KH. HASYIM ASY’ARI PENDIRI NU BERMITRA INTERNASIONAL
KH Muhammad Tolchah Hasan menjelaskan, pendiri jam’iyyah Nahdlatul Ulama Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari adalah kiai yang memiliki pergaulan luas. Ia tak hanya menjalin hubungan dengan ulama-ulama Nusantara, tetapi dengan tokoh-tokoh pergerakan internasional.
Hadratussyekh, menurut Menteri Agama zaman Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu menjalin hubungan dengan Abdul Karim Al Khatobi (Maroko), Muhammad Amin Al Husaini (Palestina), Diyauddin As Syairozi dan Syaukat Ali (India), dan Ali Jinnah (Pakistan).
“Kiai Hasyim juga memiliki jejaring dengan tokoh-tokoh pergerakan internasional,” kata Kiai Tolchah saat menjadi pembicara dalam acara acara Seminar Pemikiran Hadratussyekh Hasyim Asyari dengan tema Keislaman dan Keindonesiaan: Aktualisasi Pemikiran dan Perjuangan Hadratus Syaikh Hasyim Asyari di Gedung MPR RI Jakarta, Sabtu (6/5).
Ia menambahkan Hadratussyekh adalah sosok kiai yang istimewa karena santri-santrinya menjadi ulama yang besar dan berpengaruh. “Beliau melahirkan kiai-kiai kondang,” ucapnya.
Juga mampu membangun jejaring ulama dari berbagai pesantren hingga akhirnya terbentuklah organisasi Nahdlatul Ulama (NU). “Kiai Hasyim membangun jejaring kiai,” terangnya.
KH Hasyim Asy’ari memiliki guru-guru yang terkenal dan diakui keulamaannnya seperti KH Soleh Darat, Syekh Khatib Al Minangkabawi.
Hadratussyekh memiliki wawasan yang luas karena membaca banyak kitab. Hal itulah, jelas Kiai Tolchah, ditambah dengan situasi dan kondisi yang ada di Indonesia yang mendasarinya memiliki pandangan yang moderat dan juga memperjuangkan nasionalisme dengan mengeluarkan Resolusi Jihad.