WAS WAS SAAT MELAKUKAN TAKBIROTUL IKHROM
Apakah wajib kita mengingat rukun salat yang jumlahnya 17 pada waktu takbiratul ihram? Pada saat takbiratul ihram saya sering mengulang-ulanginya, bagaimana solusinya agar saya tidak sering mengulang takbiratul ihram?
JAWAB:
1) Menghadirkan seluruh rukun salat dalam hati ketika takbiratul ihram dalam fikih dikenal dengan al-Istihdhâr al-Haqîqi. Al-Mutaqaddimun (ulama generasi awal) dalam Madzhab asy-Syafi’i memang mewajibkan al-Istihdhâr al-Haqiqi dalam niat. Sedangkan al-Muta’akhkhirun (ulama generasi berikutnya) berpendapat bahwa dalam niat cukup dengan al-istihdhar al-’urfi yaitu ketika niat cukup menghadirkan salat secara global saja. Bahkan, Imam al-Haramain menentang keras pendapat yang pertama (al-Istihdhâr al-Haqiqi), karena menurut beliau hal itu sudah di luar kemampuan manusia.
2) Mengulang-ulang takbiratul ihram sembari menganggap tidak sah takbir yang pertama itu adalah waswas. Agar hilang kita harus merasa bahwa pada saat itu kita sedang dipermainkan oleh setan. Sebagaimana didawuhkan oleh Imam al-Ghazali bahwa yang menjadi penyebab waswas adalah ketidaktahuan dan kurang mengerti (jahlun fid-dîn wa khablun fil-aqli).
Sayyid Abu Bakar Syatha dalam I’ânatuth-Thâlibîn mengutip dawuhnya al-Imam asy-Syadzili, mengenai cara agar orang waswas cepat sembuh. Beliau berkata, Barangsiapa yang merasakan dalam dirinya ada bisikan waswas maka letakkanlah tangan kanannya di atas dadanya kemudian bacalah sebanyak 7x:
سبحان الملك القدوس الخلاّق الفعّال
Kemudian bacalah:
إِنْ يَشَأْ يُذْهِبْكم ويأتِ بخلق جديد وما ذلك على الله بعزيز
Lihat: Tuhfatul-Habîb ‘alâ Syarhil-Khathîb, I/893; I’ânatuth-Thâlbîn, I/20