TAHUN BARU 2015 SEBAGAI MOTIVASI MEMPERBAIKI JATI DIRI
TAHUN 2015 tinggal beberapa menit lagi akan datang. Seluruh masyarakat dunia menanti datangnya tahun baru masehi ini dengan bermacam aktifitas dan harapan serta do’a, tergantung kepada doktrin keluarga atau budaya lingkungan atau ajaran agama dan bahkan negaranya masing masing. Para pemuda dengan jiwa darah mudanya saling mengisi dengan aktifitas masing masing perkumpulan. Dengan hal hal yang kadang bermanfaat dan kadang kurang bermanfaat.
Hal itu dapat di maklumi, karena yang namanya anak muda kondisi kejiwaanya masih labil dan penuh gejolak. Begitu pula para orang tua yang merayakan dengan keluarga dengan berlibur dan berwisata ke tempat tempat yang terkadang lebih tidak pantas untuk pendidikan anak.
Ini juga dapat di maklumi karena memang tujuan asli dari para orang tua adalah menghibur keluarga di saat libur yang hanya ada setahun sekali.
Tetapi, Sebenarnya ada banyak hal yang pantas kita pelajari dari datangnya tahun baru Masehi ini, yang kesemuanya berakibat baik untuk diri kita. Apalagi tahun baru sekarang ini berbarengan dengan hari di mana di lahirkanya sang nabi akhir zaman, Sayyidina Muhammad Saw.
Tahun baru yang tinggal hitungan menit lagi, memang kita perlu ber introspeksi diri atau koreksi diri dengan penuh konsentrasi dan ke ikhlasan, karena dengan datangnya tahun 2015 itu artinya kita semakin tambah dewasa tambah tua dan lebih dekat dengan mati…
Pernahkah kita berfikir bahwa nanti kita akan mati…? padahal itu adalah hak pereogratif Alloh semata yang artinya tidak ada yang tahu kapan kita akan mati
Pernahkah kita menghitung kesalahan dan dosa kita dalam setahun yang lalu dan kemudian bertaubat menangis meminta ampun kepada Alloh…
Pernahkah kita mencoba mengenali ni’mat ni’mat Alloh yang begitu banyak yang telah kita nikmati, sehingga kita nantinya akan bisa mensyukurinya kepada Alloh..
Pernahkah kita berfikir bahwa kita hanya seorang hamba yang seharusnya hanya tunduk dan patuh kepada Alloh Ta’ala…
Pernahkah kita mencoba menghitung berapakah umur kita yang di gunakan untuk sholat menyembah Alloh Swt.
Mari kita hitung bersama sama :
Kalau kita di beri umur selama 60 tahun maka, Kita akan menghadap Alloh dengan perhitungan seperti di bawah ini.
60 tahun di kurangi masa sebelum kita baligh yaitu 15 tahun bagi pria atau 9 tahun bagi wanita. Sehingga 60 di kurangi masa sebelum baligh menjadi 45 tahun bagi laki laki dan 51 tahun bagi wanita.
Kemudian, sisa umur 51 tahun (wanita)dan 45 tahun (pria) di kurangi waktu untuk kita tidur, normalnya orang tidur dalam satu hari satu malam adalah 8 jam. Maka kita hitung begini : 8 jam di kalikan 30 hari(1 bulan) di kalikan 12(1 tahun) di kalikan 60 tahun (umur kita) hasilnya adalah 172.800 jam. Kemudian kita jumlahkan jumlah jam dalam sehari dengan jumlah hari dalam 1 tahun, yaitu 24 jam di kalikan 365 hari, hasilnya adalah 8760 jam.
Kemudian, 8760 jam di gunakan untuk membagi jumlah jam tidur kita dalam 60 tahun, yaitu 172.800 di bagi 8.760 jam, hasilnya adalah 19, 72 tahun.
Berarti, 51 tahun dan 45 tahun di kurangi jumlah tidur kita dalam 60 tahun yaitu selama 19 tahun, adalah 32 tahun bagi wanita dan 26 tahun bagi pria.
