ عَشْرٍ فَاعْرِفِ 9.
Bacalah ikhfa pada sisa hurufnya
15 hafalkanlah semuanya.
وْغُنَّةٌ قَدْاوَجَبُوْهَا اَبَدَا فِى المِيْمِ وَالنُّوْنِ إِذَا مَاشُدِّدَا 10.
Para ulama semua mewajibkan
gunah pada mim dan nun yang di tasjidkan
وَالْمِيْمُ إِنْ تَسْكُنُ لَدَ الْبَاتُخْتَفَى نَحْوُعْتَصِمْ بِااللهِ تَلْقُ الشَّرَفَ 11.
Bacalah ikhfa mim sukun yang bertemu ba
seperti I’tasum billah kamu coba
وَادْ غِمْ مَعَ الْغُنَّةِ عِنْدَ مِثْلِهَا وَاظْهِر لَدَى بَقِى الْحُرُوفِ كُلِّهَا 12.
Bila menghadap mim bigunnah namanya
Idhar pada sisa huruf semuanya.
وَاحُرْصْ عَلَى اْلأِظْهَارِ عِنْدَ الفَاءِ وَالْوَاوِ وَاحْذَرْدَا عيَ الإِخْفَاءِ 13.
Idzhar safawi pada pa serta wawu
hindarilah jangan sampai Ikhfa kamu
إِدْغُامُ كُلِّ سَاكِنِ قَدْ وَجَبَا فِى مِثْلِهِ كَقَوْلِهِ إِذْدَ هَبَا 14.
Huruf sukun bertemu serupa coba
Idghomkan seperti lafadz Idzhahaba
وَقِسْ عَلَى هدَاسِوَا وَاوٍ تَلاَ ضَمًّاوَيَاءِ بَعْدَكَسْرِ يُجْتَلى 15.
Kiasan semua selain wau yang
bertemu dommah ya dengan kasiah terang
مِنْ نَحُوِ فِى يَوْمٍ لِيَاءِ اَظْهَرُوا وَالوَاوِ مِنْ نَحْوِاصْبِرُوْا وَصَابِرَو 16.
Semisal kata yaumin idzharkan
kata asbuu wasobiru samakan
وَالتَّاءُ فِىدَالٍ وَطَاءِ اَسْبَتُوا اِدْغَامَهَانَحْوُ اُجِيْبَتْ دَعْوَةُ 17.
Ta berhadapan dah dan tho pun begitu
umpama kalimat ujibat da’watu ·
وَامَنَتْ طَائِفَةُ وَاَدْغَمُوا الدَّالَ فِى الظَّاءِبِنَحْوِاذْظَلَمُوْا 18.
Amanat tha upayatun juga masukan
dzal dalam dho idzalamu dimisalkan
وَالدَّالَ فِى الثَاءِ بِلاَ مْتِرَاءِ وَلاَمَهَل وَبَلْ وَقُلْ فِىْ الرَّءِ 19.
Idzghomkan dal ke dalam la dan yakinkan
lam mati ke dalam ro coba praktekan
مِثْلُ لَقَدْ تَابَ وَ قُلْ رَبِّ احُكُمِ وَالْكُلُّ جَاءَبَا تِّفَا قِ فَاعْلَمِ 20.
Umpama Qod taba wagulrobikumi
semua Idghomkan semoga kau ma’lumi
وَاَظْهِرَنَّ لاَمَ تَعْرِفِ لَذَى ارَبْعَةٍ مِنْ بَعْدِ عَشْرٍ تُوْجَدَ 21.
Terhadap lam ta’rip haruskan Idharkan
pada 14 huruf perhatikan
فِى اَبُغِ حَجَتَكَ وَخَمْ عَقِيْمَةَ وَفِى سَوَاهَامِنْ حُرُوْفٍ اَدْغِمَة 22.
Pada abgi hazzaka wakop awimah
sedang yang lainnya Idghom jangan salah
وَلاَفِعِل اَظْهِرَنَّ مُطْلَقَا فِيْمَا سِوَى لاَمٍ وَرَاءِ كَاالتَقَى 23.
