BERLOMBA MASUK SURGA DAN PENGHUNI NERAKA MAYORITAS ADALAH WANITA

Dialog antara Ustadz dan seorang santri yang lugu dan sederhana bernama Bejo.

Ustadz : Marilah kita berlomba-lomba untuk bisa masuk surga!

Bejo : Maaf pak ustad saya tidak berminat ikut berlomba-lomba musuk surga.

Ustadz : Kenapa?

Bejo : Saya hanya ingin berjalan seperti apa adanya.

Ustad : (Heran???) Apa kamu tidak ingin berlomba-lomba masuk surga seperti kami semua???

Bejo : Maaf pak ustadz, bukanya saya tidak ingin masuk surga, tetapi saya rasa kalau saya ikut berlomba-lomba seperti yang lain, saya takut seperti waktu Pemilu CALEG atau CAPRES, yang berusaha sikut sana sikut sini dan menghalalkan segala cara supaya bisa masuk surga. Padahal setan saja dengan sesama setan tidak pernah sikut sana sikut sini untuk masuk neraka.

Ustadz : …???!

HADITS YANG MENYATAKAN PEGHUNI NERAKA KEBANYAKAN ADALAH WANITA

Diriwayatkan dari Abu Sa’id al Khudriy radhiyallahu anhu, ia berkata: “Suatu ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam keluar pada hari raya Idul Adha atau Idul Fitri menuju tempat shalat dan melalui sekelompok wanita. Beliau bersabda,’Wahai kaum wanita bersedekahlah, sesungguhnya aku telah diperlihatkan bahwa kalian adalah mayoritas penghuni neraka.’ Mereka bertanya,’Mengapa wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab,’Kalian banyak melaknat dan durhaka terhadap suami. Dan tidaklah aku menyaksikan orang yang memiliki kekurangan akal dan agama yang dapat menghilangkan akal kaum laki-laki yang setia daripada salah seorang diantara kalian. Mereka bertanya,’Apa yang dimaksud dengan kekurangan agama dan akal kami wahai Rasulullah?’ Beliau menjawab,’Bukankah kesaksian seorang wanita sama dengan separuh dari kesaksian seorang pria?’ Mereka menjawab,’Benar.’ Beliau berkata lagi,’Bukankah apabila wanita mengalami haidh maka dia tidak melakukan shalat dan puasa?’ Mereka menjawab,’Benar.’ Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam berkata,’itulah (bukti) kekurangan agamanya.’ (HR. Bukhari)

Mengapa Wanita Menjadi Mayoritas Penghuni Neraka?

Di dalam kisah gerhana matahari yang mana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan para shahabatnya melakukan shalat gerhana dengan shalat yang panjang, beliau melihat Surga dan neraka. Ketika beliau melihat neraka beliau bersabda kepada para shahabatnya:

“ … Dan aku melihat neraka maka tidak pernah aku melihat pemandangan seperti ini sama sekali, aku melihat kebanyakan penduduknya adalah kaum wanita. Para shahabat pun bertanya: “Wahai Rasulullah, Mengapa (demikian)?” Beliau menjawab: “Karena kekufuran mereka.” Kemudian mereka bertanya lagi: “Apakah mereka kufur kepada Allah?” Beliau menjawab:“Mereka kufur (durhaka) terhadap suami-suami mereka, kufur (ingkar) terhadap kebaikan-kebaikannya. Kalaulah engkau berbuat baik kepada salah seorang di antara mereka selama waktu yang panjang kemudian dia melihat sesuatu pada dirimu (yang tidak dia sukai) niscaya dia akan berkata: ‘Aku tidak pernah melihat sedikitpun kebaikan pada dirimu.’ ” (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas radliyallahu ‘anhuma).

