TATA CARA SHOLAT JUM’AT DALAM AMALIYAH IBADAH KITA
TATA CARA SHALAT JUM’AT
Berikut panduan tata cara ritual shalat Jum’at dan bacaan khutbah dan dzikir/wirid-nya.
RUKUN KHUTBAH JUM’AT
Salat Jum’at diawali dengan khutbah Jum’at yang dapat dilakukan oleh imam salat atau oleh orang lain. Khutbah terbagi dua, khutbah pertama dan khutbah kedua yang biasanya dipisah dengan duduk sebentar. Yang prinsip, isi khutbah harus mengandung lima unsur berikut:
- Membaca hamdalah (yaitu, alhamdulillah) disertai lafadz jalalah (lafadz Allah). Contoh:
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا و مِنْ َسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ
- Membaca shalawat. Contoh:
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن
- Berwasiat atau berpesan pada jamaah agar bertakwa. Contoh:
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
- Membaca ayat Al Quran pada salah satu dari dua khutbah. Contoh,
فَاسْتبَقُِوا اْلخَيْرَاتِ أَيْنَ مَا تَكُونوُا يَأْتِ بِكُمُ اللهُ جَمِيعًا إِنَّ اللهَ عَلىَ كُلِّ شَئٍ قَدِيرٌ
- Berdo’a dengan segala hal yang bersifat ukhrowi (keakhiratan) pada waktu khutbah kedua.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين
BACAAN BILAL JUM’AT
Sebelum khatib menaiki mimbar untuk khutbah, acara dimulai dengan majunya bilal dengan membaca bacaan berikut:
مَعَاشِرَ الُمسْلِمِين وَزُمْرَةَ المُؤْمِنِينَ رَحِمكُمُ اللَه رُوِيَ عَنُ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله ُعَنْه أَنَّهُ قَال قَالَ رَسُولُ اللِه صَلّيَ اللهَ عَلَيهِ وَسَلَم إذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الُجمعَةِ أَنْصِتْ وَالإمَامُ يَخطُبُ فَقَدْ لَغَوت (أَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا رَحِمَكُمُ الله
(2x
أَنْصِتُوا وَاسْمعُوا وَأطِيْعُوْا لَعَلَكُمْ تُرْحمَون
Setelah bilal selesai membaca kalimat di atas, khotib berjalan menuju mimbar. Setelah khatib sampai di mimbar, bilal kemudian menghadap qiblat dan melanjutkan dengan bacaan doa seperti di bawah ini (posisi khotib tetap berdiri menghadap jamaah):
اَللَهُمّ صَلِّ عَلَي سَيّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحمّدٍ وَعَلَي أَلِ سَيّدِنَا مُحمَدٍ. اللَهُمَّ قَوِّ اِلاسلامَ وَالِايمَان, مِنَ المُسْلِمِينَ وَالُمسْلِمَات , والمُؤْمِنِين وَالُمؤْمِنَات , وَانْصُرْهُمْ عَلَى مُعَانِدِالِدين , وَاخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالخَيْر , ويَا خَيْر النَاصِرينِ برَحْمَتِكَ يااَرْحَمَ الرَاِحِمين
Setelah bilal selesai membaca doa di at`s, khotib mengucapkan salam dan kemudian duduk di mimbar. Bilal kemudian mengumandangkan adzan.
Selesai adzannya bilal, kemudian khatib berdiri dan memulai khutbahnya.