Kemudian, sisa umur 26 tahun(pria) dan 32 tahun(wanita) di kurangi waktu yang kita gunakan untuk nonton tv dan facebook an, twiter an dan yang lainya. Kita alokasikan saja 5 jam dalam sehari. (3 jam nonton tv dan 2 jam Facebook an dan yang lainya). Maka, 5 jam di kalikan 30 hari di kalikan 12 bulan di kalikan 60 tahun umur kita, hasilnya adalah 108.000 jam, kemudian di bagi dengan jumlah jam dalam satu tahun yaitu 8760. Hasilnya adalah 12,32 tahun.
Berarti, 26 tahun dan 32 tahun di kurangi jumlah nonton tv dan facebook an kita dalam 60 tahun yaitu 12 tahun, sisanya adalah 14 tahun bagi pria dan 20 tahun bagi wanita.
Kemudian, sisa umur 14 tahun (pria ) dan 20 (wanita) di kurangi waktu yang kita gunakan untuk bekerja. Kalau kita bekerja dari jam 8 pagi sampai jam 2 sore dalam sehari, berarti 6 jam kita bekerja, di kurangi 1 jam istirahat, berarti 5 jam. Maka, 5 jam di kalikan 30 hari di kalikan 12 bulan di kalikan 60 tahun umur kita, hasilnya adalah 108.000 jam, kemudian di bagi dengan jumlah jam dalam satu tahun yaitu 8760. Hasilnya adalah 12,32 tahun.
Berarti 14 tahun dan 20 tahun di kurangi jumlah kita bekerja dalam 60 tahun yaitu selama 12 tahun, adalah 2 tahun bagi pria dan 8 tahun bagi wanita.
Kemudian, sisa umur 2 tahun (pria) dan 8 tahun (wanita) di kurangi waktu yang kita gunakan untuk sholat. Yaitu kita sholat paling lama 10 menit plus baca wirid. Berarti dalam sehari kita membutuhkan waktu untuk sholat selama 10 menit di kalikan 5 waktu sholat wajib, hasilnya adalah 50 menit. Kita bulatkan saja menjadi 60 menit atau 1 jam. Maka, 1 jam di kalikan 30 hari di kalikan 12 bulan di kalikan 60 tahun umur kita, hasilnya adalah 21.600 jam, kemudian di bagi dengan jumlah jam dalam satu tahun yaitu 8760. Hasilnya adalah 2,4 tahun.
Berarti 2 tahun dan 8 tahun di kurangi jumlah kita sholat dalam 60 tahun yaitu selama 2 tahun, adalah 0, tahun bagi pria dan 6 tahun bagi wanita.
Dengan demikian, masih sombongkah kita? Karena ternyata kita hanya menyisihkan waktu 2 tahun setengah selama umur kita yang kita gunakan untuk beribadah kepada Alloh Swt.
Padahal sholat adalah ibadah yang menjadi ukuran baik dan buruknya seluruh amaliyah ibadah kita.
Dan masih banyak sekali hal hal yang bisa kita pikirkan dengan tujuan agar kita semakin baik di hadapan Alloh di tahun yang ke 2015 ini.
Seperti memperbanyak membaca sholawat kepada Nabi kita Muhammad Saw.
Sebenarnya sama saja antara tahun Masehi dan Hijriyyah dalam ke datanganya di kehidupan kita, keduanya sama sama menuntut kita agar lebih tahu diri dan koreksi atas semua perbuatan kita yang telah lalu.
Ada pepatah yang mengatakan ;
Orang pandai akan belajar dari kesalahan orang lain, dan orang bodoh akan belajar dari kesalahan diri sendiri
Artinya, kita tidak perlu berbuat kesalahan demi untuk perubahan yang lebih baik dari kita. Cukup orang lain yang kita pelajari perilakunya untuk membuat kita bisa lebih baik di tahun ini.
Ada kata mutiara yang sangat baik :
“Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini”.
Hal ini adalah didikan yang sangat baik dari seorang utusan yang tanpa cela dalam hidupnya, sehingga kita bisa mencontoh Rosululloh agar kita selalu lebih baik dalam kehidupan kita.
Semoga kita termasuk orang orang yang bisa memanfaatkan momen tahun baru ini agar bisa lebih baik lagi di hadapan Alloh ta’ala..Amin…