Selain pada lam dan baca Idzhar
Lam pi’il cara utago jangan gusar
وَاُلتَمِسُوْا وَقَلْ نَعَمْ وَقُلْنَا وَاظْهِرْ لِحَرُفِ الْحَلْقِ كَاصْفَحْ عَنَّا 24.
Kata utamisu qulnaam dan qulna
Idzharkan huruf halaq Ispa’ana
مَالَمْ يَكُنْ مَعُ مِثْلِهِ وَالْيُدْ غَمَ فِى مَثْلِهِ حَتْمًا كَمَا تَقَدَّ مَا 25.
Bila hurufnya berbeda tapi jika
serupa Idgomkan seperti dimuka
وَاَحْرُفُ التَفُخِيْمِ سَبْعُ تُحْصَرُ فِىخُصَّ ضَفْطٍ قِطْ يعُلْ تُشَهَرُ 26.
Tafkhim atau istilah 7 hurufnya
qusho dagthin Qidz uslah rumusnya
قَلْقَلَةٌ يَجْمَعُهَاقَظْبُ جَقِ بَيَّنِ لَذَى وَقْفٍ وَسَكْنٍ تَرْشُدِ 27.
Pada qotba juddin qolqolah di himpun
baca jelas pada waqof atau sukun
وَاَحْرُفُ الْمَدِّتَلاَثُ صُتُّوصَفُ اَلُوَاوُ ثُمَّ الْيَاءُ ثُمَّ اْلأَلِفُ 28.
Hurup tanda panjang tiga semuanya
alip wau dan uyaya uulah namanya
وَشَرْطُهَا اسِكَانْ وَاوٍ بَعْدَ ضَمْ وَسَكْنُ يَاءٍ بَعْدَكَسْرٍ مُلْتَزَمْ 29.
Saratnya sukun wau setelah domah
dan ya sukun yang dayang setelah kasroh.
وَألِفُ مِنْ بَعْدٍ فَتْحٍ وَقَعَ وَلَفْظُ نُوْ حِيْهَا لِكَُلِّ جَمَعَا 30.
Bila alip di belakang harkat pathah
lapadz Nuhiha merangkum semua sudah
فَاِنْ فَقَدْتَ بَعْدَ حَرْفِيْهِ اليُّكُوْنِ وَالْهَمْزُ فَاالْمَدِّ طَبِيْعِىْ يَكُنْ 31.
Bila setelahnya tiada tanda mati
dan hamzah itu namanya mad tabi’i
وِإِنْ تَلاَهُ الْهَمْزُ فِى كَلِمَتِهِ فَوَجِبٌ مُتَصِلٌ كَجَائَتِه 32.
Ja’a mad wajib muttasilnya adalah
karena hamzah ada di satu kalimah
وَاِنْ تَلاَهُ وَبَأُخْرَةَ صَلَ فَجَائِزٌ مُنْفَصِلٌ كَلاَإِلَى 33.
Jaiz munfasil lapadz laila itu karena
hamzah bukan di kalimat satu
وَإِنْ يَكُنْ مَنْ يَعْدَهُ مُشَدَّدَا فَلاَزِمٌ مُطَوَالٌ كَحَآدَّا 34.
Apabila setelah mad tasjid ada
mad lazim mutawal seperti hadda
كَذَاكَ كُلَّ سَاكِنٍ تَأَصَّلَ مُخَفَفا يَكُوْنُ اَوْمُثَقَلاَ 35.
Begitupun setiap sukun yang asal
murawal mukhapap atau musaghol
وَمِنْهُ مَايَأتِى فَوَا تَحِّ السَّوَار وَفِى ثَمَانِ مِنْ حُرُوْفِيْهَاظَهَر 36.
Di antaranya hurup pembuka surat
jumlahnya 8 dapat kamu lihat.
فِي كَمْ عَسَلْ نَقَصَ حَصْ هَاعُرِف وَمَا سِوَاهَا فَطَبِيْعِ لاَأَلِف 37.
