SYARAT AGAR BISA BERTEMU NABI KHIDIR AS.

Di dalam kitab “Al-Asror Rabbaniyyah wal Fuyudhatur Rahmaniyyah” karya Syeikh Ahmad Shawi Al-Maliki halaman 5 diterangkan yang artinya sebagai berikut:

Telah berkata guru dari guru-guru kami, Sayyid Mushtofa Al-Bakri: Telah berkata Al-‘Ala’i di dalam kitab tafsirnya bahwa sesungguhnya Nabi Khidir dan Nabi Ilyas as hidup kekal sampai hari kiamat. Nabi Khidir as berkeliling di sekitar lautan sambil memberi petunjuk kepada orang-orang yang tersesat di lautan.

Sedangkan, Nabi Ilyas berkeliling di sekitar gunung-gunung sambil memberi petunjuk kepada orang-orang yang tersesat di gunung-gunung. Inilah kebiasaan mereka di waktu siang hari. Sedangkan di waktu malam hari mereka berkumpul di bukit Ya’juj wa Ma’luj (يأجوج و مأجوج) sambil mereka menjaganya.

Dan diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwa Nabi Khidir dan Nabi Ilyas berjumpa pada tiap-tiap tahun di Mina (Saudi Arabia). Mereka saling mencukur rambutnya secara bergantian. Kemudian mereka berpisah dengan mengucapkan kalimat:

بسم الله ما شاء الله لا يسوق الخير الا الله

بسم الله ما شاء الله لا يصرف السو ء الا الله

بسم الله ما شاء الله ما كان من نعمة فمن الله

بسم الله ما شاء الله لا حول و لا قوة الا بالله

Maka barangsiapa mengucapkan kalimat-kalimat ini pada waktu pagi dan sore hari, maka ia akan aman dari tenggelam, kebakaran, pencurian, syaitan, sultan, ular, dan kalajengking.

Dan telah dikeluarkan oleh Ibnu ‘Asakir bahwa sesungguhnya Nabi Khidir dan Nabi Ilyas itu berpuasa Ramadhan di Baitul Maqdis (Palestina) dan mereka melakukan ibadah haji pada tiap-tiap tahun. Mereka minum air zamzam dengan sekali tegukan, yang mencukupkan mereka seperti minuman dari Kabil.

Sebagian ulama menceritakan bahwa sesungguhnya Nabi Khidir itu putera Nabi Adam as yang diciptakan dari tulang iganya. Menurut segelintir kecil ulama lagi beliau putera Halqiya. Ada yang mengatakan putera Kabil bin Adam. Adapula yang mengatakan beliau itu cucunya Nabi Harun as, yaitu putera bibinya Iskandar Dzul Qarnain. Dan Perdana Menterinya benar-benar aneh mengatakan bahwa Nabi Khidir itu dari golongan malaikat.

Sedangkan, menurut pendapat ulama yang paling shohih adalah bahwa Khidir itu adalah seorang Nabi. Menurut ulama jumhur beliau itu masih hidup dan beliau tidak akan pernah meninggal terkecuali pada hari kiamat apabila Al-Qur’an telah diangkat dan Dajjal telah membunuhnya. Kemudian, Allah menghidupkannya kembali. Sesungguhnya, beliau itu masa hidupnya panjang sekali. Karena, beliau meminum air kehidupan.

AGAR BISA BERTEMU NABI KHIDIR AS.

Syekh Ali berkata “Termasuk syarat seseorang dari golongan auliya’ dapat bertemu Nabi Khidir adalah tidak menyimpan makanan untuk besok, siapa orang menyimpan makanan untuk esok hari maka tidak akan bisa bertemu dengan Nabi Khidir walaupun dia beribadah sebanyak ibadah seluruh jin dan manusia”

Abu Abdillah al-Yasari salah satu wali tersohor di zamannya sering bertemu Nabi Khidir dalam keadaan terjaga dan bercakap-cakap dengannya. Suatu ketika Syekh Ali lama tidak bertemu dengan Nabi Khidir dalam keadaan terjaga tetapi hanya bertemu dalam mimpi. Lantas beliau bertanya tentang sebab terputusnya pertemuannya secara terjaga.

Nabi Khidir menjawab: “Aku tidak mau berteman dengan orang yang menyimpan makanan untuk besok. Dan engkau pernah berkata kepada istrimu di waktu itu, “Ambil uang ini dan simpanlah untuk belanja besok”

Lalu Syekh Ali melanjutkan ceritanya, “Kejadian itu memang benar terjadi akan tetapi aku telah bertobat tidak lagi menyimpan makanan untuk besok”

Sejak kejadian itu Nabi Khidir tetap tidak pernah datang lagi menemui beliau dalam keadaan terjaga.

Wallahu a’lam.

( Tanbiihul- Mughtarriin. hal.129 )