KEKEBALAN TUBUH DAN YANG DI MAKSUD DENGAN AYAT SAIF

  WALI SONGO                Segala puji bagi Allah Swt, solawat dan salam seemoga senantiasa terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw. Amma Ba’du! Pada kesempatan kali ini ananda ingin menyampaikan permasalahan yang sudah lama mengganjal dalam hati.

  1. Ananda pernah mendengar cerita orang yang tidak mempan terkena senjat tajam, orang yang bisa menghilang dengan cara mengamalkan amalan tertentu, atau menggunakan barang-barang (sabuk, akik, dll). Bahkan orang itu mendapatkan dari pak Kiai, ananda yakin pak kiai itu tidak ngawur di dalam bertindak, karena mereka adalah “waratsatul anbiya”. Yang menjadi ganjalan ananda adalah jika sikap dan amalan mereka itu dihubungkan dengan sejarah Rasulullah saw. Dan sahabat-sahabat beliau yang perjuangannya mengalami luka-luka, bahkan ada yang sedo (wafat) ditembus senjata lawan dalam rangka menegakkan kalimah Allah Swt.

Bagaimana hukum mengamalkan itu semua? dan kitab apa saja yang menerangkannya?

  1. Dalam kitab tafsir Jalalain dan kitab yang ada di tepinya, an-Nasikh wal_mansukh, banyak disebutkan bahwa ayat ini dimansukh oleh ayat saif.

Pertanyaannya, apakah yang dimaksud dengan ayat saif? Kitab apa saja yan menerangkan masalah itu dan sekalian contohnya.

Jawaban:

  1. Jika pengalaman hal tersebut dimaksudkan untuk memperkuat diri guna menghadapi musuh-musuh yang akan meghancurkan agama dan umat Islam, maka pengalaman hal tersebut dianjurkan oleh agama Islam, sebagaimana firman Allah dalam al-Quran, surat al-Anfal ayat 60:

…………………..

“Dan siapkan unutk menghadapi mereka apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat unutk berperang (yang dengan persiapan ini) kamu bisa mengetarkan musuh Allah, musuhmu dan oang-orang selain mereka, yang kamu tidak mengetahuinya, sedangkan Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah, niscaya akan dibalas dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).”

Disamping itu perlu Anda ketahui bahwa Sayyidina Ali bin Abi Thalib sanggup memainkann pedangnya yang bernama”Dzul Faqr” yang konon beratnya 80 kg, ialah karena beliau mengamalkan do’a yang sekarang terkenal dengan nama “Asma’ Kekuatan Tangan”. Demikian pula pada saat perang Badar, Rasulullah saw. Membaca do’a yang sekarang terkenal dengan Asma’ Lembu Sekilan, karena orang yang mengamalkannya dengan baik dan sungguh-sungguh, jika dia ditembak musuh dalam pertempuran, maka peluru musuh tidak dapat menembus kurang dari satu kilan (jengkal), tetapi bukan berarti jika tangannya teriris pisau tidak luka.

Adapun kitab-kitab yang menerangkannya banyak sekali, antara lain: kitab-kitab tafsir tertentu, kitab hadits Riyadus Shalihin yang menerangkan doa-doa yang dianjurkan oleh Rasulullah saw. Untuk membacanya, hizib-hizib yang terdapat dalam kitab Dala’ilul Khairat dan lain sebagainya. Hanya perlu kami ingatkan bahwa jangan sekali-kali mengamalkan asma’-asma itu, jika tidak mendapat ijazah dari Kiai yang dapat diandalkan.

  1. Yang dimaksud dengan “ayat saif” ialah ayat yang menerangkan tentang peperangan. Adapun kitab yang memuat masalah itu adalah: Kitab al-Itqan karangan Imam Nawawi. Kitab Zubdatul Itqon karangan Sayyid Muhammad bin Alawi al-Maliki al-Hasani. Kitab an-Nasikh wal Mansukh yang ada dipinggir (hamisy) tafsir Jalalain.

Contoh: Dalam surat al-Anfat ayat 65 Allah swt, berfirman: …………….

“Wahai Nabi, kobarkanlah semangat para mu’min itu untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantara kamu, niscaya mereka dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantara kamu, mereka dapat mengalahkan seribu dari orang-orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti”.

Ayat terebut di atas diturunkan pada saat iman dan mental orang-orang mukmin pengikut Nabi saw., sangat kuat. Kemudian pada saat iman dan mental orang-orang mu’min menjadi lemah, maka turunlah ayat ke-66 dari surat al-Anfal yang menasakh ayat ke-65 tersebut diatas, yaitu firman Allah swt, yang berbunyi:

“Sekarang Allah telah meringankan kepadamu dan Dia telah mengetahui bahwa padamu ada kelemahan. Maka jika ada diantaramu seratus orang yang sabar, niscaya meereka dapat mengalahkan duaratus orang, dan jika diantaramu ada seribu orang yang sabar, niscaya mereka daapt mengalahkan dua ribu orang dengan izin Allah. Dan Allah bersama orang-orang yang sabar”.