Beberapa hadits menjelaskan bahwa kebanyakan penghuni neraka adalah wanita, diantaranya adalah hadits yang diriwatatkan oleh Abu Sa’id Al Khudhri rodhiyallohu ‘anhu:

خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي أَضْحَى أَوْ فِطْرٍ إِلَى الْمُصَلَّى فَمَرَّ عَلَى النِّسَاءِ فَقَالَ يَا مَعْشَرَ النِّسَاءِ تَصَدَّقْنَ فَإِنِّي أُرِيتُكُنَّ أَكْثَرَ أَهْلِ النَّارِ فَقُلْنَ وَبِمَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ تُكْثِرْنَ اللَّعْنَ وَتَكْفُرْنَ الْعَشِيرَ مَا رَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِينٍ أَذْهَبَ لِلُبِّ الرَّجُلِ الْحَازِمِ مِنْ إِحْدَاكُنَّ قُلْنَ وَمَا نُقْصَانُ دِينِنَا وَعَقْلِنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ أَلَيْسَ شَهَادَةُ الْمَرْأَةِ مِثْلَ نِصْفِ شَهَادَةِ الرَّجُلِ قُلْنَ بَلَى قَالَ فَذَلِكِ مِنْ نُقْصَانِ عَقْلِهَا أَلَيْسَ إِذَا حَاضَتْ لَمْ تُصَلِّ وَلَمْ تَصُمْ قُلْنَ بَلَى قَالَ فَذَلِكِ مِنْ نُقْصَانِ دِينِهَا

Rasulullah Shollallohu ‘alaihi wasallam pernah keluar di waktu Idul-Adha atau Idul-Fitri menuju tempat shalat. Lalu beliau lewat bertemu para wanita untuk bersabda ‘hai para wanita, shadaqahlah! Sungguh saya telah menyaksikan kalianlah lebih banyaknya penghuni neraka’. Sontak mereka berkata ‘kenapa ya Rasulallah?’. Nabi bersabda ‘kalian sering melaknat dan mengkufuri suami. Saya belum pernah mengerti orang-orang yang kurang akal dan agamanya yang lebih menghilangkan lubb (akal yang bersih dari hawa-nafsu dan emosi) daripada seorang kalian’Mereka bertanya ‘bagaimana kurangnya agama dan akal kami, ya Rasulallah?’. Nabi bersabda ‘bukankah (Allah menentukan) persaksian seorang wanita semisal setengah persaksian seorang pria?’. Mereka menjawab ‘betul’. Nabi bersabda ‘itu karena kurangnya akalnya. Bukankah jika haid tidak shalat dan tidak berpuasa?’. Mereka berkata ‘betul’. Nabi shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda ‘itu karena kurangnya agamanya’.” (Shohih Bukhori, no.304 dan Shohih Muslim, no.132)

Namun dalam riwayat lain dijelaskan bahwa kebanyakan penghuni surga juga wanita :

عنْ مُحَمَّدٍ، قَالَ: إِمَّا تَفَاخَرُوا وَإِمَّا تَذَاكَرُوا: الرِّجَالُ فِي الْجَنَّةِ أَكْثَرُ أَمِ النِّسَاءُ؟ فَقَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ: أَوَ لَمْ يَقُلْ أَبُو الْقَاسِمِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ أَوَّلَ زُمْرَةٍ تَدْخُلُ الْجَنَّةَ عَلَى صُورَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ، وَالَّتِي تَلِيهَا عَلَى أَضْوَإِ كَوْكَبٍ دُرِّيٍّ فِي السَّمَاءِ، لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ زَوْجَتَانِ اثْنَتَانِ، يُرَى مُخُّ سُوقِهِمَا مِنْ وَرَاءِ اللَّحْمِ، وَمَا فِي الْجَنَّةِ أَعْزَبُ