Lam asal Nagoso telah diketahui
sisanya alip mad tobi’i
وِإِنْيَكُنْ قَدْ عَرَضَ السُّكُوْنُ وَقْفًا فَعَارِضُ كَنَسْتَعِيْنُ 38.
Kalau terpaksa sukun karena berhenti
semisal papad nastain mad aridi
وَاخْتِمُ بِحَمْدِاللهِ وَالصَّلاَةِ عَلَى النَّبِىِّ طَيِّبِ الصِّفَاتِ 39.
Akhiri memuji Allah dan sholawat
pada nabi pemilik sebaik sifat
وَاْلأَلِ وَالصَّحْبِ مَعَ السَّلاَمْ اَبِيَتُهَااَرْبَعُوْنَ بْاالتَّمَامِ 40.
Keluarga shahabat dan limpah salam
kitab ini 40 bait khatam
ILMU UNTUK MASYARAKAT AWAM YANG BELUM BISA MEMBACA SURAT AL FATIHAH
Syarh al-Yaqut an-Nafis hal. 135 Karya Imam Muhammad bin Ahmad bin Umar asy-Syathiriy
٤ ـ قرأة { الفاتحة } وكلنا يحفظها ، لكن أحب أن أنبه إلى أن كثيرا من الناس ــ مع احترامي لهم ــ سمعتهم يخلون في { الفاتحة } فبعضهم يقرأ { بسم الا إلرحمن الرحيم } يخفي الهاء من لفظ الجلالة ، ويظهر الكسرة في همزة الرحمن ، وهذا خطاء ، والصحيح إظهار الهاء من لفظ الجلالة ووصله بالراء من كلمة { الرحمن } { بسم الله الرحم الرحيم } إنها هاء ، وليست همزة ، فليتنبه كل واحد منا
Rukun yang keempat dari rukunnya shalat adalah membaca al-fatihah. dan kita semua bisa menghafalnya.
Akan tetapi saya senang untuk mengingatkan mengenai hal yang terjadi di masyarakat — dengan penghormatanku kepada mereka — bahwa sesungguhnya mayoritas masyarakat, saya mendengarkan mereka mencacatkan/membuat kesalahan di dalam membaca al-fatihah. sebagian dari masyarakat membaca { بسم الا إلرحمن الرحيم } — BISMILLAA IR-ROCHMAANIR-ROCHIIM — dengan mentakhfif (meringankan) huruf ha’ { هـ } dari lafadz al-jalalah { الله } , dan membaca kasroh dengan jelas pada hamzah { إ } nya kata ar-rochmaan { الرحمن } , dan ini adalah kesalahan/kekeliruan.
Yang benar menampakkan/membaca dengan jelas huruf ha’ { هـ } dari lafadz al-jalalah { الله } dan me-washol-kan/menyambung dengan huruf ro’ { ر } dari kata ar-rochmaan { الرحمن } . kalimat bismillaahir-rochmaanir-rochiim { بسم الله الرحمن الرحيم } itu menggunakan ha’ { هـ } bukan hamzah { ء } . maka masing-masing dari kita sebaiknya memperingatkan hal itu.
وبعضهم يقول : { ولا ضالين } من غير تشديد الضاد ، وبعضهم لا يفرق بين الظاء والضاد يقول : { ولا الظالين } يخرج الطرف لسانه بين أسنانه ، والصحيح عدم ظهورها ، وحتى بعض الأئمة يقرأ { إياكنعبد وإياكنستعين } يلحق الكاف بالنون مباشرة ، والصحيح إظهار الكاف من { إياك } بحيث يفصل بينها وبين النون بوقفة يسيرة { إياك } كلمة لنفسها
Dan sebagian masyarakat mengucapkan : { ولا ضالين } — wa laa dlolliin — tanpa mentasydid huruf dlod { ض } . dan sebagian lagi tidak membedakan antara dho’ { ظ } dengan dlod { ض } . mereka mengucapkan : { ولا الظالين } — wa ladhdhoolliin — dengan mengeluarkan huruf dari ujung lidah diantara gigi-gigi. dan yang benar tidak menampakkannya.
