MENJAGA HIDAYAH ALLOH SWT

قَالَ أَبُوْ حَمْزَةَ اَلْبَغْدَادِيْ اَلْبَزَّازُ رَحِمَهُ اللهُ :

AHLUSSSUNNAHBerkata Imam Abu Hamzah Al-Baghdadi Al-Bazzazu Rahimahullah :

Beliau adalah seorang Ulama Ahli Hadits dan Syari’ah yang hidup di zaman para tabi’in dan diakui ketinggian ilmunya.

 

إِذَا فَتَحَ اللهُ عَلَيْكَ طَرِيْقًا مِنْ طُرُقِ الْخَيْرِ فَالْزَمْهُ،

 “Ketika Allah membukakan padamu satu (thoriqoh) jalan kebaikan, maka pertahankanlah,

 

وَإِيَّاكَ أَنْ تَنْظُرَ إِلَيْهِ، وَتَفْتَخِرُ بِهِ،

Jagalah dirimu dari melihat, dan membanggakan (thoriqoh) jalan kebenaran itu,

 

وَلٰكِنْ اِشْتَغِلْ بِشُكْرِ مَنْ وَفَّقَكَ لِذٰلِكَ،

Tetapi sibukan dirimu dengan bersyukur kepada Allah yang telah memberikan pertolongan kepadamu dengan mengikuti (thoriqoh) jalan kebenaran itu,

 

وَاشْتِغَالُكَ بِالشُّكْرِ يُوْجِبُ لَكَ مِنْهُ الْمَزِيْدَ،

Sedangkan kesibukanmu dengan bersyukur akan menyebabkan bertambahnya ni’mat dari Allah SWT.

 

ِلأَنَّ اللهَ تَعَالىٰ يَقُوْلُ : ﴿ لَئِنْ شَكَرْتُمْ َلأَزِيْدَنَّكُمْ ﴾ (ابراهيم : ۷)

Sebagaimana Allah SWT berfirman : “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku (Allah) akan menambah (ni’mat) kepadamu” (QS. IBRAHIM : 7).

 

مَنْ عَلِمَ طَرِيْقَ الْحَقِّ سَهُلَ عَلَيْهِ سُلُوْكُهَا،

Barangsiapa yang mengetahui jalan kebenaran maka ia akan mudah untuk mengikutinya.

 

وَهُوَ الَّذِي عَلِمَهَا بِتَعْلِيْمِ اللهِ إِيَّاهُ،

Yaitu orang yang mengetahui jalan hak karena petunjuk dari Allah.

 

وَمَنْ عَلِمَهَا بِاْلإِسْتِدْلاَلِ فَمَرَّةً يُخْطِئُ وَمَرَّةً يُصِيْبُ،

Sedangkan orang yang mengetahui jalan hak dengan mengandalkan dalil, ia terkadang salah dan terkadang benar.

 

وَمَنْ تَبِعَ فِيْهِ أَثَرَ الدَّلِيْلَ الصَّادِقَ النَّاصِحَ بَلَغَ عَنْ قَرِيْبٍ إِلىٰ مَقْصَدِهِ،

Dan barangsiapa yang mengikuti jalan hak setelah mengetahui dalil yang jujur dan menghendaki kebaikan dia akan mencapai tujuannya dalam waktu dekat.

 

وَلاَ دَلِيْلَ عَلَى الطَّرِيْقِ إِلَى اللهِ تَعَالىٰ إِلاَّ مُتَابَعَةُ الرَّسُوْلِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِى أَحْوَالِهِ وَأَفْعَالِهِ وَأَقْوَالِهِ.

Tidak ada dalil yang menunjukan jalan menuju Allah SWT kecuali mengikuti Rasulullah SAW di dalam perbuatan dan sabdanya.”

 

قَالَ أَبُوْ الْحُسَيْنِ اَلْوَرَّاقُ رَحِمَهُ اللهُ :

Berkata Imam Abul Husein Al-Warroqu Rahimahullah :

 

لاَ يَصِلُ الْعَبْدُ إِلَى اللهِ إِلاَّ بِاللهِ،

“Seorang hamba tidak bisa wushul kepada Allah kecuali dengan pertolongan Allah.

 

وَبِمُوَافَقَةِ حَبِيْبِهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِى شَرَائِعِهِ،

Dan mengikuti syari’at-syari’at kekasih-Nya yaitu Nabi Muhammad SAW.

 

وَمَنْ جَعَلَ الطَّرِيْقَ إِلَى الْوُصُوْلِ فِى غَيْرِ اْلإِقْتِدَاءِ يَضِلُّ، مِنْ حَيْثُ يَظُنُّ أَنَّهُ مُهْتَدٍ.

Barangsiapa yang menjadikan jalan menuju wushul kepada Allah dengan cara tidak mengikuti Nabi-Nya, maka ia akan sesat sementara ia merasa mendapat petunjuk.

 

أَجَلُّ شَيْئٍ يَفْتَحُ اللهُ تَعَالىٰ بِهِ عَلىٰ عَبْدِهِ التَّقْوٰى،

Futuh paling agung yang diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya adalah Taqwa.

 

فَإِنَّ مِنْهُ يَتَشَعَّبُ جَمِيْعُ الْخَيْرَاتِ.

Karena dari taqwa akan muncul semua kebaikan.