“Dari Muhammad berkata: Mungkin mereka saling membangga-banggakan diri atau menyebut-nyebut bahwa kaum lelaki lebih banyak disurga dari pada kaum wanita, lalu Abu Hurairah berkata: Bukankah Abu Al Qasim Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Sesungguhnya golongan pertama yang masuk surga wujudnya seperti bulan di malam purnama, golongan selanjutnya wujudnya seperti bintang paling terang di langit dan setiap lelaki diantara mereka memiliki dua istri, tulang betis keduanya terlihat dari baik daging dan disurga tidak ada orang bujang.”(Shohih Muslim, no.2834)

Sekilas, nampak ada pertentangan antara 2 hadits diatas, dimana hadits yang pertama menjelaskan bahwa kebanyakan penghuni neraka adalah wanita, sebaliknya hadits kedua menjelaskan bahwa kebanyakan penghuni surga adalah wanita. Para ulama’ memberikan penjelasan berbeda menanggapi dua riwayat yang seakan-akan bertentangan tersebut ;

1. Kedua hadits diatas mengisyaratkan bahwa jumlah wanita dudunia ini lebih banyak daripada laki-laki, karena itu baik disurga atau dineraka kebanyakan penghuninya adalah wanita.

2. Memang benar kebanyakan penghuni neraka adalah wanita sebelum Nabi memberikan syafa’atnya kepada orang-orang muslim ahli maksiat yang masuk neraka, setelah Nabi memberikan syafa’at pada ahli maksiat yang masuk neraka, dan banyak wanita ahli maksiat yang dikeluarkan dari neraka, akhirnya kebanyakan penghuni surga adalah wanita.

3. Yang dilihat Nabi pada saat itu memang kebanyakan penghuni neraka adalah wanita, namun ini tidak menutup kemungkinan jumlahnya mengalami perubahan.

Bagaimana pun, pesan yang ingin disampaikan dalam hadits yang menjelaskan bahwa kebanyakan penghuni neraka, seperti yang diriwayatkan Abu Sa’id Al Khudzri diatas adalah peringatan bagi wanita agar selalu mawas diri, memperbanyak melakukan kebaikan, menjaga lisannya dari ucapan-ucapan dosa, seperti melaknat seseorang dan berbuat baik terhadap suaminya, karena kebanyakan dari wanita kurang bisa menjaga lisannya dan kurang taat dan berani terhadap suaminya.

Jadi, hadits diatas sama sekali tidak bertentangan dengan realitas yang ada dimana kebanyakan yang memenuhi majlis-majlis ta’lim atau acara acara dan ritual keagamaan adalahg wanita, sebab yang ditekankan oleh nabi adalah kurang taatnya seorang wanita terhadap suaminya dan kurang bisa menjaga ucapannya, dua hal ini yang menjadi penyebab utama wanita masuk neraka.

Wallohu a’lam.

Referensi :

Syarah Shohih Muslim Lin-Nawawi, Juz : 2 Hal : 66-67

حدثنا محمد بن رمح بن المهاجر المصري، أخبرنا الليث، عن ابن الهاد، عن عبد الله بن دينار، عن عبد الله بن عمر، عن رسول الله صلى الله عليه وسلم أنه قال: «يا معشر النساء، تصدقن وأكثرن الاستغفار، فإني رأيتكن أكثر أهل النار» فقالت امرأة منهن جزلة: وما لنا يا رسول الله أكثر أهل النار؟ قال: «تكثرن اللعن، وتكفرن العشير، وما رأيت من ناقصات عقل ودين أغلب لذي لب منكن» قالت: يا رسول الله، وما نقصان العقل والدين؟ قال: ” أما نقصان العقل: فشهادة امرأتين تعدل شهادة رجل فهذا نقصان العقل، وتمكث الليالي ما تصلي، وتفطر في رمضان فهذا نقصان الدين ” وحدثنيه أبو الطاهر، أخبرنا ابن وهب، عن بكر بن مضر، عن ابن الهاد بهذا الإسناد مثله

