JANGAN BERLAMA-LAMA DISAAT KITA MENJENGUK ORANG YANG SEDANG SAKIT
Di dalam kitab Alf Qishshah Wa Qishshah karya Hani Al-Hajj disebutkan bahwa Muhammad bin Hafash menjenguk tetangganya yang sedang sakit. Dia adalah seorang waliyullah bernama Basyar Al-Hafi atau ada yang menyebut Bisyr Al-Hafi.
Basyar Al-Hafi merupakan seorang wali Allah yang unik sebab sebelum menjadi wali dia dikenal sebagai berandalan. Nama lengkapnya Abu Nashr Basyar bin al-Harits al-Hafi.
Dikisahkan di dalam kitab tersebut bahwa ketika Muhammad bin Hafash menjenguk Basyar Al-Hafi yang sedang sakit, tiba-tiba ada orang yang berkata. Orang ini sangat senang berada di dekat Basyar Al-Hafi sehingga dia lama sekali berada di rumah Basyar Al-Hafi.
“Ya Syekh, berwasiatlah engkau kepadaku.” kata orang tersebut.
Basyar yang sedang terbaring sakit, menjawab dengan kalimat singkat
“Aku berwasiat kepadamu, jika kau menjenguk orang sakit, mbok ya jangan lama-lama!”
Mendengar jawaban itu, orang yang bertanya langsung pamitan.
Sebenarnya nasihat ini juga berlaku kepada siapa saja yang sedang menjenguk orang sakit. Tak perlu berlama-lama apalagi mengajak si sakit ngobrol ngalor-ngidul yang tak berguna apalagi membahas politik.
KEUTAMAAN MENJENGUK ORANG SAKIT
(KITAB LUBABUL HADITS MATAN TANQIHUL QAUL)
بسم الله الرحمن الرحيم
Bab Ke 36 Keutamaan Menjenguk Orang Sakit
(الباب السادس والثلاثون): في فضيلة عيادة المريض
.
Nabi Shollallohu alaihi wasallam bersabda: {” Jenguklah orang sakit dan iringkanlah jenazah karena bisa mengingatkan akherat.”}
قال النبي عليه السلام: {عُودُوا المَريضَ واتْبَعُوا الجَنَازَةَ تُذَكِّرْكُمُ الآخِرَةَ}
.
Nabi Shollallohu alaihi wasallam bersabda: {” Penjenguk orang sakit itu berjalan di kebun buah surga hingga dia kembali.”}
وقال صلى الله عليه وسلم: {عَائِدُ المَريضِ يَمْشي في مَخْرَفَةِ الجَنَّةِ حَتَّى يَرْجِعَ}
.
Nabi Shollallohu alaihi wasallam bersabda: {” Menjenguk orang sakit pada hari pertama adalah wajib dan pada hari berikutnya sunnah.”}
وقال عليه الصلاة والسلام: {عِيَادَةُ المريضِ أَوَّلَ يَوْمٍ فَرِيْضَةٌ وَمَا بَعْدَهَا سُنَّةٌ}
.
Nabi Shollallohu alaihi wasallam bersabda: {” Tidak wajib menjenguk orang sakit terkecuali setelah tiga hari.”}
وقال عليه الصلاة والسلام: {لا تَجِبُ عِيَادَةُ المريضِ إلاَّ بَعْدَ ثَلاَثةِ أيّامٍ}
.
Nabi Shollallohu alaihi wasallam bersabda: {“Barang siapa menjenguk orang sakit yang sholeh maka keluar bersamanya tujuhpuluh malaikat yang beristigfar untuknya, mereka keluar dari rumah si sakit dan masuk ke rumah si penjenguk.”}
وقال صلى الله عليه وسلم: {مَنْ عَادَ مَرِيضا صَالحا خَرَجَ مَعَهُ سَبْعُونَ مَلَكا يَسْتَغْفِرُونَ لَهُ، وَيَخْرُجُونَ مِنْ بَيْتِ المريض مَعَه وَيَدْخُلُونَ إلى بَيْتِهِ}
.
Nabi Shollallohu alaihi wasallam bersabda: {“Orang yang menjenguk orang sakit selalu berada di kebun buah surga. “}
وقال عليه السلام: {مَنْ عَادَ مَريضا لَمْ يَزَلْ في خُرفَةِ الجَنَّةِ}
.
Nabi Shollallohu alaihi wasallam bersabda: {“Penjenguk orang sakit berada dalam rahmat Allah dan ketika dia duduk disampingnya maka dia menyelam dalam rahmat tersebut.”}
وقال عليه السلام: {عَائِدُ المَريضِ يَخُوضُ في رَحْمَةِ الله تَعالى فإذا جَلَسَ عِنْدَهُ انْغَمَس فِيها}
.
Nabi Shollallohu alaihi wasallam bersabda: {“Tidak adanya penjengukan lebih berat daripada penyakitnya itu sendiri.”}
وقال عليه السلام: {عَدَمُ عِيَادَةِ المَريضِ أَشَدُّ عَلَيْهِ مِنْ مَرَضِهِ}
.
Nabi Shollallohu alaihi wasallam bersabda: {“Menjenguk orang sakit itu waktunya seperti antara dua pemerahan onta. “}
وقال عليه السلام: {العِيَادَةُ فَوَاقُ نَاقَةٍ}
.
Nabi Shollallohu alaihi wasallam bersabda: {“Sebagian dari kesempurnaan menjenguk orang sakit adalah meletakkan tangan diatas wajah atau tangan si sakit dan menanyakan bagaimana kondisinya, dan Kesempurnaan penghormatan diantara kalian adalah berjabat tangan.”}
وقال عليه السلام: {وَمِنْ تَمَامِ عِيَادَةِ المَريضِ أَنْ يَضَعَ أَحَدُكُمْ يَدَهُ عَلَى وَجْهِهِ أَوْ عَلَى يَدِهِ فَيَسْأَلُه كَيْفَ هُوَ وَتَمامُ تَحِيَّتِكم بَيْنَكُم المُصَافَحَةُ}