KISAH SUFI : MENGHORMATI PAKAIANNYA BUKAN ORANGNYA

Nasrudin Hauja (seorang Ulama’ sufi dari Turki) diundang untuk menghadiri sebuah pesta. Tetapi karena hanya memakai pakaian yang tua dan jelek, tidak ada seorang pun yang menyambutnya dan bahkan hampir-hampir di usir. Dengan kecewa Nasrudin pulang kembali.
Namun tak lama, Nasrudin kembali dengan memakai pakaian yang baru dan indah. Kali ini Tuan Rumah menyambutnya dengan ramah. Ia diberi tempat duduk dan memperoleh hidangan seperti tamu-tamu lainnya.
Tetapi Nasrudin segera melepaskan baju itu di atas hidangan dan berseru, “Hei baju baru, makanlah! Makanlah sepuas-puasmu!”
Kemudia ia memberikan alasan “Ketika aku datang dengan baju yang tadi, tidak ada seorang pun yang memberi aku makan. Tapi waktu aku kembali dengan baju yang ini, aku mendapatkan tempat yang bagus dan makanan yang enak. Tentu saja ini hak bajuku. Bukan untukku.”

Seringkali, kita mengalami demikian. Manusia memang hanya bisa melihat apa yang tampak, dan lupa sejatinya esensi. Maka, jangan salahkan juga orang yang menuduhmu akan ”berbuat” makar, disitulah memang letak kelemahan sebagai manusia. Bersikaplah profesional dan bijaksana.