KISAH TAWAKALNYA PARA ULAMA SUFI DALAM MENJALANI HIDUP
وقيل: جاع النوري فِي البادية فهتف بِهِ هاتف أيما أحب إليك سب أَوْ كفاية فَقَالَ: الكفاية فليس فوقها نهاية فبقي سبعة عشر يوما لَمْ يأكل.
وَقَالَ أَبُو عَلَى الروذباري إِذَا قَالَ الفقير بَعْد خمسة أَيَّام أنا جائع فألزموه بالسوق ومروه بالعمل والكسب.
وقيل: نظر أَبُو تراب النخشبي إِلَى صوفي مد يده عَلَى قشر بطيخ ليأكله بَعْد ثلاثة أَيَّام فَقَالَ: لَهُ لا يصلح لَك التصوف الزم السوق
وَقَالَ أَبُو يعقوب الأقطع البصرى: جعت مرة بالحرم عشرة أَيَّام فوجدت ضعفا فحدثني نفسي فخرجت إِلَى الوادي لعلى أجد شَيْئًا يسكن ضعفى فرأيت سلجمة مطروحة فأخذتها فوجدت فِي قلبي منها وحشة وكأن قائلا يَقُول لي جعت عشرة أَيَّام فآخره يَكُون حظك سلجمة متغيرة فرميت بِهَا ودخلت الْمَسْجِد فقعدت فَإِذَا أنا برجل أعجمي جلس بَيْنَ يدي ووضع قمطرة وَقَالَ هذه لَك فَقُلْتُ كَيْفَ خصصتني بِهَا فَقَالَ: اعلم أنا كُنَّا فِي البحر منذ عشرة أَيَّام وأشرفت السفينة عَلَى الغرق فنذر كُل واحد منا إِن خلصنا اللَّه تَعَالَى أَن يتصدق بشيء ونذرت أنا إِن خلصني اللَّه تَعَالَى أَن أتصدق بِهَذِهِ عَلَى أول من يقع بصرى عَلَيْهِ من المجاورين وأنت أول من لقيته فَقُلْتُ: افتحها ففتحه فَإِذَا فِيهَا كعك سميد مصري ولوز مقشور وسكر كعاب فقبضت قبضة من ذا وقبضة من ذا وقبضة من ذا وقلت: رد الباقي إِلَى صبيانك هُوَ هدية منى لكم وَقَدْ قبلتها ثُمَّ قُلْت فِي نفسي: رزقك يسير إليك من عشرة أَيَّام وأنت تطلبه من الوادي.
(1/306)
الرسالة القشيرية
Dan dikatakan :
An-Nuriy berada di padang sahara dalam keadaan kelaparan. kemudian terdengar suara yang tidak diketahui darimana asalnya : “Yang mana yang lebih kamu sukai antara cacian dengan kecukupan” ?
Dia menjawab : Kecukupan yang tidak ada puncak yang mengunggulinya.
kemudian tetap dalam keadaannya selama 17 hari tanpa makan.
Abu Ali ar-Rudzbariy berkata : Ketika al-faqir (orang yang sangat membutuhkan rohmat Allah) berkata setelah 5 hari : ” Saya lapar “.
Maka para ulama mengharuskannya pergi ke pasar dan memerintahkannya untuk bekerja dan berusaha.
Dikatakan : Abu Turob an-Nakhsabiy melihat seorang sufi mengulurkan tangannya pada kulit semangka (biththikh) untuk dimakan setelah 3 hari.
Maka Abu Turob berkata padanya : Kamu tidak layak menjalani tasawwuf pergilah ke pasar.
Abu Ya’qub al-aqtho’ al-Bishriy berkata :
Satu kali saya kelaparan di tanah haram selama 10 hari, sehingga saya menjadi lemah, kemudian saya bicara pada diri sendiri. Maka saya keluar ke lembah agar menemukan sesuatu yang bisa menenangkan kelemahanku.
Kemudian saya melihat lobak yang dibuang, saya pun mengambilnya, namun di hati saya timbul rasa gelisah yang seakan seperti orang yang berkata :”Engkau kelaparan selama 10 hari kemudian akhirnya bagianmu sebuah lobak yang telah berubah”.
Maka aku melempar lobak itu, masuk masjid dan aku duduk, tiba-tiba aku bertemu seorang lelaki ajam (bukan orang arab) duduk didepanku dan meletakkan sebuah tas sambil berkata : “Ini untukmu”.
Aku berkata padanya :
“Bagaimana bisa kamu mengistimeakan aku dengan memberikan tas ini untukku”.
Dia berkata :
Ketahuilah sebelumnya kami berada di lautan selama 10 hari dan perahu yang ku naiki nyaris tenggelam maka masing-masing dari kami bernadzar jika Allah menyelamatkan kami untuk menyedekahkan sesuatu dan aku bernadzar jika Allah menyelamatkanku untuk menyedekahkan ini pada orang yang pertama kutemui di bashroh(kota di Irak) dari orang yang mujawir (bertetangga) dan kamu adalah orang yang pertama kutemui.
Aku berkata : “Bukalah….”
Dia pun membukanya, ternyata tas itu berisi kue tepung putih dari mesir, buah badam yang dikupas, dan gula berbentuk dadu.
Aku pun mengambilnya masing-masing satu dari ketiganya, kemudian berkata : “Kembalikan sisanya kepada anak-anak kecilmu, itu hadiah dariku untukmu dan aku telah menerimanya”.
Kemudian aku berkata pada diriku : Rizqimu begitu mudah bagimu daripada 10 hari dan kamu mencarinya di lembah.
Wallohu A’lam.