TAQWA DAN IMPLIKASINYA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

Allah Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ

“Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb kalian yang telah menciptakan kalian dari seorang diri.” (QS. An-Nisa`: 1)

Allah Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اتَّقُواْ اللّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kalian mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran: 102)

Allah Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنظُرْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18)

Allah Ta’ala berfirman:

وَلَقَدْ وَصَّيْنَا الَّذِينَ أُوتُواْ الْكِتَابَ مِن قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ اتَّقُواْ اللّهَ

“Dan sungguh Kami telah memerintahkan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kalian dan (juga) kepada kalian, yaitu bertakwalah kalian kepada Allah.” (QS. An-Nisa`: 131)

Penjelasan ringkas:

Imam Ibnu Rajab rahimahullah berkata dalam Jami’ Al-Ulum wa Al-Hikam, “Asal makna ketakwaan adalah engkau menjadikan antara dirimu dengan siksaan Allah berupa penghalang yang akan melindungi kamu darinya.” Karenanya semua ucapan, amalan, dan keyakinan yang tujuannya melindungi kita dari siksaan Allah maka itu adalah ketakwaan.

Definisi lain pernah diutarakan oleh seorang ulama yang bernama Thalq bin Habib rahimahullah dimana beliau berkata, “Takwa adalah engkau melakukan ketaatan kepada Allah di atas cahaya dari Allah karena mengharap pahala Allah, dan engkau meninggalkan maksiat kepada Allah di atas cahaya dari Allah karena takut akan siksaan Allah.”

Ketaqwaan Dalam Islam

Ketaqwaan Dalam Islam / takwa ,yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya; tidak cukup diartikan dengan takut saja. Adapun arti lain dari taqwa adalah:

  1. Melaksanakan segala perintah Allah

  1. Menjauhkan diri dari segala yang dilarang Allah (haram)

  1. Ridho (menerima dan ikhlas) dengan hukum-hukum dan ketentuan Allah

Taqwa berasal dari kata waqa-yaqi-wiqayah yang artinya memelihara. “memelihara diri dalam menjalani hidup sesuai tuntunan/petunjuk allah” Adapun dari asal bahasa arab quraish taqwa lebih dekat dengan kata waqa Waqa bermakna melindungi sesuatu, memelihara dan melindunginya dari berbagai hal yang membahayakan dan merugikan. Itulah maka, ketika seekor kuda melakukan langkahnya dengan sangat hati-hati, baik karena tidak adanya tapal kuda, atau karena adanya luka-luka atau adanya rasa sakit atau tanahnya yang sangat kasar, orang-orang Arab biasa mengatakan Waqal Farso Minul Hafa (Taj).

Dari kata waqa ini taqwa bisa di artikan berusaha memelihara dari ketentuan allah dan melindungi diri dari dosa/larangan allah. bisa juga diartikan berhati hati dalam menjalani hidup sesuai petunjuk allah.

Kedudukan Taqwa : Wasiat seluruh Nabi : 4 : 131 Dan sesungguhnya kami telah memerintahkan orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan kamu juga, untuk bertaqwa kepada Allah 26 : 10-11 Dan ingatlah ketika Tuhanmu menyeru Musa, “Datangilah kaum yang Zalim itu”, Yaitu kaum Fir’aun, mengapa mereka tidak bertaqwa ? 26 : 123-124 Kaum Aad telah mendustakan para Rasul, ketika saudara mereka, Hud berkata, “Mengapa kamu tidak bertaqwa?” 26 :141-142 Kaum Tsamud telah mendustakan para Rasul, ketika saudara mereka, Saleh berkata, ” Mangapa kamu tidak bertaqwa ?” 26 : 160-161 Kaum Luth telah mendustakan para Rasul, ketika saudara mereka, Luth berkata, ” Mengapa kamu tidak bertaqwa?” 26 :176-177 Kaum Aikah telah mendustakan para Rasul, ketika saudara mereka, Syu’aib berkata, ” Mangapa kamu tidak bertaqwa ?” 37 : 123-124 2 : 21, Wahai orang-orang yang beriman, sembahlah Tuhanmu yang menciptakan kamu dan orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa

Taqwa : Mutiara Penuh Pesona Surat Ali’Imran Ayat 133: Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu (Allah SWT) dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang taqwa (muttaqin).

Allah SWT menguraikan tanda-tanda orang yang taqwa, dalam Surat Ali’Imran Ayat 134:

(yaitu) Orang-orang yang berinfaq (karena Allah SWT), baik diwaktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mereka yang pemaaf terhadap (kesalahan) manusia. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Marilah terlebih dahulu kita coba memahami apakah itu Taqwa. Taqwa memiliki tiga tingkatan.

