JANGANLAH MENGHINA ORANG LAIN KARENA SIAPAKAH YANG TAK BERDOSA

Siapa yang tak berdosa

  ROMADLON            Imam Ghozali rohimahulloh dalam karya spektakulernya Ihya Ulumaddin mengisahkan keagungan budi pekerti kita sebagai hamba Alloh yang sangat banyak dosa.

Kisah nyata ini agar di jadikan sebagai salah satu bahan renungan umat manusia agar semakin bisa introspeksi dan menghargai orang lain.

Dikisahkan bahwa salah satu tetangga Umar bin Dzar ra meninggal dunia, semasa hidupnya orang itu banyak berbuat dosa, sehingga masyarakat kebanyakan menjauhi jenazahnya dan enggan mensholatkanya. Akan tetapi, Umar bin Dzar ra tetap melayat dan mensholatkanya. Setelah jenazah tetangganya itu di masukan ke dalam liang lahat, Umar bin Dzar berdiri di mulut kubur dan berkata :

“Wahai fulan, semoga Alloh merahmatimu, sepanjang hidupmu engkau gunakan usiamu untuk meng Esa kan Alloh dan wajahmu selalu kau ajak sujud kepada Nya. Jika orang orang mengatakan bahwa engkau memiliki banyak dosa dan kesalahan, maka siapakah di antara kita yang tidak berbuat dosa dan kesalahan”.

Para pembaca…

Sebagai seorang muslim, kita hendaknya selalu berprasangka baik kepada jenazah saudar kita sesama muslim, meskipun dia adalah seorang yang fasik(banyak dosa). Sebab, kita tidak tahu bagaimanakah kedudukanya di sisi Alloh dan bagaimanakah akhir dari hidup kita sendiri kelak.

Jika yang kita jadikan alasan untuk berprasangka buruk kepada seseorang adalah dosa dosanya, lalu apakah kita lupa bahwa diri kita ini memiliki dosa yang sangat banyak dan mungkin lebih banyak dari dosa orang tersebut. Jika mau jujur, kita akan menyadari bahwa sesungguhnya diri kita memiliki dosa yang lebih banyak dari orang lain. Mengapa demikian?

Bukankah kita mengetahui semua keburukan kita dan tidak mengetahui semua keburukan orang lain?

Sungguh memalukan seseorang yang senang di puji padahal dia mengetahui betapa buruknya dirinya, dan sungguh mengherankan seseorang yang suka mencela orang lain, padahal dia tidak mengetahui semua kebaikan yang terdapat pada orang yang di celanya.

Jika kau ingin tahu kedudukanmu di sisi tuhanmu, maka lihatlah kualitas sholatmu