وأما أحكام الحديث ففيه جمل من العلوم منها الحث على الصدقة وأفعال البر والإكثار من الاستغفار وسائر الطاعات وفيه أن الحسنات يذهبن السيئات كما قال الله عزوجل وفيه أن كفران العشير والإحسان من الكبائر فإن التوعد بالنار من علامة كون المعصية كبيرة كما سنوضحه قريبا إن شاء الله تعالى وفيه أن اللعن أيضا من المعاصي الشديدة القبح وليس فيه أنه كبيرة فإنه صلى الله عليه وسلم قال تكثرن اللعن والصغيرة إذا أكثرت صارت كبيرة

Syarah Shohih Muslim Lin-Nawawi, Juz : 17 Hal : 66-67

حدثني عمرو الناقد، ويعقوب بن إبراهيم الدورقي، جميعا عن ابن علية – واللفظ ليعقوب – قالا: حدثنا إسماعيل ابن علية، أخبرنا أيوب، عن محمد، قال: إما تفاخروا وإما تذاكروا: الرجال في الجنة أكثر أم النساء؟ فقال أبو هريرة: أو لم يقل أبو القاسم صلى الله عليه وسلم: «إن أول زمرة تدخل الجنة على صورة القمر ليلة البدر، والتي تليها على أضوإ كوكب دري في السماء، لكل امرئ منهم زوجتان اثنتان، يرى مخ سوقهما من وراء اللحم، وما في الجنة أعزب؟

قال القاضي ظاهر هذا الحديث أن النساء أكثر أهل الجنة وفي الحديث الآخر أنهن أكثر أهل النار قال فيخرج من مجموع هذا أن النساء أكثر ولد آدم قال وهذا كله فى الآدميات والافقد جاء للواحد من أهل الجنة من الحور العدد الكثير

Dalilul Falihin, Juz : 4 Hal : 423

قال الحافظ: وفي حديث أبي سعيد عند مسلم في صفة أدنى أهل الجنة «ثم يدخل عليه زوجتاه» ولأبي يعلى عن أبي هريرة «فدخل الرجل على ثنتين وسبعين زوجة مما ينشىء الله زوجتين من ولد آدم» واستدل أبو هريرة بهذا الحديث على أن النساء في الجنة أكثر من الرجال كما أخرجه عنه مسلم في «صحيحه» وهو واضح، لكن يعارضه قوله في حديث الكسوف «أكثر أهل النار» . ويجاب بأنه لا يلزم من كون أكثرهن في النار، نفى كون أكثرهن في الجنة لكن يشكل عليه حديث اطلعت الخ، ويحتمل أن الراوي رواه بالمعنى الذي فهمه من أن كونهن أكثر ساكني النار يلزم منه كونهن أقل ساكني الجنة وليس ذلك بلازم لما قدمته، ويحتمل أن يكون ذلك في أول الأمر قبل خروج العصاة من النار بالشفاعة والله أعلم. قال شيخ الإسلام زكريا: ويجاب أيضاً بأن المراد بكونهن أكثر أهل النار نساء الدنيا وبكونهن أكثر أهل الجنة نساء الآخرة فلا تنافي اهـ

Mir’atul Mafatih Syarah Misykatul Mashobih, Juz : 1 Hal : 80-81

أكثر أهل النار) –إلى أن قال- ، ولا يعارض هذا ما أخرجه أبويعلى عن أبي هريرة في حديث الصور الطويل مرفوعاً: ((فيدخل الرجل على اثنتين وسبعين زوجة مما ينشئ الله وزوجتين من ولد آدم)) وغير ذلك من الأحاديث الدالة على كون الزوجتين من نساء الدنيا، وكثرة النساء في الجنة دون النار لأنه يحتمل أن يكون ذلك في أول الأمر قبل خروج العصاة من النار بالشفاعة، وقيل: كانت الأكثرية عند مشاهدته إذ ذاك ولا تنسحب على مجموع الزمان، فتأمل