NIAT SHALAT JUM’AT
Selesai khutbah, tiba waktunya salat Jum’at. Niatnya sebagai berikut:
- Niat shalat Jum’at bagi makmum:
أُصَلِّي فَرْضَ الُجْمَعةِ رَكْعَتَيْن مُسْتَقْبِلَ الِقبْلَةِ أَدَاءً مَأمُومًا ِللهِ تَعاليَ
- Niat sholat Jum’at bagi Imam:
أُصَلِّي فَرْضَ الُجْمَعةِ رَكْعَتَيْن مُسْتَقْبِلَ الِقبْلَةِ أَدَاءً إمَامًا ِللهِ تَعاليَ
BACAAN WIRID DZIKIR SETELAH SHALAT JUM’AT
Setelah melaksanakan salat Jum’at, disunnahkan untuk membaca bacaan wirid sebagai berikut:
- Membaca surat Al-Fatihah 7x
2. Membaca surat Al-Ikhlas 7x
3. Membaca surat Al-Falaq 7x
4. Membaca surat An-Nas 7x
BACAAN DAN DO’A SETELAH SHALAT JUM’AT
Bacaan doa setelah Jum’at terserah imam salat. Namun, dianjurkan menambah dengan bacaan doa berikut sebanyak 3x:
اَللَهُمَّ يَا غَنِيُ يَا حَمِيدُ يَا مُبْدِئُ يَا مُعِيدُ يَا رَحِيْمُ يَاوَدُوْدُ أَغْنِنِي ِبحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَبِطَاعَتِكَ عَنْ مَعْصِيَتِكَ وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
Setelah membaca do’a, akhiri ritual shalat Jum’at dengan dua bait di bawah ini:
إلَهِي لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أهْلًا وَلَا أَقْوَي عَلَي النَارِ الجَحِيْمِ
فَهَبْ ِلي تَوْبَةًوَاغْفِرْ ذُنُوْبِي فَإنَكَ غَافِرُ الذَنْبِ العَظِيمِ
Artinya: Ya Tuhanku, aku bukanlah ahli surga, tapi aku juga tidak kuat berada di neraka
Karena itu, ampuni dosa-dosaku sesungguhnya Engkau maha memaafkan dosa-dosa besar.
HUKUM SHALAT JUM’AT
Melaksanakan ibadah Shalat Jum’at hukumnya fardhu ‘ain (wajib bagi setiap individu) bagi laki-laki yang tidak ada udzur syar’i, karena ia sebagai ganti dari shalat dhuhur. Dan bagi yang sudah shalat Jum’at, tidak perlu melakukan shalat dhuhur.
SIAPA YANG WAJIB SHALAT JUM’AT
Yang wajib melaksanakan shalat Jum’at harus memenuhi kriteria berikut:
- Laki-laki. Perempuan tidak wajib.
2. Normal. Orang gila tidak wajib.
3. Akil baligh. Anak kecil tidak wajib.
4. Mukim. Orang musafir (sedang dalam perjalanan) tidak wajib Jumat.
5. Sehat. Orang sakit tidak wajib shalat Jumat.
Orang yang tidak wajib melaksanakan shalat Jumat, harus melaksanakan shalat dhuhur sebagai gantinya, kecuali orang gila.
Namun, apabila mereka ikut shalat Jum’at, shalatnya sah sebagai ganti dhuhur. Dan tidak perlu shalat dhuhur lagi.
HUKUM SHALAT JUM’AT BAGI WANITA
Seperti disinggung di atas, wanita tidak wajib shalat Jum’at tapi boleh mengikuti shalat Jum’at tanpa perlu mengulangi shalat dhuhur. Bahkan, sebaiknya ikut menghadiri shalat Jum’at (Lihat kitab Bughiyatul Mustarsyidin bab Shalat Jum’at, dan kitab al-Majmuk Syarhul Muhadzdzab). Teks aslinya demikian:
مسألة يجوز لمن لا تلزمه الجمعة كعبد ومسافر وامرأة أن يصلي الجمعة بدلا عن الظهر وتجزئه بل هي أفضل لأنها فضل أهل الكمال ولا تجوز إعادتها ظهرا بعد حيث كملت ضروطها
Artinya: Bagi yang tidak wajib shalat Jum’at seperti musafir dan wanita boleh melaksanakan shalat Jum’at sebagai ganti dari shalat dzuhur. Itu sah bahkan lebih utama. Karena hal itu keutamaan bagi yang memenuhi syarat. Dan tidak boleh mengulangi shalat zhuhur.
HUKUM MAKMUM YANG KETINGGALAN RAKAAT SHALAT JUM’AT
(a) Bagi makmum yang ketinggalan satu rakaat shalat Jum’at (makmum masbuq), maka dia cukup menambah satu rak’at yang ketinggalan setelah imam mengucapkan salam.
(b) Bagi yang ketinggalan dua raka’at dan cuma kebagian sujud atau duduk tahiyat bersama imam, maka harus menyempurnakan empat raka’at seperti layaknya shalat dhuhur.
(c) Bagi yang ketinggalan shalat Jum’at sama sekali, maka harus mengganti dengan shalat dhuhur (Al Mughni wasy Syarhul Kabir 2/158).
Dasar hukum, hadits riwayat Imam Zuhri dari Abu Hurairah:
من أدرك ركعة من الجمعة فقد أدركها وليضف إليها أخرى وإن أدركهم جلوسا صلى أربعا وفى بعض الروايات صلى الظهر أربعا