PENGARUH BESAR ANTARA LAPANG DAN SEMPITNYA KEHIDUPAN

Didalam keadaan lapang (bashtu)hawa nafsu dapat mengambil bagiannya karena gembira, sedang dalam keadaan sempit (qobdhu) tidak ada bagian sama sekali untuk hawa nafsu” .

Karena itu manusia lebih aman dalam kesempitan, karena hawa nafsu tidak dapat berdaya.

Syeih Abul Hasan Assayadzily ra. berkata:

Alqobdhu wal Basthu ( susah /sedih dan senang dalam hati)itu selalu silih berganti dalam perasaan tiap hamba, bagaikan silih bergantinya siang dan malam.

Dan sebabnya qobdhu(susahnya hati) itu salah satu dari tiga:

• Karena dosa

• atau kehilangan dunia.

• atau dihina orang.

Maka jika seseorang merasa berdosa maka segeralah bertaubat.

Jika kehilangan dunia, maka harus rela dan menyerahkan kepada hukum Alloh.

Jika dihina orang harus sabar.

Dan jagalah dirimu jangan sampai kamu merugikan orang lain

Dan apabila terjadi qobdh yang tidak di kethui penyebabnya, maka harus tenang dan menyerah kepada Alloh.

Insya alloh tidak lama akan sirna masa gelap dan berganti dengan terang.

Adakalanya terangnya bintang, yaitu ilmu, atau sinar bulan yaitu tauhid, atau matahari yaitu ma’rifat.

Tetapi jika tidak tenang di masa gelap (qobdh) mungkin akan terjerumus kedalam kebinasaan.

Adpun masalah basthu(riang/senangnya hati), maka sebabnya adalah satu dari tiga ini:

• karena bertambahnya kelakuan ibadah/taat dan bertambahnya ma’rifat

• atau bertambahnya kekayaan, atau kehormatan

• yang ke tiga karena pujian dan sanjungan orang kepadanya.

Maka adab seorang hamba :

jika merasa bertambah kelakuan ibadahnya dan ilmu ma’rifatnya, harus merasa bahwa itu semata-mata karunia dari Alloh,dan berhati-hati jangan sampai merasa bahwa itu dari hasil usahanya sendiri.

Jika mendapat tambahnya harta dunia, maki ini pula sebagai karunia dari Alloh juga, dan harus waspada jangan sampai terkena bahayanya.

Adapun jika mendapat pujian dari orang lain kepadamu, maka kehambaanmu harus bersyukur kepada Alloh yang telah menutupi kejelekanm/aibmu, sehingga orang lain hanya melihat kebaikanmu.