NABI KHIDIR AS MASIH HIDUP..?

Berkata Hujjatul Islam Al Imam Nawawi rahimahullah :

هتايح ىلعروهمجلاو تيم ملسلا هيلع رضخلا لاقف نيثدحملا نم ذش نم ثيداحلا هذهب جتحا دقو

صوصخم ماع اهنا وأ رحبلا ىلع ناك هنا ىلع ثيداحلا هذه نولوأتيو هلئاضف باب يف قبس

“Sungguh telah berhujjah dengan hadits ini (hadits= Rasul saw bersabda bahwa setelah 100 tahun maka tak tersisa lagi yang hidup diantara kita didaratan ini), mereka yang salah dari para periwayat hadits yang mengatakan bahwa Khidir as sudah wafat, dan Jumhur (pendapat yang terkuat dan terbanyak) mengatakan bahwa ia hidup, sebagaimana dijelaskan dalam Bab keutamaannya, dan mereka menakwilkan hadits – hadits ini bahwa dia (khidir as) di laut dan bukan di daratan, atau hadits itu bermakan ‘Aammun makhsush (maknanya umum tetapi ada pengecualian). (Syarh Imam Nawawi ala shahih Muslim Juz 16 hal 90)

ىوار نايفس نب ميهاربا وه اذه قحسا وبأ ملسلا هيلع رضخلا وه لجرلا اذه نا لاقي قحسا وبأ لاق

هنم ضعبل اذهو نايفس نبا هركذ امك ثيدحلا اذه رثأ ىف ةعماج ىف رمعم لاق اذكو ملسم نع باتكلا

حيحصلا وهو ملسلا هيلع رضخلا ةايحب

Berkata Imam Nawawi, bahwa berkata Abu Ishaq : “Dikatakan bahwa lelaki ini (hadits = lelaki yang dibunuh Dajjal lalu dihidupkan kembali, lalu akan dibunuh lagi namun Dajjal tak mampu berbuat kedua kalinya) adalah Khidir as, dan adapun Abu Ishaq ini adalah Ibrahim bin Sufyan, periwayat kitab dari Muslim, dan demikian pula dikatakan oleh Ma’mar dalam Jaami’ah dalam penjelasan hadits ini, sebagaimana dijelaskan pula oleh Ibn Sufyan, dan ini adalah bagian dari kehidupan Khidir as dan ini adalah shahih. (Syarh Imam Nawawi ala shahih Muslim Juz 18 hal 72)

هيلع رضخلا اذه اذه نم نوردتأ لاق بلاط يبأ نب يلع نأ يبأ ينربخأف دمحم نب رفعج لاق

ملسلا

(ketika Rasul saw wafat, maka datanglah seorang pelayat yang mengucapkan kata – kata dan doa), lalu berkata Ja’far bin Muhammad, dikabarkan oleh ayahku bahwa Ali bin Abi Thalib kw berkata : “tahukah kalian siapa lelaki ini?, ia adalah Khidhir alaihissalam” (Tafsir Imam Ibn katsir Juz 1 hal 436)

هيلع رضخلا اذه اذه نم نوردتأ لاق بلاط يبأ نب يلع نأ يبأ ينربخأف دمحم نب رفعج لاق

ملسلا

(ketika Rasul saw wafat, maka datanglah seorang pelayat yang mengucapkan kata-kata dan doa) lalu berkata Ja’far bin Muhammad, dikabarkan oleh ayahku bahwa Ali bin Abi Thalib kw berkata : “tahukah kalian siapa lelaki ini?, ia adalah Khidhir alaihissalam” (Tafsir Imam Ibn katsir Juz 1 hal 436)

هيلع للا ىلص للا لوسر وخأ اذه معن يلعو ركب وبأ لاقف لجرلا نوفرعت ضعبل مهضعب لاقف

ملسلا هيلع رضخلاو

(ketika Rasul saw wafat, maka datanglah seorang pelayat yang mengucapkan kata – kata dan doa) maka berkatalah para sahabat satu sama lain : kalian tahu siapa lelaki itu?, maka berkata Abubakar dan Ali : Ya, ini adalah saudara Rasulullah saw Al Khidhir alaihissalam. (Mustadrak Alaa Shahihain No.4392).