MENGANGAMALKAN DO’A NURBUAT DAN DO’A YANG LAIN YANG TIDAK MA’TSUROH
Do’a Nurbuat mungkin berasal dari kata bahasa Arab Nurun Nubuwwah (Arab, نور النبوة ) atau cahaya kenabian. Nurbuat adalah do’a yang dipercaya memiliki banyak khasiat antara lain seperti Dapat disayangi oleh musuh, jika dibaca ketika hendak keluar rumah. Dapat menjadi penjaga rumah dari gangguan jin, sihir, santet dan bahaya lainnya, jika ditulis lalu disimpan di dalam rumah, dan lain lain.
Do’a Nurbuat biasa terdapat dalam kumpulan do’a Majmuk Syarif (مجموع شريف) yang biasa menjadi buku pegangan para santri.
DALIL DASAR DO’A NURBUAT
Sebagian kecil yakni beberapa kalimat pertama dari do’a nurbuat tampaknya berasal dari hadits Jibril yang mengajarkan kepada Nabi saw, tentang do’a untuk mengobati mata kedua cucunya Hasan dan Husain berdasarkan hadits riwayat Ibnu Asakir di bawah ini.
Ibnu Katsir dalam Tafsir Ibnu Katsir meriwayatkan sebuah hadits riwayat Ibnu Asakir :
عن علي – رضي الله عنه – : ( أن جبريل أتى النبي صلى الله عليه وسلم فوافقه مغتماً فقال : يا محمد ، ما هذا الغم الذي أراه في وجهك ؟ قال ” الحسن والحسين أصابتهما عين ” قال : صدِّق بالعين ، فإن العين حق ، أفلا عوذتهما بهؤلاء الكلمات ؟ قال : ” وما هن يا جبريل ” قال : قل اللهم ذا السلطان العظيم ، ذا المن القديم ، ذا الوجه الكريم ، ولي الكلمات التامات ، والدعوات المستجابات ، عافِ الحسن والحسين من أنفس الجن وأعين الإنس
فقالها النبي صلى الله عليه وسلم فقاما يلعبان بين يديه ، فقال النبي صلى الله عليه وسلم : ” عوّذوا أنفسكم ونساءكم وأولادكم بهذا التعويذ ، فإنه لم يتعوذ المتعوذون بمثله
Dari Ali bin Abi Thalib bahwa malaikat Jibril datang pada Nabi yang sedang tampak sedih. Jibril bertanya: Wahai Muhammad, kenapa wajahmu tampak sedih? Nabi menjawab: Hasan dan Husain sedang sakit mata. Jibril berkata: sembuhkan matanya karena mata punya hak. Apakah kamu tidak mendo’akan keduanya dengan kalimat-kalimat itu? Nabi bertanya: Kalimat apa? Jibril menjawab:
Katakan
“اللهم ذا السلطان العظيم ذا المن القديم ، ذا الوجه الكريم ، ولي الكلمات التامات ، والدعوات المستجابات ، عافِ الحسن والحسين من أنفس الجن وأعين الإنس”
Kemudian Nabi mengucapkan do’a tersebut maka Hasan dan Husain langsung dapat berdiri dan bermain di sekitar Nabi.
Nabi bersabda: Mintalah perlindungan untuk dirimu, istrimu dan anak-anakmu dengan do’a ini.
Namun ada perbedaan sedikit yaitu pada kata “dza” pada hadits dan “dzi” pada do’a Nurbuat yang walaupun tidak merubah makna akan tetapi secara gramatika bahasa Arab kurang tepat walaupun bisa saja dengan mengira ngira huruf jer.
Karena do’a Nurbuat disebut juga dengan doa Jibril, maka kemungkinan ulama pertama yang memperkenalkan doa ini mengambilnya dari hadits di atas yang kemudian ditambah sendiri dengan bacaan yang lain.
Dapatlah disimpulkan bahwa do’a Nurbuat adalah sebagiannya berdasarkan hadits riwayat Ibnu Asakir sedangkan sebagian teks yang lain tidak berdasar hadits (tidak ma’tsurah)
HUKUM DO’A NURBUAT DAN DO’A LAIN YANG BUKAN DARI NABI
Menanyakan hukum do’a Nurbuat sebenarnya sama dengan menanyakan pertanyaan umum seperti ini:
Bolehkah membaca do’a yang tidak atau bukan berasal dari Nabi?
Menurut AlManawi dalam kitab Faidhul Qadir hukumnya boleh akan tetapi do’a yang berasal dari Nabi lebih utama.
ويسن لهم الدعاء له بحضرته وفي غيبته بالمأثور وبغيره، والمأثور أفضل
Yang terpenting dalam do’a tersebut tidak mengandung kalimat yang bertentangan dengan syariah.
Untuk do’a saat di dalam shalat 5 waktu (bukan setelah atau sebelum shalat), terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang boleh tidaknya do’a yang berasal dari al Qur’an dan hadits (ma’tsuroh) dan yang bukan berasal dari al Qur’an dan hadtis.
Rinciannya sebagai berikut:
Pertama, do’a yang berasal dari al Qur’an dan hadits hukumnya boleh secara ijmak (kesepakatan) ulama kecuali pendapat Nakha’i dan Thawus dan sebagian pendapat dalam madzhab Hanafi yang hanya membolehkan do’a yang berasal dari al Qur’an saja.
Kedua, do’a yang berasal dari para Sahabat dan kalangan salaf as-shalih hukumnya sama dengan yang pertama yakni boleh kecuali pendapat Nakha’i dan Thawus.
Ketiga, do’a yang menyerupai do’a ma’tsur ada perbedaan ulama antara yang membolehkan dan yang tidak.