Bahkan Sebagian imam — sholat jamaah — membaca { إياكنعبد وإياكنستعين } — IYYAKANA’BUDU WAIYYAKANASTA’IIN — dengan mempertemukan huruf kaf { ك } dengan nun { ن } mubasyiroh. dan yang benar menampakkan (memperjelas) bacaan huruf kaf { ك } dari lafadz { إياك } — IYYAKA — sekiranya antara huruf kaf { ك } dan nun { ن } terpisah dengan waqof yang sedikit. karena { إياك } itu kata tersendiri.
ويأتون لنا بحكاية ونحن أطفال — والله أعلم هل لها أصل — يقولون : إن الشيطان سمى أحد أبنائه « كنع » وآخر « كنس » ليقول المصلي : إياكنع وإياكنس
dan datang kepada kami sebuah hikayah sedangkan kami masih anak-anak — walloohu a’lam, Allah lebih mengetahui apakah hal ini ada dasarnya — orang-orang berkata : “sesungguhnya syaithon (setan) memberi nama salah satu keturunannya dengan nama kana’ { كنع } dan yang lain dengan nama kanas { كنس } , agar orang yang shalat mengucapkan : إياكنع وإياكنس — iyyakana’ waiyyakanas —
Wallohu a’lam bish-showab
MENGAMBIL NAFAS DI TENGAH TENGAH MEMBACA AL QUR’AN
Assalamu’alaikum..
Mau nanya, ketika membaca alqur’an apakah tidak diperbolehkan mengambil nafas ditengah2 kalimat?
Minta ibarohnya, syukron
JAWABAN :
و لا يجوز فى القران الا التلاوة كما انزل ) و تلقفه الخلق عن السلف فتصرفه و مده و الوقف و الوصل والقطع فيه على خلاف ما تقتضيه التلاوة و التجويد حرام او مكروه
Tidak diperkenankan dalam Al-Qur’an kecuali membacanya seperti apa yang telah ditur
unkan, yang telah diikuti oleh orang-orang sejak masa lalu. Maka membaca panjang, berhenti, menyambung dan memutuskannya berbeda dengan tuntutan tajwid haram hukumnya. Atau setidaknya dimakruhkan.
Ahkamul fuqoha
التجويد لا خلاف فى انه فرض كفاية و العمل به فرض عين على كل مسلم و مسلمة من المكلفين
هداية المستفيد ٥
Oleh karenanya, bila ia membacanya tanpa tajwid maka keharaman terjadi, semisal ia berhenti pada ayat yang dilarang berhenti .
Adapun memutus bacaan ditengah tengah ayat karena nafas pendek, kemudian ia mengulang lagi adalah sudah termasuk kedalam pembelajaran ilmu tajwid. Yakni bab waqof.
Sebagaimana yang sudah diketahui bahwa wakof itu ada 4
1. wakof ikhtibary
2. Wakof ikhtidhory
3. Wakof intidhory
4. Wakof ikhtiary
1. WAQAF IKHTIBARI (menguji atau mencoba).
Maksudnya adalah waqaf yang dilakukan untuk menguji
qari’ atau menjelaskan agar diketahui cara waqaf dan
ibtida’ yang sebenarnya. Waqaf ini dibolehkan hanya
dalam proses belajar mengajar, yang sebenarnya tidak
boleh waqaf menurut kaidah ilmu tajwid.
2. WAQAF IDHTHIRARI (terpaksa).
adalah waqaf yang dilakukan dalam keadaan terpaksa,
mungkin karena kehabisan nafas, batuk atau bersin dan
lain sebagainya. Apabila terjadi waqaf ini, hendaklah
mengulang dari kata tempat berhenti atau kata
sebelumya yang tidak merusak arti yang dimaksud oleh ayat.