Pertama : Ketika seseorang melepaskan diri dari kekafiran dan mengada-adakan sekutu-sekutu bagi Allah, dia disebut orang yang taqwa. Didalam pengertian ini semua orang beriman tergolong taqwa meskipun mereka masih terlibat beberapa dosa.

Kedua : Jika seseorang menjauhi segala hal yang tidak disukai Allah SWT dan RasulNya (SAW), ia memiliki tingkat taqwa yang lebih tinggi.

Ketiga : orang yang setiap saat selalu berupaya menggapai cinta Allah SWT, ia memiliki tingkat taqwa yang lebih tinggi lagi.

Dari Abu Hurairah juga, bahwa Rasulullah SAW memperingatkan, “Pada hari kiamat, hak-hak seseorang pasti akan ditunaikan, sampai-sampai peradilan domba yang tidak bertanduk yang mendapat yang mendapat kesusahan dari domba yang bertanduk. Tirmidzi berkata, “Ini adalah hadits-hadits Hasan Sahih. (Lihat: Jami’al-Tirmidzi, juz vii, halaman 98 hadits no: 1049 (Tuhfat al-Ahwa))

Inilah yang menyebabkan para sahabat ketakutan dan menangis waktu ditunjuk menjadi pemimpin/amir, karena terbayang betapa besarnya tanggung jawabnya, terbayang betapa banyaknya orang-orang yang berhak atas dirinya. Seandainya dia tidak bisa menunaikan hak-hak orang-orang.

Ketaqwaan Dan Implikasinya Dalam Kehidupan

Ketaqwaan Dalam Islam artinya adalah dipelihara dan dilindungi oleh Allah. Taqwa bukan berarti takut. Taqwa pada Tuhan bukan berarti takut pada Tuhan. Takut kepada Tuhan hanyalah satu daripada sifat mahmudah (sifat baik) yang terangkum dalam sifat taqwa tetapi takut bukanlah taqwa. Seorang mukmin dan muslim dituntut untuk mampu mencapai derajat tertinggi menurut penilaian Allah,yaitu Taqwa. Ketaqwaan merupakan paspor jaminan keselamatan untuk mengarungi kehidupan di dunia dan kehidupan di akhirat kelak. Sehingga diperintah dalam surat Ali ‘Imran [3]:102 dimana :

يَأَيُّهَاالَّذِينَءَامَنُواْاتَّقُواْاللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَاتَمُوتُنَّ إِلَّاوَأَنتُم مُّسْلِمُونَ

  1. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam

TANDA – TANDA ORANG BERTAKWA

   Beriman kepada ALLAH dan yang ghaib (QS. Al Baqarah [2]:2-3)

   Sholat, zakat, puasa (QS. Al Baqarah [2] : 177 )

   Infak disaat lapang dan sempit (QS. Ali ‘Imran [3] :133-134 )

   Menahan amarah dan memaafkan orang lain (QS. Ali ‘Imran [3]: 134)

   Takut pada ALLAH(QS. Al Maa-idah [5]:28)

   Menepati janji (QS. At Taubah [9]:4)

   Berlaku lurus pada musuh ketika mereka pun melakukan hal yang sama(QS. At Taubah [9]:7)

   Bersabar dan menjadi pendukung kebenaran (QS. Ali ‘Imran [3]:146)

   Tidak meminta ijin untuk tidak ikut berjihad (QS. At Taubah [9]:44)

   Berdakwah agar terbebas dari dosa ahli maksiat (QS. Al An’am [6]:69)

KEUTAMAAN DAN GANJARAN ORANG-ORANG YANG BERTAKWA

   Diberi jalan keluar serta rezeki dari tempat yang tak diduga-duga (QS. Ath Thalaaq [65]:2-3)

   Dimudahkan urusannya (QS. Ath Thalaaq [65]:4)

   Dilimpahkan berkah dari langit dan bumi (QS. Al A’raaf [7]:96)

   Mendapat petunjuk dan pengajaran (QS. Al Baqarah [2]:2 dan QS.Al Maa-idah [5]:46)

   Mendapat Furqan (QS. Al Anfaal [8]:29)

   Cepat sadar akan kesalahan (QS. Al A’raaf [7]:201)

   Tidak terkena mudharat akibat tipu daya orang lain (QS. Ali ‘Imran [3]:120).

   Mendapat kemuliaan, nikmat dan karunia yang besar (QS. Ali ‘Imran [3]:147 dan QS. Al Hujuraat [49]:13)

   Tidak ada kekhawatiran dan kesedihan (QS. Al A’raaf [7]:35)

   ALLAH bersamanya dan melindunginya (QS. Al Baqarah [2] :194 dan Qs. Al-jatsiyah 19)

   Diselamatkan dari api neraka (QS. Maryam [19]:71-72)

   Dijanjikan Surga (Qs. Al-hijr 45)