Intinya, bahkan dalam shalat pun boleh seorang muslim berdo’a dengan do’a yang bukan berasal dari al Qur’an dan hadits asalkan do’anya untuk kebaikan, baik kebaikan dunia maupun kebaikan akhirat.
Apalagi, kalau do’a itu di luar shalat seperti do’a Nurbuat dan yang lain.
TEKS BACAAN DOA NURBUAT
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ وَاَفْضَلُ الصَّلاَةِ وَاَتَمُّ التَّسْلِيْمِ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَليٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ
اَللّٰهُمَّ ذِى السُّلْطَانِ الْعَظِيْمِ ، وَذِى الْمَنِّ الْقَدِيْمِ ، وَذِي الْوَجْهِ الْكَرِيْمِ ، وَوَلِيِّ الْكَلِمَاتِ التَّآمَّاتِ ، وَالدَّعَوَاتِ الْمُسْتَجَابَةِ ، عَاقِلِ الْحَسَنِ وَالْحُسَيْنِ مِنْ اَنْفُسِ الْحَقِّ ، عَيْنِ الْقُدْرَةِ والنَّاظِرِيْنَ ، وَعَيْنِ الْاِنْسِ وَالْجِنِّ ، وَاِنْ يَّكَادُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَيُزْ لِقُوْنَكَ بِاَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا الذِّكْرَ وَيَقُوْلُوْنَ اِنَّهُ لَمَجْنُوْنَ ، وَمَا هُوَ اِلاَّ ذِكْرٌ لِلْعَالَمِيْنَ ، وَمُسْتَجَابُ لُقْمَانَ الْحَكِيْمِ ، وَوَرِثَ سُلَيْمَانُ دَوُدَ عَلَيْهِمَا السَّلَامُ الْوَدُوْدُ ذُو الْعَرْشِ الْمَجِيْدِ ، طَوِّلْ عُمْرِيْ ، وَصَحِّحْ اَجْسَادِيْ ، وَاقْضِ حَاجَتِيْ ، وَاَكْثِرْ اَمْوَالِيْ وَاَوْلَادِيْ ، وَحَبِّبْ لِلنَّاسِ اَجْمَعِيْنَ ، وَتَبَاعَدِ الْعَدَاوَةَ كُلَّهَا مِنْ بَنِيْ آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ ، مَنْ كَانَ حَيًّا وَّيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَي الْكَافِرِيْنَ ، وَقُلْ جَآءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ ، اِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوْقًا ، وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْاٰنِ مَاهُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِيْنَ ، وَلَايَزِيْدُ الظَّالِمِيْنَ اِلَّا خَسَارًا ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ ، وَسَلَامٌ عَلَي الْمُرْسَلِيْنَ ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ ، وَصَلَّى اللهُ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَأَتْبَاعِهِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ
Artinya: Ya Allah, Dzat Yang memiliki kekuasaan yang agung, yang memiliki anugerah yang terdahulu, memiliki wajah yang mulia, menguasai kalimat-kalimat yang sempurna, dan doa-doa yang mustajab, penanggung Hasan dan Husain dari jiwa-jiwa yang haq, dari pandangan mata yang memandang, dari pandangan mata manusia dan jin.
Dan sesungguhnya orang-orang kafir benar-benar akan menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, ketika mereka mendengar Al-Quran dan mereka berkata: “Sesungguhnya ia (Muhammad) benar-benar orang yang gila, dan Tiadalah itu semua melainkan sebagai peringatan bagi seluruh alam. Allah yang mengabulkan do’a Luqmanul Hakim dan mewariskan Sulaiman bin Daud A.S. Allah adalah Dzat Yang Maha Pengasih lagi memiliki singgasana yang Mulia, panjangkanlah umurku, sehatlah jasad tubuhku , kabulkan hajatku, perbanyakkanlah harta bendaku dan anakku, cintakanlah semua manusia, dan jauhkanlah permusuhan dari anak cucu Nabi Adam A.S., orang-orang yang masih hidup dan semoga tetap ancaman siksa bagi orang-orang kafir. Dan katakanlah: “Yang haq telah datang dan yang batil telah musnah, sesungguhnya perkara yang batil itu pasti musnah”.
Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman, dan Al-Quran tidak akan menambah kepada orang-orang yang berbuat aniaya melainkan hanya kerugian. Maha Suci Allah Tuhanmu Tuhan Yang Maha Mulia dari sifat-sifat yang di berikan oleh orang-orang kafir. Dan semoga keselamatan bagi para Rasul. Dan segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam.
HUKUM DO’A MINTA PANJANG UMUR
Do’a meminta atau memohon diberi panjang umur itu boleh, tidak dilarang.
Ibnu Hajar Al-Haitami dalam Al-Fatawa al-Fiqhiyah Al-Kubro mengatakan :
( ويجوز الدعاء بطول العمر، كما دعا به النبي صلى الله عليه وسلم لأنس)
Boleh berdo’a panjang umur sebagaimana do’a Nabi kepada Anas.
Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dari Anas di mana ibu Anas meminta Nabi agar mendo’akan Anas. Nabi mendo’akan Anas demikian :
اللهم أكثر ماله وولده، وبارك له فيما أعطيته
Artinya: Ya Allah, perbanyaklah harta Anas dan anaknya. Dan berkatilah yang Engkau berikan padanya.
Menurut Bukhari, do’a Nabi ini berisi do’a panjang umur.
Dalam riwayat lain Nabi besabda:
اللهم أكثر ماله وولده، وأطل حياته، واغفر له
Artinya: Ya Allah banyakkanlah harta Anas dan anaknya. Dan panjangkanlah umurnya. Dan maafkanlah dosanya.