3. WAQAF INTIZHARI (menunggu).
Maksudnya
adalah waqaf yang dilakukan pada kata yang
diperselisihkan oleh ulama’ qiraat antara boleh dan
tidak boleh waqaf. Untuk menghormati perbedaan
pendapat itu, sambil menunggu adanya kesepakatan,
sebaiknya waqaf pada kata itu, kemudian diulangi dari kata sebelumnya yang tidak merusak arti yang
dimaksud oleh ayat, dan diteruskan samapi tanda
waqaf berikuitnya. Dengan demikian terwakili dua
pendapat yang berbeda itu.
4. WAQAF IKHTIARI (pilihan).
Maksudnya adalah
waqaf yang dilakukan pada kata yang dipilih, disengaja
dan direncanakan, bukan karena ada sebab-sebab lain.
Mausu’atul Fiqhiyyah:
لا خلاف في أنّ الاشتغال بعلم التّجويد فرض كفاية.
أمّا العمل به، فقد ذهب المتقدّمون من علماء القراءات والتّجويد إلى أنّ الأخذ بجميع أصول التّجويد واجب يأثم تاركه، سواء أكان متعلّقاً بحفظ الحروف
– ممّا يغيّر مبناها أو يفسد معناها – أم تعلّق بغير ذلك ممّا أورده العلماء في كتب التّجويد، كالإدغام ونحوه.
قال محمّد بن الجزريّ في النّشر نقلاً عن الإمام نصر الشّيرازيّ: حسن الأداء فرض في القراءة، ويجب على القارئ أن يتلو القرآن حقّ تلاوته.
وذهب المتأخّرون إلى التّفصيل بين ما هو واجب شرعيّ من مسائل التّجويد، وهو ما يؤدّي تركه إلى تغيير المبنى أو فساد المعنى، وبين ما هو واجب صناعيّ أي أوجبه أهل ذلك العلم لتمام إتقان القراءة، وهو ما ذكره العلماء في كتب التّجويد من مسائل ليست كذلك، كالإدغام والإخفاء إلخ. فهذا النّوع لا يأثم تاركه عندهم.
قال الشّيخ عليّ القاريّ بعد بيانه أنّ مخارج الحروف وصفاتها، ومتعلّقاتها معتبرة في لغة العرب: فينبغي أن تراعى جميع قواعدهم وجوباً فيما يتغيّر به المبنى ويفسد المعنى، واستحباباً فيما يحسن به اللّفظ ويستحسن به النّطق حال الأداء. ثمّ قال عن اللّحن الخفيّ الّذي لا يعرفه إلاّ مهرة القرّاء: لا يتصوّر أن يكون فرض عين يترتّب العقاب على قارئه لما فيه من حرج عظيم
Dalam kitab Mizan Kubro 1/154:
ومن ذلك قول بعض أصحاب الشافعي إنه ينبغي القراءة بالإخفاء والإظهار والتفخيم والترقيق والإدغام ونحو ذلك مع قول بعضهم إن ذلك لا ينبغي في الصلاة لئلا يشغل العبد عن كمال الإقبال على مناجاة الله
Imam Ibnul ‘Aroby al Maliki dalam Ahkaamul Quran juz IV halaman 1983, menerangkan:
المسألة الثانية جواز الوقف في القراءة في القرآن قبل تمام الكلام ، وليست المواقف التي تنز
ع بها القراء شرعا عن النبي صلى الله عليه وسلم مرويا ، وإنما أرادوا به تعليم الطلبة المعاني ، فإذا علموها وقفوا حيث شاءوا ; فأما الوقف عند انقطاع النفس فلا خلاف فيه ، ولا تعد ما قبله إذا اعتراك ذلك ، ولكن ابدأ من حيث وقف بك نفسك ، [ هذا رأيي فيه ، ولا دليل على ما قالوه بحال ، ولكني أعتمد الوقف على ] التمام ، كراهية الخروج عنهم ، وأطرق القول من عي
فرع آخر: الوجه جواز تقطيع حروف القرآن في القراءة في التعليم للحاجة إلى ذلك انتهى
(حواشي الشرواني – ج 1 / ص 154
Wallaahu A’lam